Pestisida Bubur California: Alternatif Basmi Jamur dan Bakteri Pada Tanaman

Ilustrasi Pestisida Bubur California (sumber: shutterstock.com)

Hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu masalah yang terus menghantui petani di Indonesia. Banyaknya hama serta penyakit pada tanaman menimbulkan kerugian yang sangat besar pada petani. Salah satu jenis penyakit tanaman yang sering menggrogoti tanaman adalah jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri pada tanaman dapat diminimalisir dengan penggunaan pestisida bubur California yang dapat dibuat sendiri dengan bahan baku yang mudah didapat. Pestisida bubur California merupakan salah satu alternatif ramah lingkungan yang juga dikenal dengan nama "California Mix".

Pestisida bubur California pertama kali dikembangkan pada awal abad ke-20 di Amerika Serikat, khususnya di negara bagian California. Pestisida ini berbasis tembaga yang digunakan dalam pertanian untuk mengendalikan berbagai penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri, terutama pada tanaman anggur dan buah-buahan lainnya. Pestisida bubur California umumnya terdiri dari tembaga sulfat dan kapur (kalsium hidroksida). Kombinasi ini menghasilkan senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan berbagai patogen tanaman. Tembaga sulfat bertindak sebagai agen antimikroba, sementara kapur membantu menstabilkan campuran dan meningkatkan daya lekatnya pada daun dan batang tanaman. Ketika diaplikasikan pada tanaman, pestisida ini bekerja dengan mengganggu enzim vital dalam patogen, yang mengakibatkan kematian sel patogen.

Bubur California efektif melawan berbagai penyakit jamur pada tanaman, termasuk:

Ilustrasi Pengaplikasian Pestisida Bubur California Pada Tanaman (sumber: shutterstock.com)

Untuk pembuatan bubur California dapat dilakukan dengan mudah dan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Berikut adalah bahan dan tata cara pembuatan bubur California.

Pestisida bubur California merupakan alat penting dalam pengendalian penyakit tanaman, menawarkan kombinasi efektivitas tinggi dan dampak lingkungan yang relatif rendah.