Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Raja Charles III dan Koin Australia
2 November 2023 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Australia bisa dibilang negara yang aneh. Ia adalah bekas koloni yang dipenuhi dengan segala macam makhluk berbahaya. Australia adalah koloni penjara kerajaan Inggris. Para tahanan banyak dikirim ke sana. Di tengah pedalaman yang keras, entah bagaimana caranya bertahan orang-orang ini akhirnya mendapatkan kemenangan berupa otonomi dan akhirnya kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Australia kemudian menjadi negara paling maju di belahan bumi selatan. Sebuah koloni orang-orang buangan sekarang memiliki skor indeks pembangunan manusia yang lebih tinggi melebihi bekas penjajahnya. Terlepas dari semua kemajuan ini, ada beberapa hal yang tidak berubah, seperti kehadiran keluarga kerajaan Inggris dalam koin Australia.
Beberapa minggu lalu di tengah keriuhan hebat, Australia merilis koin $1 yang baru, The Golden Coin yang menampilkan Raja Charles III dari Inggris. Dia terlihat tanpa mahkota menatap jauh ke kiri. Ini berbeda dengan koin yang menampilkan ibunya, ratu Elizabeth yang melihat ke arah kanan.
Hal ini bagian dari tradisi, melanjutkan tren yang telah berlangsung berabad-abad. Asisten Menteri Keuangan Australia Andrew Leigh mengungkapkannya dengan penuh kegembiraan. Gambar yang baru ini dirancang oleh Royal Mint di London dan sudah mendapatkan persetujuan dari pihak kerajaan Inggris.
ADVERTISEMENT
Ini adalah hari bersejarah selama tujuh dekade. Orang Australia sudah lama melihat sosok ratu di koin mereka. Ini akan menjadi pertama kalinya bagi kebanyakan orang Australia bahwa mereka akan memiliki koin dengan wajah seorang raja, bukan seorang ratu. Saya sangat senang mengumumkan bahwa koin yang akan beredar ini memiliki gambar raja pada pecahan $1. Ini akan menjadi koin ‘mob of roos’ ikonik yang telah beredar di Australia sejak tahun 1984. Kami berharap koin-koin itu akan hadir di tengah masyarakat pada hari Natal.
Menjelang Natal 2023, sekitar 10 juta koin ini akan beredar. Lalu akan ada koin lain; pecahan 5, 10, 20 dan 50 sen akan segera menampilkan Charles III. Koin $2 juga akan hadir. Akhirnya Charles memiliki rumah di setiap saku dan dompet warga Australia. Pertanyaannya adalah mengapa Australia masih berpegang teguh pada belenggu kolonialnya? Apakah tidak ada hal lain yang lebih disukai pada koinnya? Mengapa Canberra terus memberikan penghormatan kepada Keluarga Kerajaan Inggris?
ADVERTISEMENT
Coba kita telaah kembali. Keluarga Kerajaan Inggris adalah keluarga yang mengendalikan kerajaan kolonial terbesar di dunia. Mereka mengekstraksi kekayaan dari setiap sudut dunia, menjadikan jutaan orang jatuh miskin, dan mendapatkan keuntungan dari perdagangan budak Transatlantik.
Dalam kasus Australia, Kerajaan Inggris telah menciptakan koloni hukuman raksasa untuk mengasingkan para penjahat yang tidak diinginkan. Terlepas bagaimana Anda melihatnya, Keluarga Kerajaan Inggris sangat terkait dengan ketidakadilan. Karenanya, bagi bekas koloni untuk menghormati mantan penjajahnya lewat koin jelas berbau sindrom Stockholm (Stockholm syndrome).
Awal tahun ini, Australia sedikit mulai mengatasi mabuk kolonialnya. Australia memutuskan untuk menghapus wajah Ratu Elizabeth dari uang kertas $5. Ia menjadi uang kertas terakhir yang menampilkan Kerajaan Inggris. Uang kertas yang baru memiliki desain wajah penduduk asli Australia. Tentu ini masuk akal.
ADVERTISEMENT
Tetapi keputusan ini tidak menyentuh koin. Bayangkan saja bahwa harga untuk mencetak denominasi yang lebih kecil terkadang lebih mahal daripada nilai yang melekat, tergantung pada harga tembaga dan nikel saat mencetak koin 5, 10 dan 20 sen. Boleh jadi pembuatan koin hanya menghasilkan kerugian.
Bayangkan pemerintah Anda benar-benar mengalami kerugian. Lalu Anda menatap wajah sang penjajah pada koin yang Anda pegang, bahkan wajah itu masih berperan sebagai kepala negara Anda. Asisten Menteri Keuangan Australia menyebut koin baru itu bersejarah.
Padahal akan jauh lebih bersejarah seandainya Australia memutuskan untuk membuang wajah-wajah para bangsawan Inggris dari mata uangnya sepenuhnya. Tapi sepertinya Canberra tidak siap untuk itu. Mungkin pada saat William atau George naik tahta, Australia baru mulai sadar. Untuk saat ini, Raja Charles III masih akan dijumpai pada banyak kantong dan dompet warga Australia untuk bertahun-tahun yang akan datang.
ADVERTISEMENT