Konten dari Pengguna

Belajar Teknik Menulis dari Para Master

Dodi Rosadi
Pranata Humas BRIN
31 Oktober 2024 13:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dodi Rosadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto menulis: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto menulis: pexels.com
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Membaca adalah elemen inti yang sangat penting dalam proses menulis. Membaca memperkaya pengetahuan, memberikan inspirasi, dan membantu penulis memahami gaya, struktur, serta kebutuhan pembaca. Tanpa membaca, seorang penulis tidak dapat mengembangkan keterampilan menulis yang mendalam dan kreatif.
Dengan membaca karya orang lain, Anda dapat memperoleh ide untuk menulis. Menulis adalah proses menyatukan ide-ide menjadi tulisan yang dapat dipahami oleh orang lain. Melalui menulis, seseorang dapat menyampaikan ide-ide mereka dalam bentuk kata atau kalimat. Seorang penulis sebaiknya mau mempelajari teknik menulis dan terbuka terhadap gaya penyajian yang baru. Menulis merupakan keterampilan yang bisa dipelajari. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membaca karya para master. Sebagian besar pekerjaan penulis adalah membaca. Ini menunjukkan bagaimana kita dapat menyerap ide, diksi, dan gaya menulis yang baik dari para pendahulu kita dengan membaca dan mempelajari karya mereka.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Menulis Dengan Cinta karya Anton Kurnia (2021), mempelajari teknik menulis dengan membaca karya seorang pengarang berbeda dengan menyontek. Pengaruh seorang penulis terhadap penulis lain itu lumrah dan wajar.
Para Master
Belajar teknik menulis dari para master dapat memberikan kita contoh nyata untuk diikuti, serta pengalaman yang berharga. Berikut adalah beberapa contohnya: Gabriel Garcia Marquez, seorang novelis terkenal, menyerap pengaruh dari William Faulkner, salah satu penulis inovatif terkemuka Amerika. Meskipun demikian, kita masih bisa merasakan keunikan gaya bercerita Marquez. Menurutnya, hal yang terpenting adalah menemukan suara dan gaya pengucapan kita sendiri, meskipun terpengaruh oleh bacaan kita.
Sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, mengaku bahwa dia belajar menulis dengan mempelajari karya-karya seperti novelis Rusia Maxim Gorky, penulis Amerika John Steinbeck, dan Idrus, seorang sastrawan Indonesia. Proses kreatif Nadine Gordimer, peraih Hadiah Nobel tahun 1991, memperlihatkan bahwa menulis dan membaca adalah dua aktivitas yang saling terkait. Gordimer mendapatkan inspirasi dari penulis seperti Eudora Welty, Katherine Anne Porter, Faulkner, Albert Camus, dan Thomas Mann. Dia juga mengungkapkan bahwa tidak ada ruang khusus untuk menulis baginya, dan pagi hari adalah waktu terbaiknya untuk menulis.
ADVERTISEMENT
Milan Kundera juga banyak dipengaruhi oleh Franz Kafka. Menurutnya, membaca karya Kafka telah mengubah cara pandangnya dalam dunia sastra. Bagi Kundera, membaca karya Kafka adalah pelajaran tentang kebebasan. Octavio Paz, pemenang Hadiah Nobel Sastra tahun 1990 dari Meksiko, menyatakan bahwa proses menulis itu bisa menyakitkan sekaligus melegakan dan berkah. Dia mengatakan bahwa hambatan dan kegagalan adalah bagian yang tak terhindarkan dari proses kreatif.
Joyce Carol Oates, yang sering disebut-sebut sebagai calon peraih Nobel Sastra, biasa menulis novel dengan tangan sebelum kemudian mengetiknya dan melakukan revisi. Menurutnya, menulis tidak boleh bergantung pada suasana hati atau mood. Penulis harus bisa menciptakan mood melalui proses menulis itu sendiri.
Belajar dari Para Master
Ada banyak aspek yang bisa kita pelajari dari para master, baik fiksi maupun nonfiksi. Di antaranya adalah cara mereka menulis, pemilihan diksi, pengembangan ide, hingga komposisi dan proses kreatif. Membaca biografi para penulis juga bisa memberikan wawasan tentang bagaimana mereka menghasilkan karya-karya unggul.
ADVERTISEMENT
Seorang penulis yang baik perlu membaca karya-karya dari generasi sebelumnya atau rekan sezaman mereka. Setiap penulis dipengaruhi oleh penulis lain, tetapi yang terpenting adalah menciptakan gaya yang unik. Tulisan ini mengajak penulis untuk belajar dari para master, namun tetap menemukan gaya mereka sendiri melalui pembelajaran dan praktik yang berkelanjutan. Sebagai penutup, kita perlu terus belajar, berlatih, membaca, dan mempelajari karya-karya mereka untuk mendapatkan banyak gagasan. Seperti yang dikatakan Stephen King, "Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis."