Konten dari Pengguna

Relokasi Ciliwung, Zaki Putus Sekolah

Dofa Muhammad Aliza
Hanya tulisan yang tersisa jika kita pergi dari alam ini, amal dan kebajikan yang akan mambawakan kita kedamaian
7 November 2017 15:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dofa Muhammad Aliza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Relokasi Ciliwung,  Zaki Putus Sekolah
zoom-in-whitePerbesar
Relokasinya bantaran sungai Ciliwung ternyata membuat Muhammad Zaki dan temannya harus putus sekolah sejak penggusuran rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Kumparan mencoba menulusuri bantaran sungai Ciliwung, untuk melihat perubahan drastis setelah relokasi sejak September tahun 2016.
Sisi kiri dan kanan sungai sudah ada beton menjulang setinggi 1,5 meter, diapit oleh paving blok yang ada di bantaran sungai, sementara di kedua sisi sungai ada jalan yang saling terhubung antara kampung Melayu sampai dengan Tongtek.
Muhammad Zaki (11) anak satu ini harus putus sekolah karena tidak punya biaya untuk sekolah, sejak rumahnya harus di relokasi oleh pemerintah Provinsi Jakarta.
"Dulu saya sekolah sampai kelas empat, tapi sejak relokasi ke Rawa Bebek udah tidak bisa sekolah, biayanya mahal sekali mas," sebut Zaki sembari bermain di bantaran sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (7/11).
ADVERTISEMENT
Saat ditanyai pekerjaan orang tuanya, Zaki hanya menyebutkan sang ayah hanya buruh di pasar Bukit Duri dan ibunya hanya buruh mencuci.
"Aku cuma punya cita-cita seperti anak Jakarta lainnya, punya rumah, pengen sekolah aja sudah cukup ," tutupnya sembari meninggalkan mainnya.
Relokasi Ciliwung,  Zaki Putus Sekolah (1)
zoom-in-whitePerbesar
Namun ketika Kumparan ingin bertanya lebih lanjut, anak tersebut lari dan menghindar dan masuk perkampungan sekitar.
Sepanjang jalan bantaran​ sungai Ciliwung, kita disuguhkan dengan pemandangan yang takjub perubahan relokasi, melihat kota Jakarta dengan armada transportasi yang unik.
Armada oplet, ini merupakan mobil kijang tahun 80-an di modifikasi dengan​ apik sehingga terlihat sangat unit, dan hanya melayani rute Tongtek sampai Kampung Melayu.
ADVERTISEMENT