Metaverse, Sebuah Dunia Khayalan dalam Kenyataan

Ali Akbar Kamil
Mahasiswa Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Konten dari Pengguna
16 Desember 2021 21:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ali Akbar Kamil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-vector/meta-logo-file-social-media-icon-vector-3-november-2021-bangkok-thailand_20776490.htm#page=1&query=metaverse&position=0&from_view=search
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-vector/meta-logo-file-social-media-icon-vector-3-november-2021-bangkok-thailand_20776490.htm#page=1&query=metaverse&position=0&from_view=search
ADVERTISEMENT
Mark Zuckerberg, pemilik facebook, memperkenalkan terobosan baru dunia internet, yaitu metaverse.
ADVERTISEMENT
Jika kamu sudah menonton film Ready Player One, maka Mark Zuckerberg ingin menciptakan dunia seperti film itu. Di mana kita bisa hidup dalam dunia tiga dimensi dengan berbagai kemampuan yang tidak bisa kita lakukan dalam kehidupan nyata.
Seperti seorang anak yang duduk melamun dan berimajinasi, metaverse menyediakan imajinasi tersebut dalam bentuk nyata, kita bisa merasakan imajinasi kita.
Bayangkan, medsos sendiri sudah menciptakan standar kehidupan baru; segala sesuatu yang dipasang dalam medsos rata-rata indah dan terlihat sempurna. Tak heran, jika orang-orang menikmati kehidupan dalam medsos. Metaverse adalah perkembangan dari pola hidup medsos seperti ini.
Kamu ingin menggunakan baju mahal, tetapi tidak tersedia di sekitar mu? Kamu bisa mengenakan baju itu di metaverse. Kamu ingin membuat sebuah museum yang dikunjungi banyak orang? Bisa, dan bahkan kamu bisa berpenghasilan lewat museum ini. Bahkan kamu bisa memperkenalkan brand kamu agar diketahui banyak orang.
https://www.freepik.com/free-vector/virtual-reality-concept-illustration_11683466.htm#page=1&query=metaverse&position=7&from_view=search
Kita tahu, banyak pekerjaan akan hilang oleh teknologi, salah satunya karena metaverse. Tetapi di sisi lain, metaverse sendiri akan menciptakan pekerjaan-pekerjaan yang tak terbayangkan oleh kita sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Siapa mengira tiktoker menjadi pekerjaan dengan pendapatan tinggi? Orang-orang tidak menyangka akan ada pekerjaan freelance.
Para pebisnis melihat metaverse sebagai peluang besar. Mereka mulai membeli tanah di dunia digital, agar kemudian bisa memasangkan produk yang ingin mereka jual.
Akan tetapi, di samping semua kegunaan itu, metaverse menciptakan sebuah sistem kapitalis baru. Ketika metaverse menjadi kenyataan, maka orang-orang ingin bekerja di situ. Banyaknya pelamar kerja akan memengaruhi lapangan kerja. Orang-orang yang bekerja di metaverse mendapatkan gaji kecil karena banyaknya orang bekerja di metaverse. Yang akan mendapatkan keuntungan berlipat-lipat adalah para pemilik tanah dunia metaverse, sedangkan para pekerja tidak bisa mendapatkan gaji yang layak.
Orang-orang yang terlalu mengandalkan metaverse sebagai sebuah alternatif kehidupan, mereka menjadikan diri mereka sesuai apa yang mereka harapkan, padahal pada kenyataannya hal itu sangat tidak mungkin terjadi. Ini akan memengaruhi psikologi mereka dan akan berdampak buruk untuk ke depannya.
ADVERTISEMENT
Metaverse hanyalah alat, sesuatu yang mempermudah kehidupan manusia. Alat tidak bersifat baik ataupun buruk, akan tetapi pengguna alat tersebut yang menentukan dampaknya.
Maka dari itu, menurut saya masyarakat perlu mendapatkan edukasi tentang metaverse, agar alat itu bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Bagaimana menurut kamu? Apakah masa depan metaverse akan menyejahterakan kehidupan umat manusia, atau sebaliknya?