Konten dari Pengguna

Mengenal Seni Public Speaking

Cucu Sulastri
Dosen Ilmu Komunikasi, Universitas Pamulang
5 Februari 2025 12:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cucu Sulastri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Public Speaking. Sumber: https://unsplash.com/photos/condenser-microphone-with-black-background-OKLqGsCT8qs?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Public Speaking. Sumber: https://unsplash.com/photos/condenser-microphone-with-black-background-OKLqGsCT8qs?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash
ADVERTISEMENT
Public speaking adalah keterampilan berbicara seseorang di hadapan individu, sekelompok orang, hingga ribuan audiens. Lebih dari sekadar berbicara, public speaking adalah seni menyampaikan gagasan dengan cara yang menarik, jelas, dan penuh percaya diri. Kemampuan ini bukan hanya dibutuhkan oleh pembicara profesional, tetapi juga oleh banyak profesi lainnya. Seorang MC atau pembawa acara, penceramah, pemimpin rapat, guru dan dosen, pengacara, hingga seorang sales memerlukan keterampilan berbicara yang mumpuni untuk bisa menyampaikan ide, mempengaruhi orang lain, dan membangun kredibilitas mereka.
ADVERTISEMENT
Tak heran, banyak orang sukses yang memulai karier mereka dengan menjadi pembicara yang baik. Dalam dunia yang semakin kompetitif, menguasai public speaking menjadi kebutuhan, bukan sekadar pilihan. Tuntutan zaman dan teknologi mengharuskan banyak orang untuk mampu berbicara di depan kamera atau audiens secara langsung. Selain itu, banyak profesi menuntut keterampilan komunikasi yang kuat agar dapat bersaing dan berkembang.
Agar tampil percaya diri dan meyakinkan di depan audiens, seorang pembicara harus menguasai tiga hal utama: Know Yourself, Know Your Audience, dan Know Your Material. Mengenali diri sendiri berarti memahami gaya berbicara yang paling nyaman dan efektif. Mengenali audiens membantu seorang pembicara menyesuaikan bahasa, nada, dan isi materi agar lebih berkaitan dan menarik. Sedangkan menguasai materi memastikan pesan tersampaikan dengan jelas dan tidak bertele-tele.
ADVERTISEMENT
Selain itu, komunikasi dalam public speaking juga terdiri dari tiga elemen utama yang dikenal dengan Teori 3V: Vocal, Verbal, dan Visual. Vocal elements mencakup intonasi, volume, dan kejelasan suara yang dapat memengaruhi cara pesan diterima oleh audiens. Verbal elements berkaitan dengan pilihan kata dan struktur kalimat yang digunakan dalam penyampaian materi. Sementara itu, visual elements meliputi bahasa tubuh, kontak mata, dan ekspresi wajah yang dapat memperkuat pesan serta membangun hubungan dengan audiens.
Menguasai public speaking bukanlah sesuatu yang instan, tetapi dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui latihan yang konsisten. Dengan persiapan yang matang, pemahaman audiens, serta teknik penyampaian yang efektif, siapa pun bisa menjadi pembicara yang inspiratif dan berpengaruh. Jadi, sudah siap untuk berbicara di depan umum dengan lebih percaya diri, kan? :)
ADVERTISEMENT