Konten dari Pengguna

Ketua DPD I Golkar Bali Malukat Bersama Ribuan Umat

dorang info
Lugas dan Tegas serta Informatif
19 Maret 2018 18:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dorang info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketua DPD I Golkar Bali Malukat Bersama Ribuan Umat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Perayaan Banyupinaruh pada Redite Paing Sinta, Minggu (18/3) juga dibuat berbeda dari biasanya di Pantai Watu Klotok Klungkung. Hari Banyupinaruh sehari setelah Hari Suci Saraswati di awal Tahun 2018 ini sedikit berbeda dari biasanya, karena bertepatan juga dengan Hari Ngembak Gni Tahun Saka 1940 (sehari setelah Nyepi). Sebanyak 30 sulinggih ikut dalam prosesi Panglukatan Agung yang dilaksanakan di tepi Pantai Watu Klotok yang diikuti ribuan umat Hindu. Ribuan umat yang sudah dari pagi ikut memadati tempat penglukatan tersebut dengan khusuk mengikuti prosesi pada hari yang sangat istimewa kemarin. Tidak ketinggalan juga Cawagub Bali 2018 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB, I Ketut Sudikerta berbaur dengan masyarakat. Sudikerta didampingi Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dan sejumlah tokoh umat.
ADVERTISEMENT
Sudikerta yang sekaligus sebagai undangan, kemarin turut ikut serta malukat bersama ribuan pamedek lainnya. Sudikerta pun menerima percikan air suci sebagai anugerah Ida Sanghyang Widhi Wasa dengan kekuatan mantra suci 30 sulinggih. Ribuan masyarakat tampak berbaur bersama Sudikerta. Sudikerta di sela-sela panglukatan kemarin mengatakan sangat mengapresiasi prosesi Panglukatan Agung ini terlebih dipuput 30 sulinggih dan berjalan sangat khusuk. "Dari prosesi suci bersama umat sedharma kita berharap Ida Sanghyang Widhi memberikan anugrah. Kita semua diberikan kekuatan melaksanakan pengabdian dan Bali rahayu, rahajeng sekala niskala," ujar Ketua DPD I Golkar Bali ini. Sudikerta juga berharap momentum panglukatan ini sudah semestinya menjadikan umat Hindu eling (sadar) bahwa rangkaian Perayaan Nyepi, Saraswati, dan Pagerwesi adalah sebuah pertemuan hari yang sangat baik dan mulia. "Kita semakin eling dan sadar bahwa rangkaian Hari Suci Saraswati yang diperingati sebagai turunnya ilmu pengetahuan sudah sepantasnya diwadahi dan dimaknai dengan rasa bhakti sehingga pengetahuan itu bisa berguna bagi semua umat," tegas pria yang juga Wagub Bali ini.
ADVERTISEMENT
Selain hadiri kegiatan Panglukatan Agung, Sudikerta juga keliling menemui komunitas masyarakat. Sudikerta mengatakan kegiatan masimakrama memenuhi uleman (undangan) masyarakat dihadiri sekalian untuk menyerap aspirasi. "Hari ini kita keliling juga memenuhi uleman krama. Karena masyarakat mengundang kita hadir. Ada di Denpasar, Klungkung dan Kabupaten Badung. Kita sekalian serap aspirasi masyarakat untuk pembangunan Bali ke depan," tandas mantan Wakil Bupati Badung ini.