Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Berbicara yang Powerful Melalui 3V
19 Januari 2025 11:14 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dodi Rosadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aspek vokal dan non-verbal jauh lebih berpengaruh daripada kata-kata dalam menyampaikan emosi dan sikap, yang menjadi elemen penting dalam komunikasi yang powerful.
ADVERTISEMENT
-Profesor Albert Mehrabian-
Dari pernyataan yang disampaikan oleh Mehrabian, dikatakan bahwa dalam komunikasi yang efektif, cara kita mengucapkan kata-kata (intonasi, nada suara, kecepatan bicara) dan cara kita mengekspresikan diri melalui bahasa tubuh (ekspresi wajah, gerakan tangan, dan postur tubuh) jauh lebih berpengaruh dalam menyampaikan perasaan dan sikap kita dibandingkan hanya dengan kata-kata yang kita ucapkan.
Pada bab 4 salah satu paling berkesan dari buku Powerful Public Speaking: Rahasia Menjadi Pembicara Hebat & Profesional karya Muchlis Ishaq (2024) yang saya baca. Dia bercerita didalam bukunya tentang jurus jitu menjadi pembicara yang powerful melalui 3V.
Apa itu 3V?
Profesor Albert Mehrabian merupakan seorang psikolog Amerika terkenal karena penelitiannya di bidang komunikasi non-verbal dan teori komunikasi interpersonal.
ADVERTISEMENT
Teorinya yang paling dikenal, The 7-38-55 Rule, menyatakan bahwa dalam komunikasi tatap muka, hanya 7% dari makna pesan yang berasal dari kata-kata yang diucapkan. Sementara itu, 38% dari pesan disampaikan melalui intonasi suara, dan 55% melalui bahasa tubuh (ekspresi wajah, gerakan tangan, postur tubuh).
Hasil penelitiannya mengatakan bahwa diri kita itu memiliki tiga hal dalam menunjang komunikasi, yaitu V pertama adalah visual atau bahasa tubuh. Mehrabian berkata bahwa yang menunjang Anda berbicara itu bukan hanya kata dan kalimat yang kita keluarkan dari mulut, tetapi juga gerakan tubuh yang memberi dampak terhadap bicara Anda dengan audiens.
Pertanyaannya, apa yang Anda perlu lakukan menggunakan tubuh Anda saat berbicara? Gerakkan tubuh Anda. Tubuh Anda harus bergerak. Jika tidak, Anda akan seperti robot berbicara. Tanpa gerakan tubuh, hanya suara, hanya kata-kata yang keluar dari mulut tanpa ekspresi, jadi tubuh yang bergerak itu memberikan sebuah makna, menjadi sebuah bahasa yang bisa diterjemahkan. Anda akan memberikan pengaruh lebih terhadap penangkapan audiens Anda dalam menyerap topik bicara Anda dari sekadar kata dan kalimat.
ADVERTISEMENT
V kedua adalah vocal atau suara. Bicara tentang suara berarti kita bicara tentang volume cara berbicara, intonasi dan artikulasi. V ketiga adalah verbal, yaitu kata-kata yang Anda pilih dalam berbicara.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pendalaman tentang 3V ini dan cara mengelolahnya.
Mengelola Visual (Bahasa Tubuh)
Penelitian Profesor Albert Mehrabian mengatakan bahwa visual atau bahasa tubuh itu memberi dampak 55% terhadap komunikasi Anda dibandingkan dengan kata-kata Anda yang hanya 7%. Kita bisa membayangkan, setiap hari kita berbicara, mengeluarkan kata-kata dengan lawan bicara atau audiens kita, ternyata mereka hanya menyerap dan mendengarkan sebesar 7%. Bisa jadi, selama ini hal yang Anda sampaikan di depan audiens tidak di tangkap dengan baik.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, mulai sekarang Anda harus berbicara dengan melibatkan bahasa tubuh, seperti tangan Anda. Ketika Anda, misalnya mengatakan sesuatu bahwa Indonesia itu lautannya luas sekali maka tangan Anda harus ikut mendukung informasi tentang luasnya lautan itu dengan menggerakkan tangan yang menggambarkan kata luas. Hal itu akan memberi daya tangkap yang berbeda dari pendengar Anda karena mereka bisa memvisualkan apa yang mereka dengar dengan apa yang mereka lihat.
Berdasarkan hasil penelitian Mehrabian adalah salah satu dasar penting yang mendasari pemahaman bahwa manusia cenderung lebih dipengaruhi oleh aspek visual dan non-verbal dalam komunikasi daripada hanya kata-kata yang diucapkan. Jenis bahasa tubuh yang dapat membantu Anda untuk menjelaskan bicara Anda, antara lain, eksepresi wajah, kontak mata, kaki dan pola gerakannya, gerakan tangan, postur bahu dan badan.
ADVERTISEMENT
Mengelola Voice (Vocal)
Suara kita memberikan dampak 38% dalam berkomunikasi didepan audiens. Dampaknya cukup berpengaruh jika Anda tidak mengelolanya dengan baik. Nada, kecepatan bicara, dan penekanan pada kata-kata tertentu dapat memengaruhi bagaimana audiens merespons pesan. Intonasi yang tepat dapat menambah kekuatan emosional pada pesan yang disampaikan. Itu tadi merupakan salah satu contoh dari segi penekanan pada kata-kata.
Apa saja yang harus Anda perhatikan saat berbicara sehubungan dengan vocal?
Berikut antara lain, volume, intonasi, speed (kecepatan anda berbicara), artikulasi (ketepatan), flow, stressing (penekanan pada hal-hal penting), aksen Anda berbicara dan pitch (melengking atau beratnya suara).
Mengelola Verbal (Pilihan kata)
Verbal ini berupa pilihan kata-kata yang Anda pilih saat berbicara. Kata-kata itu walau dampaknya hanya 7% (berdasarkan teori Profesor Albert Mehrabian), tetapi juga akan powerful jika tepat sasaran. Memperhatikan, mengamati, atau melibatkan audiens selama penyampaian pesan. Pilihan kata-kata yang digunakan saat berbicara memiliki dampak atau pengaruh besar terhadap pesan yang kita sampaikan.
ADVERTISEMENT
Kata-kata memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan memegaruhi emosi, dan membentuk persepsi orang lain tentang kita. Kata-kata yang tepat dapat merubah pola pikir seseorang bahkan membuat orang berubah, betapa banyak kejadian yang merubah seseorang karena disebabkan kata-kata.
Cara yang terbaik untuk memperluas dan perbendaharaan kata Anda adalah dengan banyak membaca buku. Didalam buku, kata-kata tertata dengan baik dan memiliki keindahan yang sudah dipikirkan oleh penulis sebelum menuliskannya. Saat Anda mulai berbicara pilihlah kata-kata Anda dengan baik. Persiapkan dengan baik agar memiliki kekuatan yang powerful dan impactful.
Jadi mulai sekarang, dengan memahami dan menerapkan 3V ini. Anda dapat meningkatkan efektivitas komunikasi saat berbicara di depan audiens.
Selamat mencoba!