Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
A.I. Art Serta Pro dan Kontranya dalam Dunia Seni
13 Desember 2022 19:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jihan Fithriyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
TANGERANG SELATAN — Akhir akhir ini dunia dibuat gempar dengan teknologi A.I. atau Artificial Intelligence yang dapat menghasilkan karya seni. Jika kita mengetik sebuah kalimat seperti “Suasana Kerajaan Majapahit, Gaya Futuristik” pada kolom prompt, maka A.I. tersebut akan menghasilkan gambar - gambar suasana Kerajaan Majapahit dengan unsur futuristik. Hal ini membuat kita bertanya, apa sih sebenarnya A.I. Art itu dan dampaknya terhadap dunia kesenian.
ADVERTISEMENT
Penjelasan Mengenai A.I. dan A.I. Art
Berdasarkan pemaparan dari Jens Schröter pada risetnya “Kecerdasan Buatan dan Demokratisasi Seni”, A.I. Art adalah sebuah seni / lukisan yang dibuat oleh A.I. dari hasil pengetikan / permintaan user (pembuat) dan menghasilkan karya seni sesuai dengan algoritme. Secara istilah, bisa kita simpulkan bahwa A.I. Art merupakan karya seni digital yang dibuat oleh A.I. atau Artificial Intelligence sesuai dengan keinginan dari user (Pengguna) tersebut dengan cara memberi perintah dengan deskripsi yang diketik.
Kontroversi dan Perlawanan Pada A.I. Art
Walaupun A.I. Art ini menawarkan hasil seni yang sangat bagus dan menarik, tetapi ternyata A.I. Art ini mengundang kontroversi dan perlawanan dikalanagan seniman. Salah satunya adalah Youtuber Cleo Abram juga melakukan perlawanan pada A.I. Art pada videonya yang berjudul “The Real Fight Over A.I. Art” ia bereksperimen dengan seniman lainnya membuat karya seni dengan menggunakan A.I. dan tanpa menggunakan A.I. kemudian dilakukan vote untuk menentukan hasil karya terbaik. Hasilnya, dari 10 karya seni yang dibuat oleh seniman tersebut, hasil karya seni yang dihasilkan A.I. dipilih terbanyak daripada hasil karya seni yang dihasilkan tanpa bantuan A.I. yang menyebabkan hasil tersebut mengundang kontroversi.
ADVERTISEMENT
Dall-E, Aplikasi Pembuat A.I. Art
Demi membuat karya seni A.I. tersebut diperlukan aplikasi untuk menghasilkan karya seni tersebut, salah satunya adalah Dall-E. Dall-E adalah A.I. buatan OpenAI yang dapat membuat gambar realistis berdasarkan input dari para pengguna, berupa tulisan. Nama Dall-E diambil dari nama pelukis surealisme, Salvador Dali dan robot dalam kartun animasi bernama Wall-E. A.I. tersebut menerima input berupa teks dan "membuat" gambar realistis berdasarkan teks tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa A.I. Art merupakan alat yang bisa menjadi sebuah kemajuan teknologi serta mempermudah seseorang untuk menciptakan karya seninya sendiri secara instan. Namun dari kemajuan tersebut, muncul dampak negatif, yaitu membuat karya hasil tangan seniman menjadi kurang dihargai, serta maraknya kegiatan mencuri (plagiarisme) pada hasil karya seni. Maka dari itu, para seniman dari seluruh dunia harus berjuang keras dan berfikir lebih kreatif agar tidak tergantikan oleh kecerdasan buatan yang sudah mulai berkembang pesat.
ADVERTISEMENT