Mahasiswa UPNVJT Promosikan Sistem Budikdamber di Kelurahan Karangpilang

Mahasiswa KKNT Kelompok 88 UPN Veteran Jawa Timur mencoba mempromosikan Budikdamber sebagai teknologi tepat guna.

Melubangi media budidaya ikan dan kangkung agar air yang masuk tidak berlebihan dan menyebabkan gagal panen. Sumber: Dokumentasi pribadi kelompok 88

Wabah Covid-19 di Indonesia, menyebabkan penurunan drastis bagi perekonomian dunia. Dampaknya pada perusahaan-perusahaan swasta menuntut adanya pemotongan SDM demi bertahannya perusahaan tersebut. Malangnya, karena usaha yang tidak berjalan, menyebabkan perusahaan menjadi bangkrut. Tidak hanya berimbas pada perekonomian, Covid-19 juga berimbas pada ketahanan pangan Indonesia yang sangat rentan. Ketahanan pangan ini sangat terkait pada sumber makanan yang dapat memenuhi kebutuhan primer. Akibatnya ketersediaan terhadap akses makanan makin buruk karena diiringi dengan banyaknya masyarakat yang menjadi pengangguran.

World Food Summit yang diselenggarakan pada tahun 1996, mendefinisikan ketahanan pangan akan tercipta apabila seluruh orang secara terus-menerus, secara fisik, ekonomi, dan sosial memiliki akses untuk makanan yang dapat mencukupi, bergizi, yang memenuhi kebutuhan pangan mereka untuk dapat bertahan hidup secara aktif dan sehat.

Ketersediaan pangan dapat diakses dengan produksi sendiri dan juga impor dari negara pemasok. Untuk komponen kedua dari aksesibilitas setiap orang terhadap bahan pangan yang dapat dijaga dan ditingkatkan melalui pemberdayaan sistem pemasaran yang efisien dan juga efektif, dengan disempurnakan melalui kebijakan niaga ataupun distribusi bahan pangan dari produsen hingga ke tangan konsumen.

Pandemi Covid-19 tidak dapat dipastikan kapan akan berakhir, sehingga perlu untuk meminimalisir dampak yang diakibatkan oleh pandemi ini, salah satunya ialah memberdayakan budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) atau Aquaponik, merupakan teknik budidaya tanaman sayuran dengan media tanam selain tanah. Dimana teknik ini memadukan antara budidaya ikan dan sayur dalam satu tempat pada lahan yang sangat terbatas.

Kelurahan Karangpilang merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Karangpilang, Surabaya. Kondisi Kelurahan Karangpilang yang memiliki tanah terbatas karena dikelilingi oleh tanah ambalat membuat warga Kelurahan Karangpilang tidak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Karangpilang. Maka dari situlah kelompok mahasiswa 88 KKNT MBKM UPN Veteran Jawa Timur berusaha menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan walaupun tidak memiliki lahan yang besar bagi warga Kelurahan Karangpilang, yaitu dengan teknik budidaya ikan lele dalam ember yang sekaligus bisa digunakan untuk menanam sayur. Dengan dipromosikannya budikdamber, masyarakat Karangpilang dapat tetap memanfaatkan keterbatasan tanah dan menghasilkan produk pangan.

Uji coba penyemaian bibit kangkung di media gelas aqua dan kapas basah. Sumber; Dokumentasi pribadi Kelompok 88

Kekuatan yang diperoleh dari budikdamber sendiri ialah menggunakan bahan dasar yang mudah dicari dengan harga terjangkau serta prinsipnya dapat menghemat penggunaan lahan dan juga meningkatkan efisiensi dari pemanfaatan hara dari sisa pakan dan metabolisme ikan. Pemeliharaan budikdamber selama 30 hari dapat menghasilkan ikan kurang lebih 2.440 gram serta panen kangkung sebanyak 50 ikat.

Referensi:

Setyaningsih, Dewi. Bahar, Erwina. Iswan. Al-Mas'udi, Reza A. A. 2020. PENERAPAN SISTEM BUDIKDAMBER DAN AKUAPONIK SEBAGAI STRATEGI DALAM MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DI TENGAH PANDEMI COVID - 19. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat/article/view/8054. Diakses pada Minggu, 10 April 2022, 07.30 WIB