Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kisah Sigit, Awal Bencana Menyeretnya Ke Layanan Jenazah
4 November 2022 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
YOGYAKARTA-- Masyarakat mungkin sudah tidak asing lagi dengan layanan jenazah atau yang dikenal Barzah (Badan Pemulasaran Jenazah) Dompet Dhuafa Yogyakarta, namun siapakah sebenarnya orang dibalik kemudi mobil ini?
ADVERTISEMENT
Dia adalah Sigit. Seorang kepala keluarga dengan perjalanan karirnya yang cukup panjang akhirnya memutuskan untuk menebar kebaikan bersama Dompet Dhuafa Yogyakarta.
Belasan tahun Sigit berprofesi sebagai supir. Ditengah keterbatasan ekonomi ia tak patah semangat melakoni berbagai tempat kerja, mulai dari menjadi supir pribadi, supir taksi konvensional, ojek online, bahkan supir truk.
Saat di wawancarai Jumat (04/11/2022), Ayah dari 2 (dua) anak perempuan ini, mempunyai andil dalam membesarkan anak-anaknya terutama dalam pendidikan, anak pertama kelas 2 SMP,anak kedua kelas nol besar TK.
“Alhamdulillah, sejak bergabung di Barzah ini, saya bisa mengerti arti kemanusiaan dan berbagi,” ungkapnya. Bahkan di waktu luang, Sigit juga membantu sang istri berjualan lotek di depan rumah.
Keduanya percaya, jika bekerja diniatkan untuk membantu sesama, maka Tuhan YME juga pasti akan memberikan kemudahan urusan bagi keluarganya.
ADVERTISEMENT
“Bencana banjir di Kebumen adalah momen kali pertama Saya mengenal Dompet Dhuafa, sebab saya menjadi salah satu relawan pada saat itu. Singkat cerita, tak lama setelah layanan Barzah Dompet Dhuafa Yogya diresmikan bulan Mei 2022 lalu”, ungkap Sigit bergabung dalam tim Barzah dan berkhidmat melayani umat hingga kini.
“Alhamdulillah, sejak bergabung di Barzah ini, saya bisa mengerti arti kemanusiaan dan berbagi,” ungkapnya. Bahkan di waktu luang, Sigit juga membantu sang istri berjualan lotek di depan rumah.
Keduanya percaya, jika bekerja diniatkan untuk membantu sesama, maka Tuhan YME juga pasti akan memberikan kemudahan urusan bagi keluarganya.
Selama bertugas menjadi supir Barzah DD Yogyakarta, ada pengalaman menarik yang didapatinya, “saat itu ada mobil jenazah dari Jakarta mengantarkan jenazah ke Nganjuk, Jawa Timur. Awalnya berjalan mulus, akan tetapi di tengah perjalanan mengalami pecah ban di jalan tol, saya dan team melakukan estafet, bangga bisa kerja sama walau sempat agak was-was takut nantinya salah keluar pintu tol diarea penjemputan, untungnya banyak warga yang ikut mengarahkan armada dan membantu proses pemindahan jenazah ke mobil kami.
ADVERTISEMENT
Selain itu pengalaman Sigit kembali terjadi, “Saat itu pengantaran jenazah luar kota kadang harus bisa nahan dikala kita maaf(kebelet) seperti saat pengantaran jenazah ke Banjarnegara, Jawa Tengah begitu sampai rumah duka, jenazah diturunkan tetangga, langsung saya tinggal lari ke mushola untuk cari toilet”. (LKC DD Yogyakarta)*