Konten dari Pengguna

Detective Pen (Pena Pendeteksi Borax, Formalin, dan Pewarna Sintetik)

Dodi Rosadi
Pranata Humas BRIN
21 November 2020 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dodi Rosadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Detective Pen, Karya Ginaris Sekar Arum Pinasti & Almas Fauziyah, MAN 2 Kudus.
zoom-in-whitePerbesar
Detective Pen, Karya Ginaris Sekar Arum Pinasti & Almas Fauziyah, MAN 2 Kudus.
ADVERTISEMENT
Borax, formalin, dan pewarna sintetis merupakan tiga bahan yang apabila digunakan dalam makanan dapat mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan. Namun masih banyak pedagang nakal yang menggunakan ketiga bahan tersebut kedalam dagangannya dan konsumen tidak mengetahui. Berawal dari kekhawatiran ini Ginaris Sekar Arum Pinasti dan Almas Fauziyah, siswi MAN 2 Kudus menciptakan alat bernama Detective Pen.
ADVERTISEMENT
Ide karyanya itu termotivasi dari ketidaktahuan konsumen atas keberadaan zat berbahaya di dalam makanan yang mereka konsumsi.
Ginaris Sekar Arum Pinasti dan Almas Fauziyah merupakan finalis National Young Inventor Award (NYIA) ke-13 tahun 2020 untuk kategori Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan. Para finalis telah memaparkan hasil inventornya di depan dewan juri kompetisi yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 16-18 November secara virtual. Detective Pen karya keduanya berhasil mendapatkan juara kedua NYIA 2020 dari total 41 finalis.
Detective Pen berfungsi untuk mengetahui adanya kandungan borax, formalin, dan zat pewarna sintetis dalam makanan secara cepat. Bahan yang digunakan untuk pembuatan Detective Pen ini, yaitu larutan HCL, alkohol, kulit buah naga, dan ubi ungu. Sedangkan alat yang digunakan pulpen empat warna dan suntikan.
ADVERTISEMENT
Kelebihan Detective Pen
Detective Pen ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu memudahkan masyarakat untuk mendeteksi borax, formalin dan pewarna sintesis pada makanan. Ukurannya yang praktis membuat alat ini mudah dibawa kemana-mana. Selain itu cara pemakaiannya mudah, serta harganya terjangkau.
Cara Pemakaian Detective Pen
Di depan dewan juri NYIA, mereka memaparkan cara pemakaian Detective Pen. “Pengguna dapat menekan tombol pada Detective Pen yang masing-masing berisi cairan yang dapat mendeteksi adanya borax, formalin, dan pewarna sintetis. Jika tombol satu ditekan dan cairan berubah warna maka makanan mengandung borax. Begitu juga jika tombol kedua ditekan dan makanan berubah warna, maka makanan mengandung formalin. Lalu jika tombol ketiga ditekan dan makanan berubah warna, maka makanan mengandung pewarna sintetis.”papar mereka.
ADVERTISEMENT
Para dewan juri pada kompetisi ilmiah NYIA tersebut antara lain Heri Hermansyah (Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Kemenristek/BRIN), Nurul Taufiqu Rochman (Kepala Pusat Penelitian Matalurgi dan Material LIPI), Anto Tri Sugiarto (Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI), Yusuf Nur Wijayanto (Peneliti Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI), dan Edward Yazid (Peneliti Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI).
Edwar Yazid menyampaikan bahwa pembuatan Detective Pen ini merupakan ide yang baik dan harganya juga lebih murah. “Perlu dipikirkan juga dari segi cara menekan tombolnya. Alat ini bisa juga untuk dikomersilkan, harus ada pembedanya, ada unsur kebaruannya, serta perlu dikemas lebih baik dan menarik,”paparnya.
Pernyataan senada disampaikan Anto bahwa inovasi yang bagus dari kedua tersebut perlu didaftarkan dalam Hak Kekayaan Intelektualnya (HKI). “Perlu diperhatikan dan dipastikan juga berapa besar kadar yang terkandung di dalamnya, karena hal itu sangat menentukan standar kualitasnya,” ucap Anto memberi saran.
ADVERTISEMENT
Dodi Rosadi & Suci Rahayu
Humas LIPI