Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tokoh di Balik Penataan Ruang di Indonesia
26 Februari 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Divia Indira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mungkin ada beberapa nama ahli penataan ruang atau ahli tata kota yang sering diundang di stasiun TV dan berbagai acara lainnya. Namun, ada seseorang; namanya bukan langganan media, namun hampir semua orang yang menggeluti bidang penataan ruang atau tata kota mengenalnya. Ia adalah Wisnubroto Sarosa; yang akrab disapa Wisnu, lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 31 Maret 1961. Beliau adalah sosok yang turut berkontribusi dalam penataan ruang di Indonesia.
Beliau menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan gelar Insinyur (Ir.) studi Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota pada tahun 1989. Kemudian di tahun 1992, beliau menyelesaikan studi Urban Planning and Management (Amenagament et Gestion Urbain) dan mendapat gelar Post-graduate Certificate (Certificate d’Etude Superieures, disingkat CES) di Ecole Nationale des Travaux Publics de L'Etat (ENTPE), Perancis. Hingga pada tahun 2000, beliau menyelesaikan studi Master of Development Planning (bergelar M.Dev.Plg) di University of Queensland, Brisbane, Australia.
ADVERTISEMENT
Sedari kuliah S1, beliau aktif dalam organisasi yang tentunya mengasah kemampuan kepemimpinan. Beliau pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Planologi “Pangripta Loka” ITB pada tahun 1982-1983, juga pernah menjadi Ketua Forum Mahasiswa Planologi se-Indonesia (FMPI) pada tahun 1983-1984. Beliau juga tergabung dalam Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), dan pernah terlibat dalam struktur organisasi secara aktif pada periode 2004-2007 dan 2009-2014. Jenjang karir beliau di bidang perencanaan wilayah dan kota telah dimulai sejak tahun 1990 hingga saat ini.
Perjalanan Karir Wisnubroto Sarosa:
• Koordinator Pelaksana "Studi Tata Ruang Wawasan Nusantara", kerjasama antara Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dengan Pusat Studi Pembangunan, Hukum dan Wawasan Nusantara (1990 – 1991)
ADVERTISEMENT
• Supervisor Studi Kelembagaan Penataan Ruang, Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah, Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (1992 – 1993)
• Ketua Tim Pelaksana “Pemantauan Program Kegiatan Unit Pelaksana Teknis Penataan Ruang”, Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah, Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (1993 – 1994)
• Sekretaris Tim Penyusunan Materi Teknis Rancangan PP Penatagunaan Air, Departemen Pekerjaan Umum (1993 – 1994)
• Supervisor “Pelatihan Pasca Rencana Struktur Tata Ruang Propinsi (RSTRP) Sulawesi Utara”, Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (1993 – 1994)
• Kepala Urusan Tata Usaha Bagian Proyek Peningkatan Penataan Ruang, Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah, Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (1993 – 1994)
ADVERTISEMENT
• Asisten Teknik Bagian Proyek Pengaturan dan Pembinaan Penataan Ruang, Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (1994 – 1995)
• Liaison Officer Kerjasama Pendidikan Kedinasan antara Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia dengan Kementerian Infrastruktur, Perumahan dan Trasportasi (MELT, Ministere d’Equipement, de Logement et du Transport) Pemerintah Republik Perancis, di Jakarta (1993 – 1995)
• Pimpinan Bagian Proyek Peningkatan Kemampuan Tenaga Pengelolaan Perumahan dan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (1994 – 1997)
• Kepala sub-Bidang Diklat Penjenjangan Struktural, PUSDIKLAT, BPSDM, Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah (Kimbangwil), Jakarta (1996 – 1999)
• Kepala Sub-Bidang Program dan Evaluasi Diklat Teknis, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT), Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta (2001 – 2003)
ADVERTISEMENT
• Sekretaris Kelompok Kerja untuk Percepatan Pembangunan di provinsi-provinsi pasca-konflik (NAD, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara dan Papua), Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (MenkoKesra) bekerjasama dengan UNDP Project on the Support to the Development of Local Poverty Reduction Strategy and the Achievement of the Millennium Development Goals (MDGs) (2004 – 2005)
• Manajer Perencanaan Tata Ruang dan Pemulihan Lingkungan, Kedeputian Perencanaan dan Pemrograman, BRR NAD-Nias di Gunungsitoli, Nias (2005)
• Direktur Perencanaan dan Pemrograman Perumahan dan Permukiman, Kedeputian Perumahan dan Permukiman, BRR NAD-Nias di Banda Aceh (2006 – 2007)
• Direktur Kemitraan Pembangunan di bawah Deputi Operasi/COO Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias (BRR NAD-Nias) Banda Aceh (2008 – 2009)
• Tenaga Ahli diperbantukan pada Gubernur Pemerintah Provinsi Papua dalam rangka replikasi dan pengembangan sistem, prosedur dan kelembagaan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias (BRR NAD-Nias) di Pemerintah Provinsi Papua, untuk menunjang pelaksanaan Otonomi Khusus (UU No. 21/2001) dan percepatan pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (INPRES No. 5/2007), kerjasama antara Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Presiden (UKP4) dan UNDP Project of Papua Accelerated Development Unit (PADU), di Jayapura (2009 – 2010)
ADVERTISEMENT
• Koordinator Program pada Sekretariat Koordinasi Penyiapan dan Pengembangan Program Hibah Millennium Challenge Corporation (MCC) Pemerintah Amerika Serikat di bawah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS bekerjasama dengan USAID (2010 – 2011)
• Stafsus Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Direktorat Jenderal Penataan Ruang (DJPR), Kementerian Pekerjaan Umum (2011 – 2012)
• Kepala Subdirektorat Pengendalian, Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I, Direktorat Jenderal Penataan Ruang (DJPR), Kementerian Pekerjaan Umum (2012 – 2015)
• Kepala Subdirektorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah I, Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang, Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Kementerian ATR/BPN (2015 – 2016)
• Direktur Pengendalian Pemanfaatan Ruang, Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Kementerian ATR/BPN (2016 – 2019)
ADVERTISEMENT
• Direktur Pengendalian Pemanfaatan Ruang, Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Kementerian ATR/BPN (2019 – 2021)
• Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Pengendalian Pemanfaatan Ruang (2021 – 2022)
• Direktur PMO TKPR Jabodetabek-punjur (2020 – sekarang)
Sejak tahun 2020, beliau menjadi Direktur Project Management Office Tim Koordinasi Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Puncak Cianjur (PMO TKPR Jabodetabek-punjur). Tim Koordinasi Penataan Ruang ini dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 60 Tahun 2020 yang diperjelas melalui Peraturan Menteri (Permen) ATR/BPN No. 22 Tahun 2020 yang memiliki tugas: (1) Pengaturan pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang di Kawasan Perkotaan Jabodetabek-punjur; dan (2) Koordinasi penataan ruang lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas stakeholder. PMO sendiri dibentuk sebagai pelaksana tugas harian dari tim koordinasi dengan fungsi utama terkait dengan sinkronisasi, debottlenecking, dan inovasi penyelesaian isu-isu permasalahan perkotaan di Kawasan Jabodetabek-punjur.
ADVERTISEMENT
Selama 3-4 tahun terakhir, Wisnubroto melalui PMO TKPR Jabodetabek-punjur telah memainkan peran penting sebagai inisiator, konseptor, fasilitator, negosiator, connector, dan problem solver dalam menangani berbagai permasalahan strategis terkait penataan ruang di kawasan Jabodetabek-punjur. Di bawah kepemimpinannya, beliau secara konsisten mengedepankan prinsip inklusivitas dengan pelibatan seluruh elemen stakeholders secara pentahelix. Hal ini tercermin dari terjalinnya kerjasama kemitraan yang luas dengan lebih dari 200 mitra strategis di lebih dari 60 proyek. Mitra-mitra ini bervariasi, mulai dari Pemerintah (Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten), Swasta (perusahaan pengembang, konsultan, asosiasi bisnis, dsb.), NGO (lembaga non-profit yang fokus pada isu perkotaan), Akademisi (universitas, lembaga penelitian, dsb.), serta Masyarakat (komunitas lokal maupun individu). Dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman kerja yang dimilikinya, beliau sangat berperan besar dalam penataan ruang di Indonesia, khususnya di Kawasan Perkotaan Jabodetabek-punjur.
ADVERTISEMENT