Respons Gempa Pasaman Barat: Mulai dari Dapur Umum hingga PFA

Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa
Konten dari Pengguna
27 Februari 2022 21:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejumlah penyintas dan relawan dari Dompet Dhuafa Singgalang beserta DMC Dompet Dhuafa hadirkan Dapur Umum bagi penyintas gempa di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sabtu, 26/02)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penyintas dan relawan dari Dompet Dhuafa Singgalang beserta DMC Dompet Dhuafa hadirkan Dapur Umum bagi penyintas gempa di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sabtu, 26/02)
ADVERTISEMENT
PASAMAN BARAT, SUMATERA BARAT- Dompet Dhuafa Singgalang dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mendirikan Dapur Umum untuk penyintas gempa bumi Pasaman Barat di Kampung Tangah Kajai, Desa Jorong Pasa Lamo, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Sabtu, 26/02/2022).
ADVERTISEMENT
Sebanyak 300 penerima manfaat terbantu dengan kehadiran Dapur Umum DMC Dompet Dhuafa.
“Ketika gempa terjadi, Masyarakat berhamburan ke luar lapangan bola. Masyarakat langsung mendirikan tenda darurat dengan peralatan seadanya,” Jelas Nanda (23 th) salah satu warga yang terdampak seusai menikmati menu makanan Dapur Umum DMC Dompet Dhuafa.
Selain Dapur Umum, tim mengadakan Psychological First Aid (PFA) di Posko Dompet Dhuafa yang beralamat di Kampung Tangah Kajai, Desa Jorong Pasa Lamo, Kecamatan Talamau.
Sebanyak 20 anak-anak dan beberapa remaja dengan antusias menyimak kegiatan ini sebagai bagian untuk pemulihan trauma akibat gempa yang dirasakan oleh anak-anak di Pasaman Barat.
Noval (12th) salah seorang siswa SD Kelas VI, Nagari Kajai bercerita betapa dahsyatnya goncangan yang ia rasakan, saat itu saya sendiri berada di sekolah.
ADVERTISEMENT
Kondisi lebih menggoncang lagi ketika Noval pulang ke rumah dalam keadaan menyaksikan rumahnya roboh atau rata dengan tanah.
“Mengganti baju saja tidak berani pulang. Karena masih takut ada gempa lagi,”pungkas Noval.
Kini Noval bersama orangtua dan keluarganya beserta ratusan pengungsi lainnya harus bertahan di tenda pengungsian mengingat pengalaman yang lalu.
Sejauh ini Noval sudah bisa bermain dan membaur dengan teman-teman di pengungsian. Dirinya menceritakan bahwa rumahnya beserta puluhan rumah saudaranya yang lain rata dengan tanah.
Seusai mendirikan Dapur Umum dan PFA, tim telah koordinasi dengan BPBD dan tim gabungan setempat. Atas koordinasi tersebut Dompet Dhuafa Singgalang dan DMC Dompet Dhuafa akan mendirikan Rumah Sakit Lapangan di lapangan Rumah Dinas Bupati Pasaman Barat.
ADVERTISEMENT
“Pasien terus berdatangan sementara posko kesehatan masih terbatas,”jelas Amrullah Tim Respons Pasaman Barat DMC Dompet Dhuafa.
“Kondisi terkini pasien, sekiranya memang butuh kita dirikan satu rumah sakit lapangan lagi. Karena menurut info masih ada korban yang butuh perawatan medis,”sambung Amrullah.
“Lokasi sudah disetujui di lapangan Rumah Dinas Bupati. Karena di sini lokasi strategis dan banyak pasien yang membutuhkan pertolongan sementara medis masih terbatas di lokasi ini,”tutup Amrullah. (DMC)*