Konten dari Pengguna

Hubungan Tiongkok dan Jepang: Apakah Menjadi Sebuah Rivalitas?

Divka Mayska
Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
20 November 2022 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Divka Mayska tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Sumber : Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Sumber : Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Jepang dan Tiongkok pada era saat ini merupakan dua negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang paling signifikan di wilayah Asia Timur khususnya bagaimana kedua negara ini membangun relasinya juga telah menjadi sorotan yang perlu diperhatikan khususnya dalam hubungan internasional. Hubungan kedua negara ini menjadi menarik ketika negara lain yang akan terlibat kerjasama antara dua negara ini menghasilkan peluang yang besar dan berdampak di berbagai sektor di negaranya seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan jumlah perdagangan, menarik investor dan percepatan pembangunan yang berskala besar. Namun, ketika hubungan antara Jepang dan Tiongkok bersitegang kedua negara ini dapat berubah menjadi ancaman yang akan merugikan negara-negara lain terutama negara yang memiliki kekuatan menengah ke bawah.
ADVERTISEMENT
Tiongkok dan Jepang telah tumbuh dan dianggap saling bersaing satu sama lain ketika keberadaan Tiongkok dan Jepang menjadi kekuatan politik yang sangat berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Selain itu,Tiongkok dan jepang merupakan negara yang memiliki ketergantungan serta hubungan ekonomi yang tinggi. Pada tahun 2018, tercatat bahwa Tiongkok menjadi mitra dagang Jepang terbesar dengan mengalahkan semua investor asing yang berinvestasi di Tiongkok dengan total hampir US$101 Miliar pada jangka waktu 1995 hingga 2017.
Rivalitas yang terjadi antara Tiongkok dan Jepang juga dipicu oleh keputusan yang cenderung dilakukan oleh negara-negara anggota ASEAN yang memperkecil resiko kerugian ketika melakukan investasi dengan pemilik negara-negara SuperPower di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini biasa disebut dengan Hedging, yaitu negara sebagai aktor akan memilih keberpihakan mereka atau melakukan persamaan tindakan untuk survive dari negara yang sedang bersaing.
ADVERTISEMENT
Selain itu dengan adanya sejarah pembangunan bangsa pada kedua negara dimana saling berkaitan dengan sengketa maritim yang sudah lama diperdebatkan. Serta,adanya kejahatan perang yang meninggalkan luka besar bagi sebagian rakyat Tiongkok dan sengketa maritim atas Pulau Senkaku/Diaoyu yang menimbulkan api konflik terus menerus sehingga mengakibatkan kurangnya kepercayaan antara Tiongkok dan Jepang.
Pada geopolitik di Asia, China dan Tiongkok merupakan negara yang kehadirannya telah menjadi afeksi yang tidak dapat diabaikan. Terlepas dari bagaimana hubungan mereka dipandang sebagai sebuah hal yang cukup potensial bagi banyak negara namun rivalitas yang timbul di antara keduanya tidak bisa diabaikan dan perlu diwaspadai. Sebab,bagaimanapun hubungan Tiongkok dan Jepang nantinya akan sangat berdampak bagi negara-negara di Asia Tenggara karena dipengaruhinya kondisi geografis dan suasana politik yang ada. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan kedua negara ini dihadapkan oleh pilihan yang mengharuskan mereka untuk bekerja sama di hadapan negara-negara di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT