LKC-DD Gelar Voluteer Camp, Ukur Kapasitas Relawan Kesehatan Seluruh Indonesia

Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa
Konten dari Pengguna
22 Juni 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tingkatkan kapasita relawan kesehatan, Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa menggelar Volunteer Camp pada Kamis hingga Sabtu (16-18 Juni 2022) di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.
zoom-in-whitePerbesar
Tingkatkan kapasita relawan kesehatan, Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa menggelar Volunteer Camp pada Kamis hingga Sabtu (16-18 Juni 2022) di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
BOGOR, JAWA BARAT– Sebagai upaya meningkatkan kapasitas relawan tenaga kesehatan dan mengoptimalisasi aktivitas kerelawanan, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa menggelar Volunteer Camp di Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, di mulai dari hari Kamis sampai Sabtu, 16-18 Juni 2022.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema Rekan RDK (Respon Darurat Kesehatan) Terbaik, Relawan Kesehatan RDK yang Terintegrasi dan BerkolaborAksi, volunteer camp kali ini diikuti oleh 39 orang peserta. Datang dari latar belakang medis, peserta meliputi dokter, perawat, tenaga kesehatan masyarakat dan mahasiwa bidang studi kesehatan dari seluruh Indonesia.
Selama tiga hari peserta diberikan sejumlah materi, diantaranya manajemen pengelolaan bencana dengan kesiapsiagaan tim medis, praktik vertical rescue, water rescue, jungle survival dari DMC (Disaster Management Center) Dompet Dhuafa, kemudian materi manajemen layanan kesehatan saat bencana dan disaster medicine oleh dr. Rakhmad Ramadanjaya selaku Ketua Tim Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Medis PKK (Pusat Krisis Kesehatan) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah, Budaya dan Pelayanan Masyarakat dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan ini menjadi agenda yang dilakukan oleh teman-teman kebencanaan dan erat kaitannya dengan kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Sinergi yang dilakukan adalah bersama dengan teman-teman kesehatan merupakan satu paket ketika kita berada dalam situasi bencana. Kesehatan, kebencanaan, tim kemanusiaan adalah paket yang tidak bisa dipisahkan dalam satu aksi ketika bencana itu terjadi,” jelas Shonhaji.
Menurut Shonhaji banyak hal yang bisa ditumbuhkan dari semangat volunteer camp ini, semangat kerelawanan, semangat untuk berbagi waktu kepada para penyintas bencana dalam situasi bencana yang terjadi.
“Semoga hari ini sampai tanggal 18 nanti, memberikan banyak motivasi, memberikan banyak spirit. Bahwa setiap kita adalah bagian yang tidak terlepas untuk bisa berbagi waktu, berbagi tenaga, berbagi profesi dan berbagi kesempatan untuk sesama. Sehingga kedepannya, jaringan-jaringan relawan medis ini, jaringan yang tidak terpisahkan dalam gerakan Dompet Dhuafa. Teman-teman peserta semuanya, yang hari ini terlibat, inilah bagian dari pasukan relawan kesehatan dan relawan medis Dompet Dhuafa” tutur Shonhaji.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dr. Yeni Purnamasari, MKM selaku General Manager Kesehatan Dompet Dhuafa menuturkan lewat pelatihan kali ini tim medis akan dibekali kemampuan untuk melakukan survival, water rescue dan vertical rescue.
“Volunteer camp ini bertujuan meningkatkan kapasitas relawan kesehatan pada bidang kebencanaan khususnya SAR medik dasar dan melatih keterampilan khusus yg dibutuhkan saat terjadi bencana sehingga dapat berkolaborasi dengan tim rescue di lokasi bencana,” ungkap dr. Yeni.
Kemudian dr. Yeni mengungkapkan pertemuan kali ini bersama dengan tim PKK Kemenkes akan sangat melengkapi informasi yang perlu diketahui oleh kita semua terkait dengan manajemen dan pengelolaan ketika bencana.
Selepas itu, dr. Rakhmad Ramadanjaya memberikan apresiasi kepada Dompet Dhuafa yang sudah melaksanakan kegiatan kesiapsiagaan bencana sebagai bagian dari upaya pra krisis, kemudian menjelaskan tahapan alur kordinasi dan managemen pengelolaan pada masa tanggap darurat bencana dengan aktivitas sistem HEOC (Health Emergency Operational Center) di Dinas Kesehatan, RHA (Rapid Health Assesment) dan penguatan data center untuk kordinasi dampak bencana pada krisis kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Untuk respon tanggap darurat yang tertama kita melakukan RHA, mengoperasionalkan pusat darurat krisis kesehatan, kemudian mobilisasi tim kesehatan, menyusun dan melaksanakan rencana operasi krisis kesehatan berdasarkan hasil RHA dan rencana kontijensi jika sudah ada dengan memperhatikan protokol kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak sesuai standar, melaksanakan komunikasi krisis kesehatan, selanjutnya melakukan upaya promosi kesehatan,” jelas dr. Rakhmad.
Selanjutnya, Haryo Mojopahit dari Kepala DMC Dompet Dhuafa menjelaskan 4 hal yang dilakukan oleh DMC ketika terjadi bencana, yaitu tanggap darurat atau emergency bencana, selanjutnya masa pemulihan pasca bencana atau reconstruction dan rehabilitasi, kemudian pencegahan atau mitigasi bencana, lalu kesiapsiagaan.
“Salah satu kesiapsiagaan DMC adalah memberikan edukasi kebencanaan ke sekolah-sekolah, mengadakan pelatihan bencana ke masjid-masjid. Agar ketika terjadi bencana mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan, termasuk melakukan training-training relawan seperti ini. Dari Januari sampai bulan kemarin DMC melakukan training kepada 1000 relawan, tersebar di berbagai provinsi, tujuannya semakin banyak relawan maka akan ada jaringan relawan yang sudah terlatih untuk bisa turun ke bencana,” jelas Haryo. (LKC)*
ADVERTISEMENT