Konten dari Pengguna

Diabetes, Si Pembunuh Senyap

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
20 November 2023 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: https://www.shutterstock.com/image-photo/doctor-checking-blood-sugar-level-glucometer-1476150188
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: https://www.shutterstock.com/image-photo/doctor-checking-blood-sugar-level-glucometer-1476150188
ADVERTISEMENT
Tanggal 14 November diperingati setiap tahun sebagai Hari Diabetes. Hari ini ada sekitar 422 juta orang yang mengidap penyakit ini seluruh dunia. Peringatan Hari Diabetes diadakan untuk meningkatkan dan membangkitkan kesadaran kita tentang penyakit yang sering dijuluki pembunuh senyap (silent killer). Mengapa? Ini karena tingkat dan kecepatan penyebarannya yang tidak terdeteksi.
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Diabetes ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 14 November, 1991. Pemilihan tanggal 14 November ini bertepatan dengan hari kelahiran Sir Frederick Banting, sosok yang menemukan insulin bersama dengan Charles Best pada 1922.
Banyak yang abai dengan diabetes, bahkan saat ia diajarkan oleh guru sains kita di sekolah dulu. Diabetes adalah penyakit kronis yang seringkali menyerang keluarga. Diabetes terjadi saat glukosa darah, yang juga disebut gula darah, terlalu tinggi. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi diuraikan oleh tubuh kita menjadi gula atau glukosa, yang kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah kita. Saat gula darah kita naik, pankreas melepaskan hormon insulin. Karenanya, insulin ini sangat penting. Ia melepaskan gula darah kita ke dalam sel tubuh yang kemudian digunakan sebagai energi.
ADVERTISEMENT
Tetapi ketika Anda menderita diabetes, tubuh Anda tidak enghasilkan insulin yang cukup. Ini disebut Diabetes Tipe 1, lalu ada Tipe 2 saat tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin dengan benar. Diabetes Tipe 2 ini, yang paling umum di antara penderita, terjadi ketika kadar gula terlalu banyak di aliran darah. Dalam jangka panjang ia bisa menyebabkan problem kesehatan lainnya secara serius. Yang paling umum merusak penglihatan, hati dan ginjal.
Terlepas dari lompatan raksasa yang dibuat oleh ilmu kedokteran, hingga sekarang belum ada obat untuk mengobati penyakit ini. Diabetes Tipe 1 tidak dapat dicegah, tapi tidak demikian halnya dengan Tipe 2. Lewat diet sehat, berolahraga dengan teratur, dan berhenti merokok, risiko diabetes bisa berkurang 40%.
ADVERTISEMENT
Diabetes kini menjadi masalah kesehatan di mana-mana, juga disebut sebagai epidemi terbesar abad ke-21. 1 dari 10 orang dewasa menderita diabetes di seluruh dunia. Lebih dari 90% mengidap Tipe 2, setengahnya belum didiagnosis. 2 dari 3 orang penderita diabetes sudah mengalami komplikasi pada saat didiagnosis. Pada tahun 2040 diperkirakan lebih dari setengah miliar orang akan menderita diabetes.
Terus terang zaman mendatang tampak suram. Negara yang disebut-sebut sebagai ibukota diabetes adalah India. Studi terbaru dari Indian Council of Medical Research (2023) mengungkapkan lebih dari 100 juta orang di negara ini hidup dengan diabetes. Angka ini lebih dari 11% dari populasi India. 136 juta lainnya berada pada stasi pra-diabetes.
Lebih dari 60% orang dengan pra-diabetes biasanya pada akhirnya mengidap diabetes penuh dalam rentang 5 tahun. Kekhawatiran besar lainnya bahwa banyak anak-anak terdampak oleh diabetes. Sebuah penelitian yang dilakukan di Chennai dan Delhi menemukan tautan antara Diabetes Tipe 2 dan polusi udara.
ADVERTISEMENT
Jadi polusi udara meningkatkan risiko, tergantung bagaimana tinggi tingkat polusi. Ditambah negara-negara Asia Selatan pada umumnya memiliki resistensi insulin yang lebih besar. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap diabetes dibandingkan orang-orang Kaukasia.
Berita baik, kalau ini boleh disebut, bahwa Diabetes Tipe 2 dapat dicegah. Menerapkan gaya hidup sehat bisa mengurangi risiko penyakit ini. Mengontrol berat badan, berhenti merokok, mengonsumsi makanan sehat menjadi langkah-langkah sederhana. Upaya ini akan sangat membantu melawan si pembunuh diam-diam ini. Hidup dengan diabetes adalah kenyataan
bagi banyak orang, tetapi kita masih memiliki pilihan. Kita dapat memilih dampak apa yang diberikan penyakit berbahaya ini bagi kehidupan kita.