Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menjadi Akuntan Andal di Era Kompetisi Global: Skill yang Harus Dimiliki
2 Januari 2025 17:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari DIVA APRILIASARI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era globalisasi yang terus berkembang pesat, profesi akuntan tidak lagi terbatas pada pencatatan keuangan sederhana. Persaingan di tingkat global menuntut akuntan untuk memiliki kemampuan lebih dari sekadar memahami debit dan kredit. Berikut adalah beberapa keterampilan utama yang harus dimiliki seorang akuntan agar tetap relevan dan unggul dalam dunia kerja internasional.
ADVERTISEMENT
1. Pemahaman Mendalam tentang Standar Akuntansi Internasional
Dalam lingkungan bisnis global, memahami standar akuntansi internasional, seperti International Financial Reporting Standards (IFRS), menjadi sebuah keharusan. Perbedaan standar akuntansi antarnegara dapat memengaruhi interpretasi laporan keuangan. Oleh karena itu, akuntan yang kompeten harus mampu menerapkan IFRS dengan tepat, terutama saat bekerja dengan perusahaan multinasional atau organisasi yang beroperasi di berbagai negara.
Kemampuan ini tidak hanya mencakup pemahaman teoretis, tetapi juga implementasi praktis. Misalnya, seorang akuntan harus memahami bagaimana mencatat pendapatan berdasarkan prinsip pengakuan yang berbeda di IFRS dibandingkan dengan standar lokal. Dengan memiliki keahlian ini, akuntan dapat menjadi penghubung yang andal antara perusahaan dan regulator di tingkat internasional, sekaligus meningkatkan kredibilitas laporan keuangan.
2. Keterampilan Teknologi dan Digitalisasi
Teknologi telah mengubah cara akuntan bekerja. Mulai dari software akuntansi seperti SAP, Oracle, hingga solusi berbasis cloud seperti Xero dan QuickBooks, kemampuan untuk menggunakan teknologi menjadi salah satu indikator utama kompetensi seorang akuntan. Tidak hanya itu, akuntan modern juga dituntut untuk memahami konsep analisis data besar (big data) dan kecerdasan buatan (AI).
ADVERTISEMENT
Misalnya, dengan memanfaatkan data analytics, akuntan dapat memberikan wawasan strategis kepada perusahaan berdasarkan pola dan tren yang terdeteksi dalam data keuangan. Hal ini memungkinkan perusahaan membuat keputusan yang lebih akurat dan tepat waktu. Selain itu, keterampilan dalam menggunakan alat otomatisasi juga dapat meningkatkan efisiensi kerja, sehingga akuntan dapat fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan analisis mendalam.
3. Kemampuan Berkomunikasi yang Efektif
Tidak peduli seberapa hebat keterampilan teknis seorang akuntan, jika ia tidak mampu mengkomunikasikan temuannya dengan jelas, maka nilainya akan berkurang. Akuntan harus dapat menjelaskan data keuangan yang kompleks kepada pihak-pihak non-akuntansi, seperti manajemen atau investor.
Sebagai contoh, seorang akuntan mungkin diminta untuk mempresentasikan laporan keuangan kepada dewan direksi. Dalam situasi ini, ia harus mampu menyederhanakan konsep keuangan yang rumit dan menyajikan data dengan cara yang mudah dipahami. Keterampilan komunikasi juga mencakup kemampuan menulis laporan, memberikan presentasi, dan menyampaikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti.
ADVERTISEMENT
4. Kemampuan Analitis dan Pemecahan Masalah
Di tengah persaingan global, akuntan sering dihadapkan pada masalah yang kompleks, seperti perbedaan regulasi pajak antarnegara atau risiko mata uang asing. Oleh karena itu, kemampuan analitis menjadi krusial. Akuntan harus dapat mengevaluasi data secara kritis, mengidentifikasi masalah, dan memberikan solusi yang inovatif.
Sebagai contoh, saat menghadapi perubahan kebijakan perpajakan di suatu negara, akuntan harus dapat menganalisis dampaknya terhadap operasi perusahaan dan menyarankan strategi yang sesuai. Kemampuan ini tidak hanya membantu perusahaan meminimalkan risiko, tetapi juga memanfaatkan peluang yang ada di pasar global.
5. Etika Profesional yang Kuat
Dalam era transparansi dan akuntabilitas, integritas adalah nilai yang tidak dapat dinegosiasikan bagi seorang akuntan. Akuntan sering berada di posisi yang memungkinkan mereka mengakses informasi sensitif perusahaan. Oleh karena itu, menjaga kerahasiaan data dan mematuhi kode etik profesional adalah hal yang mutlak.
ADVERTISEMENT
Etika profesional juga mencakup keberanian untuk melaporkan penyimpangan atau praktik yang tidak etis dalam organisasi. Misalnya, jika seorang akuntan menemukan indikasi kecurangan dalam laporan keuangan, ia harus memiliki keberanian untuk melaporkannya, meskipun hal ini dapat menimbulkan tekanan dari pihak internal perusahaan.
6. Pemahaman tentang Bisnis dan Industri
Akuntan yang sukses tidak hanya memahami angka, tetapi juga konteks bisnis di balik angka tersebut. Memahami model bisnis, strategi perusahaan, dan tren industri dapat membantu akuntan memberikan wawasan yang lebih bernilai bagi organisasi.
Sebagai contoh, seorang akuntan yang bekerja di sektor manufaktur harus memahami siklus produksi, biaya overhead, dan analisis margin laba. Dengan pemahaman ini, ia dapat membantu perusahaan mengidentifikasi area untuk penghematan biaya atau peningkatan efisiensi operasional.
Kesimpulan
Menjadi akuntan andal di era kompetisi global bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat mungkin dicapai dengan menguasai keterampilan-keterampilan yang relevan. Mulai dari memahami standar akuntansi internasional, menguasai teknologi, hingga memiliki etika profesional yang kuat, setiap aspek ini akan membantu seorang akuntan tetap kompetitif dan menjadi aset berharga bagi organisasi tempatnya bekerja.
ADVERTISEMENT
Era globalisasi membuka peluang besar bagi akuntan yang siap menghadapi tantangan. Dengan terus belajar dan beradaptasi, akuntan masa kini dapat berkontribusi lebih dari sekadar pencatatan keuangan—mereka menjadi mitra strategis dalam pengambilan keputusan bisnis.