Konten dari Pengguna

Protes Anti Turis di Spanyol

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
18 Juli 2024 5:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Barcelona terletak di antara Laut Mediterania dan pegunungan. Setiap rencana perjalanan ke Spanyol tidak lengkap tanpa mengunjungi kota ini. Tetapi saat Anda mengunjungi karya-karya Gaudí atau menikmati tapas, waspadalah terhadap satu hal: penduduk setempat yang tidak senang.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu, sekelompok turis di Barcelona mendapatkan kejutan yang tidak menyenangkan. Saat tengah menikmati makanan, mereka disemprot air. Ini adalah para pengunjuk rasa anti-turis Barcelona.
Mereka berbaris di kota. Mereka mengambil alih kawasan wisata dengan bersenjatakan pistol air. Sebagian besar dari mereka memiliki satu tuntutan: pengurangan turis.
"Kami datang ke sini untuk berdemonstrasi menentang pariwisata massal di Barcelona. Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini telah berubah demi turis dan yang kami inginkan adalah kota untuk warga dan bukan untuk melayani turis.
Restoran dan hotel adalah kelompok yang menghasilkan banyak uang, tetapi semua orang berada dalam situasi yang sangat buruk dan tidak punya cukup uang untuk hidup. Itu masalahnya." ujar para pengunjuk rasa.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2023, Barcelona kedatangan setidaknya 26 juta pengunjung. Ini menghasilkan lebih dari $13 miliar. Artinya pariwisata sangat penting bagi perekonomian, tetapi juga memberikan tekanan besar pada infrastruktur dan ketidaknyamanan bagi penduduk lokal.
Layanan publik terbebani, harga perumahan meroket, dan keuntungan dari pariwisata tidak pernah sampai ke masyarakat.
Warga logal menentang model ekonomi berbasis pariwisata massal karena model ini membuat mereka semakin miskin. Di sisi lain berdampak pada harga perumahan yang saat ini merupakan masalah yang mengkhawatirkan dan menyedihkan bagi penduduk.
Barcelona tidak sendirian dalam hal ini. Pada bulan April, puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di Kepulauan Canary. Mereka mengecam pemerintah. Mereka meneriakkan slogan-slogan yang menentang turis.
ADVERTISEMENT
Penduduk percaya bahwa model pariwisata pulau ini tidak berkelanjutan. Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka tidak menentang turis. Sebaliknya, mereka ingin pariwisata lebih bermanfaat bagi penduduk.
Dan ini bukan hanya fenomena Spanyol. Pariwisata berlebihan adalah keluhan di seluruh dunia. Kota-kota sudah bosan dengan turis. Mereka ingin turis menjauh, dan mereka menerapkan segala macam tindakan.
Milan melarang pizza dan es krim di malam hari. Venesia memungut biaya masuk bagi wisatawan yang memasuki kota. Amsterdam mengatakan tidak untuk pembangunan hotel baru.
Islandia telah memberlakukan kembali pajak pariwisatanya. Biaya masuk baru Gunung Fuji bertujuan untuk mengatur keramaian. Jadi, jelas, tempat-tempat wisata populer sudah muak.
Tetapi apakah ini akan membantu? Pariwisata global berada pada rekor tertinggi tahun ini. Ini akan mencapai tingkat pra-pandemi. Perjalanan akan menambah rekor $1 triliun bagi perekonomian global pada tahun 2024, menurut Organisasi Pariwisata Dunia.
ADVERTISEMENT
Jumlah wisatawan internasional akan melampaui 2 miliar pada tahun 2030. Jadi, wisatawan belum akan hilang dalam waktu dekat. Tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi tetap sama.
Hal ini membuat sumber daya semakin menipis, dan penduduk setempat yang menanggung bebannya. Inilah sebabnya mengapa pemerintah harus segera bertindak.
Pariwisata penting bagi perekonomian, tetapi tidak dapat dibiarkan begitu saja. Untuk pariwisata berkelanjutan, fokusnya harus pada perjalanan yang bertanggung jawab.