Konten dari Pengguna

Perombakan Pengurus Di Internal Partai Golkar

dorang info
Lugas dan Tegas serta Informatif
21 Desember 2017 12:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dorang info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perombakan Pengurus Di Internal Partai Golkar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Draf susunan kepengurusan Partai Golkar dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto beredar di kalangan wartawan. Dalam draf itu, Korbid PP Indonesia II DPP Partai Golkar dijabat Yorrys Raweyai, bukan Ahmad Hidayat Mus (AHM). Di era kepemimpinan Setya Novanto, Korbid PP II DPP dijabat mantan Bupati Kepulauan Sula itu. Selain AHM, Sekjen Partai Golkar dijabat oleh Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko menggantikan Idrus Marham. Kemudian, Aziz Syamsuddin menjabat Koordinator bidang Perekonomian. Di era kepemimpinan Setya Novanto, posisi itu dijabat Airlangga Hartarto. Lalu, Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan dijabat Letjen TNI (Purn) Lodewijk F Paulus. Di era kepemimpinan Setnov, jabatan itu diduduki Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko yang menggantikan Yorrys Raweyai. Sementara Bendahara Umum dijabat Melchias Markus Mekeng. Di era kepemimpinan Setnov, Bendahara Umum dijabat Robert Kardinal.
ADVERTISEMENT
Begitu juga Ahmad Doli Kurnia tertulis sebagai Wakil Sekjen Partai Golkar. Adapun Doli pernah dipecat oleh Setnov dari keanggotaan Golkar karena sering mengkritik pria yang akrab disapa Setnov itu. Dalam draf itu, nama Idrus Marham diproyeksikan untuk menjabat Menteri Sosial dan Agung Laksono diproyeksikan sebagai Dewan Pertimbangan Presiden. Struktur di legislatif sebagaimana dalam draf itu pun mengalami perubahan. Agus Gumiwang Kartasasmita ditulis sebagai Ketua DPR menggantikan Setnov. Ketua Fraksi di DPR Melchias Markus Mekeng, Wakil Ketua MPR Titiek Soeharto, dan Ketua Fraksi MPR Mahyudin. Golkar Nusron Wahid membenarkan ada revitalisasi besar-besaran dalam struktur kepengurusan DPP Partai Golkar. Menurut Nusron, perombakan ini berdasarkan beberapa faktor seperti kompetensi, fungsionalitas, dan keaktifan di partai.
ADVERTISEMENT
Wakil Sekjen Golkar Sarmuji mengaku tidak mengetahui adanya draf tersebut. “Tentang draf saya kok tidak tahu sama sekali. Jangan-jangan ketua umum tidak tahu sama sekali. Kita tidak tahu kok beredar siapa yang susun kita tidak tahu,” ujar Sarmuji di lokasi Munaslub Golkar, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (20/12). Sedangkan Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku enggan berandai-andai, terutama mengenai namanya yang disebut sebagai Ketua DPR. “Saya kira tidak usah berandai-andai, tapi apakah siap ditugaskan di manapun saya kira harus siap,” kata Agus.