Konten dari Pengguna

Skandal Kamar Jenazah Harvard

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
16 Agustus 2023 6:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Harvard University Foto: Commons Wikimedia
zoom-in-whitePerbesar
Harvard University Foto: Commons Wikimedia
ADVERTISEMENT
Apa yang terbit dari pikiran Anda ketika seseorang berbicara tentang Universitas Harvard? Tentu yang Anda bayangkan dan juga banyak orang bahwa adalah lembaga pendidikan legendaris, universitas terbaik di dunia. Tapi baru-baru ini lembaga prestisius ini terseret kepada arus perdagangan organ tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Juni lalu sejumlah perguruan tinggi Amerika Serikat, termasuk Fakultas Kedokteran Harvard (Harvard Medical School), diguncang oleh tuduhan yang tidak wajar. Kamar jenazah Fakultas Kedokteran digunakan sebagai gudang.
Salah seorang pegawainya terlibat perdagangan organ tubuh manusia. Dia menjual organ tubuh manusia yang telah mendonorkan tubuh mereka ke Universitas Harvard untuk keperluan sains. Mereka menyumbang ke program anatomi di Universitas Harvard yang digunakan untuk training para dokter
Setelah training berakhir, sisa-sisa organ ini diperdagangkan oleh seorang staf di kamar mayat Universitas Harvard. Keterlibatannya ini terungkap setelah pihak berwenang AS memutus rantai perdagangan tubuh nasional di negara itu.
Karyawan yang bernama Cedric Lodge telah didakwa dengan berbagai tuduhan karena berkonspirasi untuk mengirim dan menjual sisa-sisa organ tubuh manusia. Dia mendapat dakwaan bersama istrinya dan beberapa orang lainnya. Mereka diduga telah melakukan praktik ini sejak 2018.
Ilustrasi mobil jenazah. Foto: Shutterstock
Manajer kamar jenazah Universitas Harvard ini dituduh telah memasok organ tubuh manusia hingga Agustus 2022. Artinya sudah empat tahun. Berdasarkan laporan pihak berwenang, hampir 400 bagian tubuh manusia diperdagangkan.
ADVERTISEMENT
Organ-organ tubuh ini bermuara di tempat-tempat mengerikan, seperti toko boneka Kat’s Creepy Creations yang menjual boneka yang terbuat dari tengkorak manusia asli.
Beberapa tengkorak itu diduga berasal dari kamar mayat Fakultas Kedokteran Harvard. Yang lebih mengerikan bahwa otak manusia dijual seharga US$ 200, wajah yang telah dibedah dijual seharga US$600, dan kulit dijual kepada mereka yang membuat bahan-bahan dari kulit. Ini sungguh menjijikkan dan tidak menghargai para donor dan keluarga mereka.
Para donor adalah orang-orang yang memutuskan untuk menyumbangkan tubuh mereka buat sains. Mereka ingin memberikan sesuatu yang berbeda kepada dunia buat terakhir kalinya. Sumbangan ini sangat penting untuk studi medis.
Ilustrasi sekolah kedokteran. Foto: vectorfusionart/Shutterstock
Calon dokter dan dokter gigi perlu mempelajarinya untuk lebih memahami tubuh manusia. Banyak yang menyumbangkan tubuh mereka untuk membantu melatih generasi baru profesional medis.
ADVERTISEMENT
Ada pemahaman dan keyakinan di antara mereka bahwa bahwa organ-organ ini akan diperlakukan dengan hormat. Begitu studi selesai, organ yang disumbangkan tersebut dijadikan abu dan dikembalikan ke keluarga.
Inilah etika dan ekspektasi yang dilanggar pihak Universitas Harvard and sekarang perguruan tinggi itu digugat karena ini. Sembilan belas keluarga telah bergabung mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) terhadap Universitas Harvard.
Gugatan itu menuduh bahwa pihak Universitas Harvard telah meninggalkan jasad di fasilitas jenazah yang merupakan tempat penodaan yang aneh.
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
Menurut dakwaan, para pelaku kejahatan diizinkan untuk berkeliaran dan memilih organ-organ tubuh yang dikehendaki, layaknya memilih pernak-pernik di pasar loak. Itulah isi gugatan tersebut.
Pihak Universitas Harvard membantah tuduhan itu dan tidak banyak bicara menanggapi kasus ini. Mereka berdalih tidak mengomentari investigasi yang sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
Universitas Harvard telah mengeluarkan permintaan maaf dan menyebut tindakan karyawannya sebagai pengkhianatan yang menjijikkan. Di luar persoalan itu, perguruan tinggi ini memilih diam.
Ada beberapa tuntutan hukum yang sedang berlangsung. Pihak keluarga meminta akuntabilitas dari Universitas Harvard. Meskipun Fakultas Kedokteran Harvard tidak terlibat secara langsung dalam perdagangan organ tubuh manusia ini, ia tetap digugat berdasarkan undang-undang yang mengatakan bahwa pimpinan atau lembaga bertanggung jawab atas aktivitas ilegal di tempat kerjanya.
Jika perguruan tinggi ini dinyatakan bersalah, itu dapat memberikan sedikit kedamaian bagi keluarga yang berada dalam kebingungan dan kedukaan.
Skandal kamar jenazah di Universitas Harvard ini adalah alarm pengingat bagi banyak pihak. Kalangan universitas perlu memastikan hal serupa tidak akan terjadi lagi, terutama di tempat seperti kampus Harvard dan tak terkecuali di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Reputasi yang telah dibangun selama ratusan tahun tidak bisa dan boleh menjadi perisai bagi orang-orang yang menghalalkan celah-celah seperti skandal ini.