Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Belajar Menenun di Desa Sembalun
1 November 2017 7:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Dody Senjaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Sembalun Lawang di Lombok dikenal sebagai penghasil kain tenun. Tradisinya, perempuan desa itu dinilai dari keterampilan membuat kain. Kenapa bagi anak perempuan harus bisa menenun? Karena pada masa dulu, perempuan penenunlah yang pantas untuk dinikahi. Dan keterampilan menenun untuk wanita sangat terjaga samapai sekarang.
ADVERTISEMENT
Ciri khas dari kain tenun sembalun adalah coraknya yang berwarna mencolok. Untuk pengerjaan satu kain tenun, waktu selesainya berbeda-beda. Untuk kain scraf misalnya, bisa menghabisan waktu sampai 1 minggu. Pengerjaannya memang membutuhkan ketelitian agar polanya bisa terbentuk dengan rapi. Harga jual kain pun beragam, mulai dari Rp 100 ribu hingga di atas Rp 25 juta per kain.
Kalian yang tertarik, bisa memesan atau membeli langsung kain yang sudah jadi di Tempat ini untuk oleh-oleh. Tapi kalau sekadar ingin melihat proses mereka menenun juga bisa. Tentu kita bisa belajar menghargai jerih payah dan ketekunan para penenun Sembalun. Mengetahui proses pembuatan kain tenun khas Sembalun, merupakan hal yang jarang kita temui di daerah lain.
Belajar Menenun di Desa Sembalun.
ADVERTISEMENT
Seorang Ibu sedang menenun sebagai mata pencahariannya.
Salah satu corak kain tenun di Desa Sembalun dengan warna mencolok.