Mengatasi Kelelahan

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
26 Februari 2024 9:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah Anda merasa lelah sepanjang hari, terlepas sebanyak apapun tidur yang Anda dapatkan atau kopi yang Anda konsumsi? Apakah Anda masih kesulitan tidur? Anda nyaris mengabiskan waktu untuk bekerja tetapi masih saja banyak hal yang tidak rampung.
ADVERTISEMENT
Sebuah kicauan di akun Tweeter milik Kenyon Laing menjadi viral beberapa tahun yang lalu. Ribuan orang merasa terwakili dengan kicauan Laing in. Tapi itu bukan satu-satunya. Pelbagai postingan dapat menegaskan betapa orang memang kelelahan. Banyak yang sudah berupaya mengatasi kelelahan dengan lebih banyak tidur. Sampai-sampai hasrat untuk bisa tidur dengan pulas menjadi hobi dan obsesi internasional.
Boleh jadi mata Anda sudah tertutup, tapi tubuh Anda belum bisa rehat. Mengapa? Karena tidur dan istirahat bukanlah hal yang sama. Ada sebuah riset tentang daftar negara-negara yang paling banyak tidur dan yang paling lelah. Selandia Baru, misalnya, berada di kedua daftar. Selandia Baru adalah negara yang pendudukanya paling banyak tidur. Ia menempati urutan ke-1.
ADVERTISEMENT
Seorang anak di negera ini rata-rata menikmati 7,5 jam tidur per malam. Tapi pada saat yang sama Selandia Baru juga bagian dari negara-negara yang penduduknya paling lelah, berada pada urutan ke-7. Sementara urutan pertama negara dengan penduduk paling lelah adalah Singapura.
Hal yang sama juga berlaku bagi Australia dan Inggris. Itu karena istirahat bukan tentang seberapa banyak dan kapan Anda tidur. Sebagai contoh, 45% orang India tidur sebelum pukul 11 malam. Namun 39% pria dan 47% wanita mengakui mereka tidak merasa segar di pagi hari.
Menurut penelitian, Anda bisa mendapatkan durasi atau waktu tidur yang Anda inginkan tapi masih kelelahan. Inilah mengapa tidur bukanlah satu-satunya solusi untuk menanggulangi keletihan. Merasa lelah layaknya terluka. Anda harus tahu apa yang membuat Anda kesakitan dan kapan itu terjadi. Kelelahan tidak sama untuk semua orang.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan telah mencoba mendefinisikan kelelahan dan jalan keluarnya. Setidaknya ada lima cara utama untuk mengatasi kelelahan. Artinya, ada lima jenis istirahat yang Anda butuhkan. Pertama adalah kelelahan fisik. Jika Anda lelah berolahraga, tidur bisa membantu. Anda boleh jadi bekerja dengan duduk di kursi kantor sepanjang hari dan masih saja lelah. Dalam hal ini, ironisnya berolahraga menjadi jalan keluar untuk mengobati kelelahan.
Tipe kedua adalah kelelahan mental, seperti merasa bingung atau gugup, sering lupa apa yang Anda lakukan atau salah menaruh sesuatu. Dalam hal ini, aktivitas santai seperti melakukan kegiatan seni atau mendengarkan musik bisa membantu. Lewat cara ini, otak bisa beristirahat.
Tipe ketiga adalah kelelahan emosional, ini terjadi ketika terlalu banyak pikiran (overthinking). Dalam hal ini, menghadapi perasaan sendiri dengan kembali bersikap rasional sangat membantu. Hilangnya rasionalitas membuat pikiran Anda justru kabur memahami masalah.
ADVERTISEMENT
Tipe keempat adalah kelelahan sosial. Tidak jarang saat berinteraksi manusia menjadi kelelahan. Bagi sebagian orang, menghabiskan waktu sendirian itu menenangkan, tetapi rehat dari hubungan sosial tidak berarti Anda memilih berhenti dari bersosialisasi, bahkan antisosial. Jadi mengisi waktu berkualitas dengan orang lain atau teman dapat mengisi ‘baterai’ semangat Anda.
Dan terakhir adalah kelelahan sensorik. Jika nada dering gawai rekan kerja di kantor mengganggu Anda atau Anda membenci istri atau suami sendiri karena mengunyah dengan keras, itu berarti sensitivitas kebisingan Anda meningkat.
Jadi sebelum Anda melakukan healing, luangkan waktu untuk hening sesaat. Dengarkan beberapa alunan suara alam atau musik yang menenangkan karena istirahat muncul dari berbagai sumber.
Ini memang sulit untuk dipahami dan diterapkan. Kita hidup dalam budaya kecepatan merespons. Banyak tidak suka mengantre atau menunggu website yang loading kelamaan. Kita menatap layar sepanjang hari, terkadang beberapa layar pada saat yang sama.
ADVERTISEMENT
Netflix tak lagi mampu mengatasi semuanya. Kita sukses melakukan banyak hal saban hari tetapi juga sangat lelah secara kronis. Kita menderita defisit istirahat karena kita tidak memahami kekuatan istirahat.
Istirahat sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Ia memungkinkan tubuh kita menikmati waktu untuk pulih. Istirahat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah cedera. Ia meningkatkan konsentrasi dalam memori, mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati (mood).
Istirahat menjadi hal terbaik yang bisa terjadi pada Anda untuk menyerap tenaga dan semangat. Ini mungkin konsep yang tidak nyaman bagi sebagian orang dan yang sulit bagi yang lain.
Tetapi anggaplah istirahat sebagai pemeliharaan dasar tubuh dan jiwa. Manusia telah berubah menjadi zombie berbahan bakar kafein, berfungsi dengan saraf keributan. Kita tidak bisa terus-menerus berada pada dua energi sel otak. Orang bisa beristirahat total saat sudah meninggal, tetapi tentu kita tidak harus menunggu waktu itu hanya untuk bisa berehat.
ADVERTISEMENT