Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kecerdasan Buatan Memprediksi Kematian?
15 Januari 2024 8:07 WIB
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah Anda percaya pada ramalan? Atau ia sekadar omong kosong bagi Anda. Jika Anda menjawab ya, maka pertanyaan berikutnya apakah Anda percaya pada hard data? Bagaimana jika Anda dapat memprediksi masa depan secara ilmiah, karena sekarang orang bisa mencoba mendapatkan informasi terbaik dari kedua dunia yang kontras ini lewat kecerdasan buatan (AI).
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan telah mengembangkan model AI inovatif yang disebut life2vec. Ia berfungsi seperti ChatGPT, di mana pengguna dapat mengajukan pertanyaan dan AI merespons. Life2vec telah terlatih untuk memahami kisah hidup lebih dari 6 juta orang.
Pada dasarnya model AI ini beroleh informasi dari data pasar kesehatan dan tenaga kerja. Data ini berisi informasi penting tentang banyak orang, seperti di mana mereka belajar, seberapa baik prestasi mereka di sekolah, berapa sering mereka mengunjungi dokter, apakah mereka pernah dirawat di rumah sakit, apakah mereka mengidap penyakit tertentu, apa pekerjaan mereka dan seberasa besar pendapatan mereka saat ini. Semua ini menjadi data yang luar biasa bagi model AI ini.
Sekarang life2vec dianggap mampu memprediksi masa depan. Ia dapat memahami jenis kepribadian para pengguna, memprediksi kesehatan mereka di masa depan, pendapatan apa yang akan mereka peroleh bahkan kapan mereka akan mati atau apakah mereka berisiko mengalami kematian dini.
ADVERTISEMENT
Menurut para ilmuwan, memprediksi kehidupan persis seperti memahami bahasa untuk teknologi. Itulah sebabnya kehidupan manusia adalah urutan peristiwa yang panjang.
Bagaimana dan mengapa orang-orang terhubung bisa menginformasikan bagaimana kehidupan seseorang. Ini mirip dengan cara kerja bahasa. Setiap kalimat memiliki serangkaian kata dan struktur. Untuk AI, bahasa atau kode menjadi paling penting.
Life2vec menggunakan mekanisme yang sama untuk memprediksi. Ini menjadi menarik bukan karena life2vec adalah AI pertama yang melakukannya. Sebetulnya ada perangkat AI lainnya yang dapat memprediksi berbagai hal, seperti penyakit.
Yang membedakan life2vec adalah tingkat akurasinya. Life2vec jauh lebih efisien daripada sistem AI semisal lainnya. Life2vec 11% lebih akurat daripada yang lain.
Masalahnya di sini, seperti juga dengan model-model AI lainnya, adalah potensi penyalahgunaannya. Para ilmuwan juga telah mewanti-wanti. Life2vec ini dapat digunakan oleh perusahaan asuransi.
ADVERTISEMENT
Persoalan utama yang dihadapi perusahaan asuransi adalah kurangnya pengetahuan tentang situasi yang tidak menguntungkan, seperti kecelakaan atau kematian.
Jika perusahaan asuransi dapat memprediksi masalah kesehatan di antara konsumen atau kapan mereka akan meninggal, tentu mereka dapat menggunakannya untuk kepentingan mereka, terutama untuk menetapkan biaya lebih tinggi.
Jelas ini bakal menimbulkan persoalan etika yang serius. Seperti kebanyakan model AI lainnya, regulasi sangat penting. Sayangnya teknologi bergerak lebih cepat daripada formulasi kebijakan. Tetapi dengan aturan dan pedoman yang tepat, life2vec bisa menjadi alat yang berguna. Wallaahu a'lam.