Tren Minum Kopi Sebagai Gaya Hidup

Dodi Rosadi
Pranata Humas BRIN
Konten dari Pengguna
12 Oktober 2020 16:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dodi Rosadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kopi drip instan Foto: dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kopi drip instan Foto: dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Teddy Roosevelt (Presiden ke-26 Amerika Serikat) mengatakan bahwa kopi tak dapat dipisahkan karena kopi membantunya tetap aktif dalam menemukan inspirasi-inspirasi yang menunjang tugasnya sebagai kepala negara.
ADVERTISEMENT
Mendengar kata kopi apa yang dapat kita bayangkan ? Hitam, pahit, hangat, aroma semerbak.
Sebelum melakukan aktivitas rutin seperti di kantor, cukup banyak orang yang ditemani secangkir kopi sebelum bekerja dan menemukan inspirasi seperti halnya penulis sebagai penyuka kopi. Menurut Stella Maris dalam Liputan6.com (2019) Minum kopi yang dilakukan kalangan muda dilakukan juga sebagai mood booster. Ya, kopi membantu generasi aktif dan dinamis agar lebih semangat melakukan aktivitas. Ketika ngopi, mereka merasa lebih mudah mencari inspirasi.
Sebelum penulis memulai suatu tulisan,ditemani secangkir kopi hangat sambil menikmati film karya Dewi Lestari atau biasa disapa Dee terlebih dahulu, film ini bercerita tentang dua sahabat Jodi dan Ben yang memiliki utang ratusan juta rupiah dan mengancam keberadaan kedai Filosofi Kopi. Pada suatu ketika ada seorang pengusaha muncul dengan tantangan dan dengan keahliannya meracik kopi Ben berhasil memenangkan satu miliar dari pengusaha tersebut.
ADVERTISEMENT
Fimela.com (2020) melansir dari laman indiatimes.com, sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Environmental Psychology mengungkapkan bahwa aroma kopi bisa meningkatkan konsentrasi. Aroma wangi kopi juga bisa bermanfaat membantu seseorang lebih fokus ketika mengerjakan tugas analisis.
Tren Minum Kopi dan Gaya Hidup
Tren minum kopi beberapa tahun ini masih menjadi salah satu minuman yang cukup popular, hal ini terlihat maraknya cafe dan kedai/warung kopi yang ada di Indonesia. Sejak dulu masyarakat Indonesia menyukai kopi, biasanya dulu disukai oleh orang tua kita sembari di dituangkan dengan menggunakan tatakan gelasnya dan kemudian dihirup kopinya, biasanya di minum di rumah atau warung kopi.
Tren minum kopi juga sangat terasa juga di kalangan muda, merupakan gaya hidup sembari ngobrol, berdiskusi. Apalagi ditempat tersebut di lengkapi dengan fasilitas internet (wifi) dan live musik.
ADVERTISEMENT
Tren konsumsi kopi di Indonesia menurut investor.id (2020) meningkat drastis selama satu dasawarsa terakhir. Berdasarkan data Organisasi Kopi Dunia (International Cofee Organization/ICO), tingkat konsumsi Indonesia tumbuh 44% dalam periode sepuluh tahun kopi (Oktober 2008-September 2019).
Menurut Nurdianah, (2019). Mengonsumsi kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Euromonitor cafe di Indonesia selalu bertambah setiap tahunnya, bahkan pertumbuhannya meningkat sampai 16% setiap tahunnya. Hampir semua cafe di Indonesia selalu ramai oleh konsumen usia remaja dan dewasa. Karena saat ini cafe bukan hanya menjadi tempat untuk menikmati kopi, namun juga menjadi tempat untuk bertemu seseorang, tempat belajar untuk pelajar atau mahasiswa, bahkan sebagai tempat nongkrong kalangan muda. Adanya pergeseran atau perubahan fungsi dari sebuah tempat makan, seperti cafe ataupun restoran mengakibatkan adanya fenomena sosial dan budaya baru di dalam masyarakat karena perubahan perilaku dari masyarakat tersebut (Sholahuddin dalam Nurdianah, 2019).
ADVERTISEMENT
Secangkir Kopi Menjadi Teman Bekerja
Ketika kita mulai bekerja, ketika kita memulai rapat, ketika kita bertemu dengan teman, sebagai penyuka kopi biasanya disiapkan secangkir kopi hangat untuk menemani dan memberi inspirasi di dalam menuangkan ide ide atau menyelesaikan pekerjaannya.
Secangkir kopi di dalam bekerja sangat erat kaitannya,bisa meningkatkan produktivitas kerja karena memiliki kandungan kafein di dalamnya. Medium.com (2020) menyatakan bahwa hasil penelitian dari London School of Hygiene and Tropical Medicine yang menyebutkan kandungan kafein pada kopi memang meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.
Di satu sisi kopi juga memiliki manfaat yang baik untuk tubuh, namun disisi lain kita tidak dianjurkan untuk terlalu banyak minum kopi yang justru akan membawa dampak buruk bagi kesehatan kita. Dari sudut pandang penulis sebagai penyuka kopi. Kopi merupakan salah satu upaya yang bisa meningkatkan daya ingat orang dan menemukan inspirasi di dalam menunjang aktivitas.
ADVERTISEMENT
Seperti kata Teddy Roosevelt, kopi tak dapat dipisahkan karena kopi membantunya tetap aktif dalam menemukan inspirasi-inspirasi yang menunjang tugasnya sebagai kepala negara.
Salam Sehat (dr)
Dodi Rosadi
Pranata Humas LIPI