Konten dari Pengguna

Fenomena Ramadan Buka Bersama Bukan Ajang Buka Aib

Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa
8 Mei 2021 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dompet Dhuafa Riau bersama Suku Talang Mamak, menggelar buka bersama sebagai ikatan kolaborasi di bulan Ramadan tahun ini, Riau (Sabtu.08/05/2021). Sumber: Dompet Dhuafa Riau
zoom-in-whitePerbesar
Dompet Dhuafa Riau bersama Suku Talang Mamak, menggelar buka bersama sebagai ikatan kolaborasi di bulan Ramadan tahun ini, Riau (Sabtu.08/05/2021). Sumber: Dompet Dhuafa Riau
ADVERTISEMENT
JAKARTA – - Hal yang sering dilakukan saat bulan Ramadan adalah acara buka puasa bersama atau dalam istilah populernya disebut BUKBER.
ADVERTISEMENT
Bukber atau buka puasa bersama adalah sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan oleh anak-anak muda pun juga orang-orang dewasa. Selain sebagai acara kumpul-kumpul keluarga dan atau alumni angkatan sekolah untuk flashback ke masa lalu, juga sebagai ajang bercerita tentang masa depan sambil ketawa-ketiwi.
Bisa dibilang tradisi bukber merupakan salah satu tradisi yang berkembang dan sudah ada sejak lama di tengah masyarakat Indonesia.
Biasanya, bagi orang-orang dengan "sejuta komunitas" lah yang paling padat jadwal bukbernya. Dimulai dari bukber dengan keluarga, sahabat, sekolah, alumni, ekskul, organisasi, komunitas A, Komunitas B dan seterusnya. Penulis mengatakan demikian karena pernah berada dalam kondisi tersebut. Hehehe. Bahkan bukan tidak mungkin terjadinya bentrok jadwal bukber antara yang satu dengan yang lain. Jika kamu pernah mengalami nya berarti kita se-frekuensi.
ADVERTISEMENT
Meski demikian sahabat, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang justru mengurangi pahala atau amalan-amalan kita di Bulan Ramadhan ini. Hal-hal apa saja sahabat? Berikut penjelasannya.
1. Maghrib Kebablasan
Kadang ketika kita sedang asik ngobrol bersama teman-teman dalam suasana Bukber, kita jadi lupa waktu sholat. Astagfirullah! Ini kita mau cari amal atau cari aman sih sahabat? Jika memang kita berkumpul untuk saling berbagi cerita, lalu mengapa kita jadi lupa untuk berbagi cerita pada-Nya?. Maka jangan sampai Waktu Maghrib kita kebablasan apalagi sampai tidak sholat sama sekali sahabat.
Coba kita perhatikan sumpah Allah dalam firman-Nya yang sering kita baca dalam setiap sholat kita.
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)} [العصر : 1-3]
ADVERTISEMENT
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, dan beramal shalih, dan saling menasihati dalam kebenaran, dan (saling menasihati) dalam kesabaran.” (Al Ashr: 1-3)
Surah ini dimulai dengan sumpah Allah ajja wa jalla, dengan salah satu makhluq-Nya, yakni waktu. Menurut para ulama, jika Allah subhanahu wa ta’ala telah bersumpah dengan makhluq-Nya, maka Dia menunjukkan bahwa ciptaan-Nya ini memiliki nilai urgensi yang tinggi.
Oleh sebab itu, sebaik-baiknya teman adalah yang saling mengingatkan satu sama lain. Jika teman-teman yang lain lupa atau sengaja meninggalkan waktu sholat, maka yang lain harus mengingatkan.
Terkait hal tersebut, Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya, hadits dari sahabat Uqbah bin 'Amr bin Tsa'labah radhiallahu'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)
ADVERTISEMENT
2. Bukber sebagai ajang Gibah
Ini yang sering terjadi saat acara BUKBER, apalagi ciwi-ciwi. Eh, bukan hanya ciwi-ciwi ya, kadang cowok juga ikut nge-gibah kalo cewi-ciwi mulai duluan. Wkwkwk. Astagfirullah! Sahabat, mari kita bertanya pada diri kita lagi sudah sejauh mana kita mendefinisikan diri kita ini baik dari orang lain?
Allah SWT sendiri mengibaratkan pelaku ghibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati. " Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (Q.S Al Hujurat:12).
Maka di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, jangan sampai amal ibadah puasa kita jadi berkurang atau malah tidak ada sama sekali hanya karena kita saling menggunjing atau menggibah saudara kita sendiri. Wallahu a'lam bissawab.
ADVERTISEMENT
3. Main ponsel sampai lupa teman.
Sahabat, era ini adalah era onlen. Segalanya sudah bisa dilakukan melalui layar ponsel pintar atau gejet kita. Kebiasaan menatap layar ponsel selama acara bukber adalah hal yang sudah lazim di kalangan anak muda. Misalnya bermain game, skrol beranda Medsos dan lain sebagainya. Sahabat, jangan sampai acara kumpul-kumpul kita menjadi berkurang nilai kekeluargaannya akibat masing-masing diantara kita sibuk dengan gawainya. Maka, mari kita hentikan sejenak bermain game, skrol beranda Medsos dan lain-lain tersebut selama berkumpul bersama keluarga dan atau teman kita.
4. Bercampur nya laki-laki dan perempuan (Ikhtilath)
ikhtilath diartikan sebagai berbaurnya lelaki dan perempuan yang nonmahram dalam satu tempat yang memungkinkan munculnya dampak negatif.
ADVERTISEMENT
Terkait hal tersebut, Prof Abdul Karim Zaidan dalam bukunya yang berjudul al-Mufashhal fi-Ahkam al-Mar’ati wa al-Bait al-Muslim , Ia menjelaskan hukum dasar dari ikhtilath ialah haram dan tidak diperbolehkan.
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman:
" Dan janganlah kamu mendekati zina, sungguh itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Isra’: 32). Sumber: Dompet Dhuafa Voulenteer/Puan