Tesla Sesak Napas

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
7 Februari 2024 6:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak yang menyebut naik ke puncak itu mudah, tetapi bertahan di sana sulit sekali. Coba tanyakan kepada para penggemar setia Tesla. Bagi mereka saham Tesla seperti emas. Namun bulan lalu amat menyakitkan bagi mereka. Sebab saham Tesla turun tajam. Menjadi pertanyaaan, ada apa?
ADVERTISEMENT
Akhir Januari lalu, saham Tesla turun lebih dari 12%. Ini menyebabkan perusahaan kehilangan US$80 miliar dalam sehari. Tesla adalah salah satu perusahaan paling mahal di dunia. Lalu mengapa ia kehilangan uang? Jawabannya singkat, Elon Musk, sang pendiri yang dengan visinya telah membawa Tesla ke puncak ternyata turut dikambinghitamkan atas kejatuhan saham ini.
Musk adalah seorang pengusaha yang eksentrik. Januari lalu, dia menyampaikan berita buruk. Dia mengatakan Tesla telah memangkas harga dan akan menjual mobil lebih murah. Sayangnya itu tidak berdampak pada peningkatan penjualan. Elon Musk memperkirakan adanya perlambatan, jadi Tesla akan menjual sedikit mobil dengan harga lebih rendah.
Angka-angka yang ada menunjukkan fakta ini. Penjualan lesu dan margin keuntungan turun. Sebelumnya keuntungan Tesla mencapai angka 16%, sekarang berkurang setengahnya. Margin keuntungan baru Tesla jatuh pada angka 8%.
ADVERTISEMENT
Persaingan sangat ketat. Musk mengakui bahwa China hadir menantang dominasi Tesla. Karenanya, Musk ingin hambatan perdagangan yang lebih sulit untuk menciptakan keseimbangan. Elon Musk berpesan untuk para investornya bahwa sebagai pesaing China akan menghancurkan sebagian besar perusahaan otomotif lain di dunia, kecuali pemerintah memberlakukan hambatan perdagangan yang lebih ketat.
Dia benar. Sebetulnya China relatif terlambat bergabung dalam perlombaan kendaraan listrik (EV), tetapi mereka dengan cepat mendominasi pasar. Pada akhir 2023, BYD berhasil menggulingkan Tesla. Ia menjadi produsen EV terbesar di dunia. BYD, sebuah perusahaan China, menjual lebih banyak mobil daripada Tesla pada tahun lalu. Ini menjadi masalah besar bagi Elon Musk.
Tetapi faktor China bukan satu-satunya masalah. Untuk waktu yang lama, Tesla memiliki keunggulan sebagai pelopor. Tesla berhasil memproduksi mobil listrik paling keren, inovator unggul dan primadona. Tapi kini Tesla bukan lagi satu-satunya. Banyak produsen mobil listrik lain hadir dan mulai menantang dominasi Tesla. Tesla memang mencoba mengejar dan menghadang.
ADVERTISEMENT
Tak kalah pentingnya, layanan Tesla ternyata tidak memenuhi harapan. Beberapa minggu yang lalu, pemilik Tesla di Chicago menghadapi masa-masa sulit. Musim dingin yang parah merusak stasiun pengisian daya Tesla. Mencas mobil Tesla memakan waktu lebih lama. Jika sebelumnya membutuhkan 45 menit, sekarang perlu waktu hingga 2 jam. Belum lagi bahwa baterainya juga bermasalah sebab cepat habis.
Dampak semua ini bisa diprediksi. Tesla kehilangan banyak pelanggan. Mungkin ada yang pernah mendengar tentang Hertz, sebuah perusahaan penyewaan mobil terbesar di dunia. Perusahaan ini akan menyingkirkan mobil Tesla yang mereka miliki. Hertz telah merumahkan lebih dari 600 Tesla untuk dijual.
Mobil-mobil ini adalah bagian dari armada Hertz, tetapi sekarang dijual dengan diskon 39%. Hertz akan mengganti Tesla dengan mobil berbahan bakar fosil. Artinya perusahaan ini mengurangi armada mobil listriknya.
ADVERTISEMENT
Apa artinya buat Tesla? Pasar menjadi lebih menantang. Sebelumnya ada keringanan pajak bagi yang hendak memiliki Tesla, jenis apa pun. Konsumen bisa mendapatkan konsesi pajak. Tetapi sekarang peraturannya telah berubah. Sekarang hanya lima model Tesla yang memenuhi syarat. Saat mobil-mobil listrik lain memasuki pasar, Tesla tentu hanya akan menikmati irisan lebih kecil dari ‘kue pai’ yang kian menyusut ini.
Bagaimana posisi Tesla saat ini atau nantinya? Yang pasti dalam kesulitan. Tesla harus berjuang untuk tetap relevan, memikirkan ulang model bisnis mereka, dan membuat perubahan. Elon Musk sudah melakukannya.
Dia menjanjikan Tesla baru, sebuah model murah dalam kisaran US$225.000. Namun Tesla tidak akan meluncurkannya dalam waktu dekat. Pihak perusahaan merencanakan peluncurannya pada 2025 mendatang.
ADVERTISEMENT
Sampai saat itu, Tesla harus berjuang untuk setiap inci pasar. Ini adalah jalan yang curam untuk sebuah pemulihan. Untungnya bagi Elon Musk, ini tidak akan merusak brand pribadinya. Penurunan penjualan Tesla memang belum mampu merusak basis penggemarnya.
Pendukungnya masih menaruh kepercayaan kepadanya. Komentarnya tentang X masih menjadi viral. Penggemarnya yakin bahwa Musk masih bisa memengaruhi pasar dengan produk-produk baru. Tetapi krisis di Tesla ini bakal menjadu batu ujian sejauh mana ketajaman bisnis seorang Elon Musk.