Konten dari Pengguna

Buah Pala: Orisinalitas Rempah Nusantara Berjuta Manfaat

Doni Hariandi
Dosen Universitas Andalas
30 Mei 2024 12:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Doni Hariandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Buah Pala (sumber: shutterstock.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buah Pala (sumber: shutterstock.com)
ADVERTISEMENT
Sudah tau apa saja manfaat buah pala? Buah yang berasal dari pohon pala (Myristica fragrans) dan merupakan spesies tumbuhan endemik yang tumbuh sumbur di kepulauan Banda, Maluku. Pohon pala berukuran sedang, tingginya antara 5-20 m. Daunnya berwarna hijau dengan tulang daun yang menyirip. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila matang, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna putih ketika masih muda dan berwarna coklat gelap apabila sudah matang.
ADVERTISEMENT
Pala memiliki sejarah panjang sebagai rempah asli Nusantara. Sejarahnya dimulai dari zaman kuno ketika diperdagangkan di sepanjang rute rempah-rempah dan dinilai mahal karena rasa dan khasiat obatnya yang unik. Pada abad ke-6 Masehi, pala menyebar ke India, kemudian ke Konstantinopel, dan menjadi mitos di belahan bumi lain. Lalu pada abad ke-13, para pedagang Arab, menyimpulkan dengan tepat asal-usul rempah pala berada, yaitu di belahan timur pulau-pulau Nusantara, tepatnya kepulauan Banda, Maluku. Selama berabad-abad lamanya, kepulauan Banda menjadi satu-satunya tempat di dunia yang menghasilkan buah pala, dan dikirim jauh sekali ke berbagai belahan dunia.
Tanaman pala merupakan tanaman yang cukup lama pertumbuhannya hingga pemanenan. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun. Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Disamping itu, secara umum pala dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian sekitar 0-700 mdpl dengan kebutuhan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 2000–3500 mm/tahunnya dan kelembapan udara sekitar 50-80 %.
Ilustrasi Pohon Pala (sumber: shutterstock.com)
Pemanfaatan buah pala bisa berupa biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace. Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar. Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun. Selain itu daging buah pala dapat diolah menjadi berbagai makanan, seperti manisan, asinan, dodol, selai, dan sirup.
ADVERTISEMENT
Buah pala dipercaya sebagai salah satu sumber nutrisi yang kaya dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Kandungan nutrisi dalam buah pala berupa kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin C, vitamin A, vitamin B, vitamin E, myristicin, beta karoten, dan monoterpen. Dengan kandungan nutrisi yang kaya pada buah pala, ada beragam manfaat kesehatan buah pala diantaranya:
1. Melindungi tubuh dari efek radikal bebas
Buah pala mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan. Senyawa ini membantu melindungi sel tubuh dari efek radikal bebas yang menjadi pemicu terjadinya penyakit jantung dan kanker.
2. Melindungi tubuh dari peradangan
Buah pala dapat melindungi tubuh dari peradangan. Ini berkat kandungan myristicin yang ada di dalamnya. Menurut studi, myristicin dapat menghambat produksi prostaglandin, yaitu salah satu senyawa dalam proses peradangan.
ADVERTISEMENT
3. Melawan bakteri penyebab jerawat
Manfaat ini diperoleh dengan memanfaatkan ekstrak dan minyak atsiri dari buah pala yang dapat melawan bakteri Cutibacterium acnes penyebab jerawat.
4. Bertindak sebagai antidepresan
Minyak atsiri dari daging buah pala mengandung myristicin dan monoterpen. Menurut sebuah penelitian, myristicin bermanfaat sebagai antidepresan atau obat untuk menangani depresi.
5. Menghambat pertumbuhan sel kanker
Kandungan myristicin pada buah pala diduga memiliki efek antikanker. Menurut penelitian, myristicin dapat menghambat pertumbuhan sel rhabdomyosarcoma atau kanker otot.
Tidak hanya itu, buah pala juga menawarkan berbagai peluang bisnis yang menjanjikan, mulai dari budidaya, produk olahan, hingga ekspor dengan nilai ekonomi yang tinggi.
Buah pala bukan hanya sekedar rempah-rempah biasa, tetapi juga merupakan orisinalitas hasil alam Nusantara yang sudah mendunia sejak berabad-abad yang lalu. Dengan kandungan nutrisi dan manfaatnya yang beragam, jangan pernah bosan untuk terus menikmati dan menggunakan buah pala sebagai sentuhan rasa yang khas dan aromatik dalam setiap masakan dan hidangan kita.
ADVERTISEMENT