Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Dekadensi Moral Pelajar Pasca Pandemi COVID-19
19 Desember 2022 13:14 WIB
Tulisan dari Muhammad Diva Muzizat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pelajar Saat Pandemi
Tidak terasa sudah dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus corona pada 2 Maret 2020. Pandemi Covid-19 adalah masa yang tidak kita rencanakan. Tentunya, Covid 19 mempengaruhi seluruh aspek kehidupan seperti ekonomi, budaya, sosial, dan juga pendidikan. Pada aspek ekonomi mungkin dapat kita lihat beberapa sektor ekonomi mati, karena lock down disebagian wilayah atau negara termasuk Indonesia dari mulai dberlakukannya PSBB sampai PPKM ber-level. Dalam aspek pendidikan semua sekolah menetapkan untuk belajar online atau daring. Hal ini tentu mempengaruhi seluruh siswa bahkan mahasiswa dalam pembelajaran baik secara akademik maupun nonakademik.
ADVERTISEMENT
Tentunya terlepas menjadi solusi pemebelajaran online, juga di ikuti dampak buruk yang tak kalah hebat untuk mengintainya. Walaupun pendidikan secara formal pendidikan bisa tersampaikan pada murid, namun pendidikan moral peserta didik selama pandemik ini sepertinya sedikit terabaikan. Pemberlakuan sistem belajar jarak jauh atau daring ini mengakibatkan terbatasnya ruang gerak dan interaksi antara guru dan murid. Selain itu, penggunaan perangkat digital atau smartphone sebagai media pembelajaran dalam waktu yang cukup lama tidak menjamin bisa membuat anak terbebas dari paparan konten negatif. Demikian pula maraknya perilaku amoral dan kurangnya sopan santun anak terhadap orang yang lebih dewasa mengakibatkan etika anak menjadi merosot.
Transisi Pandemi-Endemi
Bersyukur karena pandemi Covid-19 sudah dinyatakan transisi ke era endemi dimana sudah mulai normal kembali dari beberapa aspek termasuk bidang pendidikan. Pada saat ini pendidikan sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka. Hal ini tentu sangat kita rindukan. Namun di era yang harus disyukuri ini, muncul juga masalah-masalah sosial baik yang umum atau bahkan yang baru. Padahal idealnya, ketika sudah melihat masalah-masalah apa yang terjadi baik sebelum pandemi atau sesudah pandemi kita bisa belajar merefleksikan hal-hal yang sudah terjadi.
ADVERTISEMENT
Dibalik kebahagiaan, ada juga kesedihan melihat para pelajar saat ini karena masih banyak masalah di sektor pendidikan terutama kenakalan pelajar yang masih terus ada. Namun pada era endemi ini hal yang paling disoroti adalah moral dan etika seorang pelajar. Sistem pembelajaran daring di satu sisi memanglah merupakan solusi ketika masa pandemi. Namun di sisi lain dampak burukpun tak kalah hebatnya mengintai. Meskipun secara formal pendidikan bisa tersampaikan pada murid, namun pendidikan moral peserta didik selama pandemik ini sepertinya sedikit terabaikan. Pemberlakuan sistem belajar jarak jauh atau daring ini mengakibatkan terbatasnya ruang gerak dan interaksi antara guru dan murid.
Selain itu, penggunaan perangkat digital atau smartphone sebagai media pembelajaran dalam waktu yang cukup lama tidak menjamin bisa membuat anak terbebas dari paparan konten negatif. Demikian pula maraknya perilaku amoral dan kurangnya sopan santun anak terhadap orang yang lebih dewasa mengakibatkan etika anak menjadi merosot. Lamanya sistem pembelajaran online menjadikan suatu alasan bagi mereka untuk menghabiskan waktu dan berlama-lama dengan media digital. Selain itu, banyak dari mereka yang meminta bantuan orang tua untuk menyelesaikan tugasnya. Sedangkan orang tua yang tinggal diperkampungan kebanyakan masih gagap teknologi terhadap media sosial bahkan tak jarang dari mereka yang tidak mempunyai smartphone. Namun, saat ini walaupun sudah tatap muka perbuatan tercela semakin mencuat.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini ramai di media sosial mengenai perbuatan tercela para pelajar. Mulai dari kekerasan terhadap sesama teman bahkan orang tua sekalipun. Hal ini tentu sangat meresahkan, melihat pelajar yang harusnya terdidik tetapi terlihat seperti tidak terdidik bahkan masalah etika sekalipun. Dekadensi atau penurunan moral mengenai pelajar ini tampaksangat jelas dewasa kini. Maraknya berbagai macam kasus yang tidak mencerminkan kepribadian anak yang berpendidikan. Selama pandemi ini berlangsung, kasus pergaulan bebas maupun kekerasan seksual terjadi dimana-mana yang banyak menyita perhatian masyarakat ke dalam dunia pendidikan. Lalu siapa yang akan bertanggung jawab? Pemerintah? Guru? Masyarakat?. Semua ini adalah PR bersama untuk seluruh elemen untuk mengatasi hal yang sungguh sangat memprihatinkan ini.
*)
ADVERTISEMENT
Muhammad Diva Mu'zizat
Kader IMM FISIP
Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial
Universitas Muhammadiyah Jakarta