Konten dari Pengguna

Bisakah Kecerdasan Buatan Mengobati Kesepian?

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
12 Juni 2024 7:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayangkan Anda sedang duduk sendirian di rumah. Anda mengajukan pertanyaan kepada asisten AI Anda. Pertanyaan itu berubah menjadi percakapan panjang. Anda berbicara dengannya selama berjam-jam. Anda merasa senang setelah itu.
ADVERTISEMENT
Jika Anda berpikir saya sedang menceritakan naskah serial TV distopia, Anda tidak salah. Hollywood telah lama mengajarkan kita dua hal, Anda akan jatuh cinta dengan robot atau robot akan mencoba membunuh Anda.
Tapi apakah tidak ada pilihan lain, seperti persahabatan? Bisakah kecerdasan buatan (AI) menemani Anda? Bisakah AI mengobati kesepian?
Untuk memahami itu, mari kita lihat dulu makna kesepian. Ia adalah perasaan terisolasi sosial. Ia tidak mengenal usia, jenis kelamin atau batas.
Kesepian dapat memengaruhi siapa saja dan semua orang, begitu banyak sehingga WHO menyebutnya sebagai ancaman kesehatan global. Kesepian sama buruknya dengan merokok 15 batang sehari. Ini adalah fenomena global.
Di seluruh dunia, 1,2 miliar orang merasa kesepian atau sangat kesepian. Pada tahun 2023 sekitar 10% dari semua remaja merasa kesepian. 25% orang tua kesepian di Inggris. 7% populasi mengalami kesepian. Lebih dari sepertiga orang Amerika mengalami kesepian yang serius.
ADVERTISEMENT
Jadi ini seperti epidemi senyap yang melanda dunia. Tentu saja solusi terbaiknya adalah berbicara dengan orang lain, teman, terapis, siapa saja. Tapi apa yang terjadi jika Anda tidak bisa melakukannya?
Anda bisa memelihara hewan peliharaan, ikatan seperti itu sangat membantu anak-anak. Ia bisa sesuatu yang sederhana seperti mainan. Bermain dengan hewan peliharaan bisa mengurangi kesepian.
Tapi bagaimana dengan kecerdasan buatan? Para ilmuwan percaya bahwa AI bisa menyembuhkan kesepian. Pertanyaannya adalah caranya bagaimana?
Kecerdasan buatan bisa muncul sebagai alat yang berharga. Anda bisa berlatih percakapan; Anda dapat melakukan interaksi. Semua ini dapat membantu Anda menghindari isolasi sosial.
Para ilmuwan percaya bahwa ini dapat mengurangi risiko orang-orang yang sepenuhnya menarik diri dari masyarakat. Tentu saja ada kelemahannya. Hubungan dengan mesin tidak semudah yang kita dengar. Itu lagi-lagi karena algoritma.
ADVERTISEMENT
AI akan memberi tahu apa yang ingin Anda dengar atau bahkan memberikan nasihat yang salah. Terkadang itu bisa berakibat fatal. Ini juga bisa menyebabkan orang kesepian mencari lebih sedikit koneksi dengan manusia. Itu sudah terjadi.
Orang-orang mendapatkan AI Valentine virtual. Seorang wanita Spanyol bahkan menikah dengan hologram yang dihasilkan AI.
Jadi kuncinya di sini adalah keseimbangan. Memiliki sahabat manusia untuk diajak bicara jelas merupakan obat terbaik untuk kesepian. Tidak ada pengganti untuk itu.
Tetapi jika Anda tidak dapat menemukan seseorang untuk mendengarkan Anda, bukanlah hal yang buruk untuk beralih ke kecerdasan buatan.