Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Akhirilah Hidupmu Dengan Kebahagiaanmu
19 Maret 2019 23:34 WIB
Tulisan dari Donny Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Entah sampai mana tulisan ini akan sampai. Yang terpenting, tulisan ini sampai ke pelosok jiwa diri yang paling dalam.
ADVERTISEMENT
Dalam hidup, akan selalu ada masa dimana kita akn terombang-ambing dalam ketidakpastian. Yang paling sering terjadi, terombang-ambing dalam ketidak pastian mau kemana kita? Sudah benarkah arah hidup kita?
Saya hanya ingin berkata 2 hal. Mulailah bahagiakan dirimu sendiri. bagi yang sudah berbahagia, tolong sampaikan tulisan ini ke rekan-rekan yang masih belum berbahagia. Bahagiakan dirimu sendiri, cukup. Dan sudahlah, tak perlu kita membahagiakan orang lain. Membahagiakan orang lain bukan pondasi utama hidupmu. Pondasi utama hidupmu adalah kebahagiaanmu. Kebahagiaan orang lain disekitarmu adalah efek dari kesetiaan dan kerja kerasmu dalam meraih kebahagiaan dan tentunya dalam kebahagianmu itu sendiri. Bagi para orang tua, mohon dengan seksama, temukan apa yang anak-anak anda sangat berbahagia melakukannya. Buang jauh-jauh masalah uang dan karir anakmu kelak bagaimana. Sejauh tidak keluar koridor akidah dan akhlak (contoh mencuri dan membuka aurat), sudahlah. Mohon diteruskan saja, dipupuk, dikawal, didoakan, di-tirakat-i. Anakmu akan menjadi manusia yang penuh dan sebenar-benarnya manusia. Pikiran anakmu akan jernih, sikapnya akan santun, badannya akan sehat, dan sikapnya akan selalu siap menghadapi kehidupan ini.
ADVERTISEMENT
Bagi rekan-rekan yang sudah terlanjur dewasa tetapi belum tau apa itu kebahagiaan yang engkau inginkan, saya menyadari bahwa musuh utama rekan-rekan adalah ketakutan. Ketakutan akan akibat buruk dari memperjuangkan kebahagiaan. Contoh untuk para karyawan yang memiliki mimpi menjadi seorang seniman, dan sudah terlanjur terjun bertahun-tahun dalam dunia professional kantor, maka akan ada rasa takut untuk memulai itu semua, karena ketakutan "mau makan apa", "apa kata si A, si B, si C", "apakah bisa survive atau tidak", "kalau gagal bagaimana, istri anak bagaimana", dan lain sebagaianya, akan menjadi momok ketakutan.
Dan engkau tak sendiri. Saya cuma mau berkata hidupmu adalah hidupmu. Jadi benar. Bahagiamu adalah bahagiamu. Orang lain tak berbahagia karena bahagiamu, bukan berarti kebahagiaanmu salah, tetapi hanya saja, kebahagiaanmu belum begitu besar dan menular. Jadi mulailah sekarang. Hidup cuma sekali. Karena hidup sudah terlanjur dimulai, maka akhirilah hidupmu dangan KEBAHAGIAANMU.
ADVERTISEMENT