Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Dampak Limbah Timah Ilegal bagi Ekosistem dan Biota Laut Bangka Belitung
17 Mei 2022 15:51 WIB
Tulisan dari Divya Naila Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki jutaan keragaman di segala bidang. Kekayaan alam yang melimpah menjadikan Indonesia banyak menghasilkan hasil bumi pertambangan seperti emas, nikel, batu bara, dan timah. Salah satu hasil tambang Indonesia berupa timah yakni pertambangan kimia dari mineral kasiterit. Dilansir dari salah satu media online dari survei yang diolah oleh United States Geological Survey (USGS) hasil timah Indonesia menempati posisi 2 di ranah dunia setelah Republik Tiongkok dan posisi 1 di Asia Tenggara dengan penghasilan sebesar 66.000/ton pada tahun 2020 .
ADVERTISEMENT
Pertambangan timah terbesar di Indonesia berada di provinsi kepulauan Bangka Belitung. Hampir sebagian besar industri di bumi 'Laskar Pelangi' dipenuhi dengan pertambangan timah. Hasil dari timah tersebut penyumbang penghasilan besar bagi negara dan juga bagi ekonomi pemerintah provinsi kepulauan Bangka Belitung. Sektor hasil pertambangan timah yang diperoleh mencapai hampir 350 juta/ ton. Sehingga tidak mengherankan bila pendapatan utama dan terbesar dari Bangka Belitung berasal dari produksi tambang timah.
Bangka Belitung menjadi provinsi Indonesia yang sejahtera karena ditopang oleh tarif timah sendiri setiap tahun kian melambung tinggi. Terlebih pada saat pandemi hingga tarif penjualan timah naik meski sempat diprediksi akan anjlok karena sektornya terdampak. Tarif tersebut hasil peninjauan yang dilakukan oleh pasar komoditas Indonesia. Selain ditopang oleh hasil timah Bangka Belitung juga memiliki banyak pertambangan yang ikut menjadi salah satu sumber pendapatan provinsi yaitu pertambangan terbuka (ekskavasi). Namun, sektor timah yang menjadi penghasilan utama.
ADVERTISEMENT
Sektor pertambangan timah Indonesia tepatnya di kepulauan Bangka Belitung diperkirakan pada abad ke 18 yang artinya sudah sejak ratusan tahun. Namun, kegiatan penggalian secara ilegal dilakukan pada era 1998 pada saat terjadinya darurat ekonomi hingga berlanjut pada pertengahan 1999 karena terdapat klaim bahwa timah merupakan hasil bumi ilegal .
Untuk mengantisipasi terjadinya pertambangan timah secara ilegal, pemerintah membentuk hukum Perda yang mengatur tentang penyelenggaraan tambang timah. Selain itu, perusahaan timah menetapkan keputusan dengan menaikkan tarif transaksi timah dan membuat lisensi pabrik timah agar tidak ilegal .
Timah umumnya digunakan untuk kebutuhan perusahaan manufaktur hingga digunakan untuk campuran alat dunia kesehatan gigi. Salah satu perusahaan timah besar di Indonesia yaitu PT. TIMAH Tbk. yang berdiri pada Agustus 1972 dibawah naungan BUMN dan terdaftar sebagai Indonesia Stock Exchange di tahun 1995. Induk perusahaan ini berada di kota Pangkal Pinang, pulau Bangka serta memiliki cabang lain hingga ke Kalimantan Selatan .
ADVERTISEMENT
Meskipun pertambangan timah merupakan sektor tambang terbesar di dunia dan membawa dampak positif bagi ekonomi negara, namun juga memiliki beberapa dampak negatif bagi lingkungan alam setempat. Hasil pengolahan timah atau yang disebut limbah kerap kali dibuang sembarangan oleh perusahaan di perairan laut, terlebih Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan yang mayoritas daerahnya berdekatan dengan wilayah laut.
Perairan laut Bangka Belitung memiliki keanekaragaman biota laut yang bermacam-macam, spesies yang paling banyak dijumpai seperti ikan beragam jenis, cumi-cumi, terumbu karang, mega bentos, perifiton, dan lain sebagainya. Tentunya akibat dari limbah timah yang dibuang sembarangan di wilayah laut Bangka Belitung dapat berakibat fatal bagi ekosistem sekitar dan biota laut. Bisa dikatakan bahwa timah sebagai sumber kehidupan dapat menjadi suatu ancaman lingkungan laut.
ADVERTISEMENT
Meski sudah mendapat perda dan hukum namun penambangan ilegal masih sering dilakukan, mirisnya kegiatan penambangan ini merusak kualitas air sungai yang mengalir ke wilayah tepi pantai kemudian menuju lautan dengan alat galian berat. Proses penambangan juga kerap kali menggunakan dredger karena ratusan kilo ton pasir laut digali untuk mencari timah, akibatnya limbah yang sudah dibiarkan di wilayah laut sehingga memicu endapan menyelubungi ekosistem dan biota laut.
Merambahnya limbah timah yang ada di laut lama kelamaan akan memunculkan pembekuan pada lingkungan laut. Umumnya limbah timah yang dibuang sembarangan di perairan laut menimbulkan kesulitan oksigen yang diserap oleh biota laut yang tercemar dan mengganggu aktivitas jaringan pangan biota tersebut . Bila makanan yang dimakan sudah mengandung limbah, diperkirakan biota laut terancam kehidupan. Kegiatan tambang memang menjadi ancaman tersendiri bila tidak dikelola dengan bijak dan cerdas baik itu dari perusahaan serta pengawasan dari pemerintah provinsi Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Seharusnya timah yang menjadi ladang pokok masyarakat dan sumber penghasilan terbesar malah menjadi musuh ekosistem dan biota perairan laut yang dibuang sembarangan oleh perusahaan pengeruk tambang yang sembarangan tanpa memikirkan dampak buruk yang dihadapi oleh lingkungan laut. Aktivitas ini merusak jaringan atmosfer laut karena penopang pokoknya berasal dari pelarutan respirasi makhluk hidup. Limbah timah yang terkandung unsur kimia metal yang merusak ekosistem dan biota perairan Bangka Belitung.
Penambangan timah yang berdampak pada ekosistem dan biota laut dapat mempengaruhi kehidupan manusia, terlebih wilayah laut Bangka Belitung didominasi oleh para nelayan yang menangkap ikan laut di wilayah laut. Dampak yang ditimbulkan bagi limbah tersebut mengacu pada perolehan nelayan karena ekosistem ikan tercemar timah.
ADVERTISEMENT
Penambangan timah yang tidak dikelola dengan baik dan melakukan pembuangan limbah timah menyebabkan kerusakan sumber kehidupan ekosistem dan biota perairan laut. Sehingga masyarakat yang menggunakan laut sebagai sumber kehidupan dapat dengan mudah melakukan aktivitasnya. Ekosistem dan biota laut kepulauan Bangka Belitung tetap terpelihara.