Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Undip Bantu Pembudidaya Ikan Tambaksari Jualan Online dan Branding

Diva Tarisa Lily Syahrani
Mahasiswa S-1 Program Studi Manajemen, Universitas Diponegoro
6 Juli 2025 10:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Mahasiswa KKN Undip Bantu Pembudidaya Ikan Tambaksari Jualan Online dan Branding
Mahasiswa KKN Undip latih pembudidaya ikan Tambaksari jualan online & bangun branding agar bisa menjangkau konsumen langsung lewat e-commerce & media sosial.
Diva Tarisa Lily Syahrani
Tulisan dari Diva Tarisa Lily Syahrani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN Undip Bantu Pembudidaya Ikan Tambaksari Jualan Online dan Branding
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tambaksari, Kendal – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menghadirkan solusi digital bagi pembudidaya ikan di Desa Tambaksari, Kecamatan Rowosari, Kendal. Melalui program edukasi e-commerce dan strategi branding, mahasiswa membantu masyarakat memperluas pasar dengan menjual langsung ke konsumen (B2C) secara online.
ADVERTISEMENT
Selama ini, mayoritas hasil panen perikanan hanya dipasarkan secara konvensional—melalui pengepul atau pasar lokal. Akibatnya, keuntungan terbatas dan pembudidaya tidak punya kendali atas harga. Melalui pelatihan ini, warga diajarkan cara memanfaatkan platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia, sekaligus membangun branding produk perikanan yang menarik.
Pelatihan berlangsung secara praktis. Warga diajak membuat akun marketplace, mendesain label produk, serta menulis deskripsi dan narasi yang memperkuat identitas usaha mereka. Tidak hanya itu, mahasiswa juga memperkenalkan strategi promosi melalui media sosial seperti Instagram dan WhatsApp Business.
ADVERTISEMENT
Produk seperti ikan segar, ikan olahan, hingga pakan hasil formulasi sendiri kini mulai dipasarkan ke konsumen rumah tangga melalui channel online. Beberapa pembudidaya bahkan telah menerima pesanan luar kota.
Kepala Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), menyatakan bahwa pelatihan ini membuka cara pandang baru bagi warganya. “Mereka jadi sadar bahwa menjual online bukan sekadar ikut tren, tapi cara untuk bertahan dan berkembang,” ucapnya.