Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Saya dan Saya
7 Mei 2019 18:01 WIB
Tulisan dari Donny Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Merasa malu terhadap apa yang sudah saya dapatkan, karena saya merasa tidak pantas untuk mendapatkan ini semua. Semua saya dapatkan tanpa jerih payah yang berarti, bahkan tak pernah ada ancaman bahwa besok saya akan makan apa. Paling poll hanya bulan ini bisa nabung apa tidak dan ternyata bulan ini pengeluaran jebol tidak sesuai dengan kalkulasi. Hanya itu.
ADVERTISEMENT
Patut disyukuri sebagai manusia, bahwa hidup saya ini tidak ada yang sulit-sulit amat. Tetapi ada yang lebih dalam dan lebih krusial dari itu semua. Anda semua pernah dan sering mendengarkan cerita tentang orang yang berbahagia hanya dengan harta seadanya, bahkan hanya dengan tubuh "seadanya". Anda juga seringkali mendengar cerita banyak yang tidak bahagia, sampai-sampai bunuh diri, padahal hartanya banyak, tubuhnya lengkap. Ternyata, semua kembali ke pikiran kita masing-masing.
Tidak mau menyalahkan apa-apa, siapa-siapa, masa lalu dan sebagainya, tetapi saya berada pada kondisi dimana otak saya tak akan pernah berhenti berfikir tentang ancaman-ancaman yang ada disekitar saya. Saya adalah produk dari cara berfikir yang "berhasil itu adalah begini. kalau kamu tidak begini, maka hidupmu akan terancam". Dari pola pikir seperti itu, maka saya tidak pernah menemukan apa yang benar-benar saya sukai untuk bekerja dan berkarya. Saya selalu kenyang dengan pengalaman orang lain, kenyang dengan cara hidup orang lain, kenyang dengan; gerak-gerik, perilaku, cara berbicara, metode belajar, mimpi, dan cita-cita orang lain. Saya selalu lapar, dan bahkan tak pernah tau apa makanan yang cocok untuk cita-cita saya, mimpi saya. Sekarang saya dengan mudah bisa menjelaskan apa cita-cita orang yang dekat dengan saya, atau cita-cita para inspirator-inspirator. Tetapi saya tidak pernah tau sampai detik ini, apa yang saya cita-citakan, apa karya yang mau saya wujudkan, apa pekerjaan yang yang saya cintai.
ADVERTISEMENT
Saya hanya oran mediocre yang menjalankan hidup apa adanya tanpa tujuan apapun, tanpa keinginan apapun, hanya keinginan "semoga cepat weekend".
Jangan salah tangkap, itu semua tidak menyalahi aturan. Itu semua sah-sah saja, tidak berdosa dan tetap ada nilai pahalanya. Nah, akan menjadi repot kalau hati kecil kita akan berbisik ketelinga kita pelan-pelan. Setiap manusia memiliki hardware dan softwarenya masing-masing yang dirakit dan diinstal oleh Tuhan. Hardware dan software itu memiliki tugasnya masing-masing, dan tugasnya itu berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Kalau tidak sesuai antara rancangan dan tugasnya, hati kecil akan memberontak keluar dan berbisik manja supaya kita bekerja sesuai apa yang diciptakan.
Disinilah titik saya itu. Bisikannya bahkan sudah sangat keras dan mengganggu, tetapi tak jelas apa bisikan itu. Tak jelas apa yang sebenarnya hati kecil saya sampaikan. Tak jelas apa sebenarnya tugas saya dari Tuhan.
ADVERTISEMENT
Start with why, follow your passion, chase your dream, do what you love, having fun with your work. Iya, tapi apa itu semua? :D
Jika sudah berada pada titik ini, maka hal mudah akan menjadi susah, hal susah akan menjadi neraka. Segala yang baik-baik saja akan menjadi ancaman, segala yang sangat mencekam akan seperti ajal didepan mata.
Bukan perkara mudah bagi segelintir orang, contohnya saya. Mudah bagi sebagian orang. Tapi saya bukan sebagian orang, saya bukan banyak orang, bahkan saya bukan orang lain. Saya adalah saya dengan permasalahan saya. Saya hanya orang yang mencari kebahagiaan dalam setiap detik, dalam setiap detak jantung, dalam setiap nafas dalam kehidupan saya. Mungkin saya tak peduli dengan pencapaian. Asalkan tiap detik saya dapat merasakan kebahagiaan, saya bahagai akan apa yang saya lakuka, semua pencapaian di dunia akan mudah saya dapatkan. Bahkan, dengan izin Tuhan, kebahagiaan akhirat akan saya raih. Denga izin Tuhan.
ADVERTISEMENT