Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Semringah Madi,Sambut Apresiasi Dompet Dhuafa Bersama Hemaviton Stamina Plus
16 September 2021 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 10 November 2021 14:15 WIB
Tulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BOGOR, JAWA BARAT - Dompet Dhuafa terus memberi semangat kepada para relawan, pelayan publik, serta sosok-sosok yang banyak berjasa atas musibah pandemi covod-19. Kali ini, Dompet Dhuafa bersama Hemaviton Stamina Plus melakukan kolaborasi kebaikan melalui program Apresiasi Sosok kepada mereka yang berprofesi mulia di masyarakat, salah satunya penggali kubur. Apresiasi ini berupa bantuan sembako dan uang santunan. Harapannya, penerima manfaat juga keluarganya di rumah dapat terbantu dengan aksi ini. Selain itu, pekerja mulia tersebut merasa lebih tenang karena banyak yang peduli dan memerhatikan.
ADVERTISEMENT
Salah satu penerima manfaat yang terpilih dalam program ini adalah Pak Madi. Beliau berprofesi sebagai penggali kubur di TPU Riyadhul Muslim, Jabon Mekar, Bogor, Jawa Barat. Pak Madi, seorang kakek yang saat ini sudah berusia lansia ini, tetap bersemangat menjalankan profesi ini untuk masyarakat di sana. Usia Pak Madi saat ini sudah 79 tahun .
Pada Senin (6/9/2021), tim Dompet Dhuafa mengunjungi Pak Madi di gubuk TPU, tempat ia beristirahat sembari menjaga area pemakaman setiap harinya. Begitu ramah Pak Madi menyambut kedatangan tim Dompet Dhuafa yang juga didampingi oleh Ibu Lurah Jabon Mekar, Ina Yuliana.
Sembari bercengkrama ria, Madi menceritakan kesehariannya. Ia berangkat dari rumah pagi-pagi pukul 06.00 WIB menuju makam untuk bersih-bersih area makam. Setelahnya, ia beristirahat di gubuk sambil mengamati sekeliling makam. Apabila tidak ada info atau panggilan untuk penggalian atau pemakaman, ia akan langsung pulang sorenya.
ADVERTISEMENT
Namun bukanlah itu yang menjadi aksi heroik Madi. Yang patut diapresiasi adalah kesigapannya setiap saat ketika ada info penggalian atau pemakaman janazah. Tidak kenal kondisi cuaca, terik ataupun hujan, gelap ataupun malam, Pak Madi pasti selalu siap melakukan pekerjaannya. Selain itu, ternyata pekerjannya sebagai penggali kubur merupakan pekerjaan turun-temurun dari ayahnya. Bahkan ia mengaku sudah ikut ayahnya membantu mengurus makam sejak ia remaja.
“Selain menggali makam, aktifitas lainnya saya adalah petani. Saya berangkat ke makam pagi jam enam, bersih-bersih nyapu makam. Sorenya pulang. Kalau ada tugas pemakaman ya harus siap kapan pun. Malam waktu tidur ya harus bangun. Saya menjadi petugas makam ini meneruskan ayah saya dulu yang juga penggali makam di sini. Saya selalu merasa senang menjadi penggali kubur, karena itu mengingatkan saya kepada kematian. Jadi saya harus selalu berbuat baik supaya selalu siap kapanpun Allah manggil,” penggalan dari cerita beliau yang panjang.
ADVERTISEMENT
Harus diakui, petugas pemakaman, termasuk Madi bekerja ekstra keras, terlebih selama masa pandemi ini. Mereka bekerja secara terus-menerus siang hingga malam mengurus pemakaman jenazah. Meski bukan tempat pemakaman jenazah covid-19, namun tak disangkal, jumlah kematian bukan covid-19 pun turut meningkat.
“Meski Pak Madi usianya sudah masuk usia lansia, di tersebut masih sangat aktif dan semangat melayani pemakaman di TPU ini. Saya kenal Pak Madi sudah sangat lama, orangnya selalu ceria, humoris, dan sangat senang bertemu dan berinteraksi dengan orang. Beliau tak pernah terlihat mengeluh ataupun enggan. Paling mungkin pas beliau kurang enak badan, maka beliau sementara istrirahat dan digantikan dengan yang lain,” jelas Bu Ina turut memberikan apresiasi. (DD)*