news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Self Pity, Terlalu Mengasihani Diri Sendiri

Dona Vabella Avigetaria
Mahasiswi Program Sarjana Psikologi Universitas Airlangga
7 Mei 2023 6:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dona Vabella Avigetaria tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan sedang menghibur pasangannya yang sedih. Foto: Suriyawut Suriya/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan sedang menghibur pasangannya yang sedih. Foto: Suriyawut Suriya/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pernahkah di antara kalian ada yang merasa sedih berlarut-larut dan terus menerus mengasihani diri sendiri akan kehidupan yang terjadi? Hati-hati, secara tidak sadar mungkin kalian telah melakukan perilaku self pity.
ADVERTISEMENT
Self pity adalah perilaku sering mengasihani diri sendiri. Semua individu yang ada di dunia ini pasti pernah mengeluh dan terkadang kesal dengan semua masalah yang terjadi di kehidupannya.
Hari demi hari hanya menghabiskan waktu untuk mengasihani diri sendiri, mengeluh, dan terpaku pada masalah yang sedang dihadapi. Tentunya kebiasaan ini jika dilakukan terlalu sering akan menimbulkan dampak negatif pada diri sendiri, khususnya pada kesehatan mental.
Ilustrasi seseorang yang merenung. Foto: Pixabay
Self pity bisa membuat seorang individu sulit untuk melihat kebahagiaan yang ada di sekitarnya. Setelah mengalami suatu hal yang tidak menyenangkan seperti kegagalan, orang yang melakukan self pity akan terus fokus pada masalah kegagalan dan kesedihannya tersebut hingga tidak menyadari bahwa ada kebahagiaan lain yang bisa disyukuri.
ADVERTISEMENT
Hal ini jika dibiarkan terlalu lama akan menghambat kemajuan hidup seseorang tersebut karena fokusnya hanya pada masalah dan tidak berusaha untuk mencari jalan lain untuk mengentaskan masalah tersebut atau mencoba bangkit menjadi lebih baik lagi.
Perilaku mengasihani diri sendiri ini juga merupakan salah satu bentuk irrational belief menurut Albert Ellis, seorang psikolog dari Amerika. Irrational belief sendiri adalah suatu keyakinan yang tidak rasional atau tidak logis yang diinternalisasikan dalam diri.
Ellis sendiri menyebutkan bahwa irrational belief merupakan sumber dari tekanan-tekanan psikologis. Perilaku self pity dapat dianggap sebagai irrational belief karena tidak bisa mentoleransi kegagalan atau masalah yang dialaminya, ia hanya ingin mendapatkan hal-hal yang ia inginkan saja atau menginginkan sesuatu berjalan sesuai dengan yang ia inginkan.
Ilustrasi perempuan sedih Foto: Shutterstock
Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk menghindari perilaku self pity ini adalah dengan menerapkan mindfulness dan belajar untuk lebih menerima serta menghargai diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Menanamkan keyakinan yang rasional dalam diri merupakan suatu hal yang penting. Ada kalanya sesuatu berjalan tidak sesuai dengan yang diinginkan, ada kalanya orang lain akan mengecewakan kita, dan sudah pasti kita sebagai manusia juga punya kekurangan.
Namun, semua hal ini harus diterima dan harus disikapi dengan pikiran yang positif. Seseorang boleh memiliki kekurangan dan bisa kapan saja menerima masalah atau kegagalan yang tak terduga, akan tetapi terlepas dari itu semua manusia tetaplah merupakan insan yang tak kalah berharga.