Konten dari Pengguna

Buku pada masanya

Dotcom Creative Solutions
DotCom Creative Solutions adalah website penyedia jasa web design, digital marketing, advertising dan branding di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi kami di [email protected] atau +62 21 666 747 33
17 Mei 2017 17:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dotcom Creative Solutions tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buku pada masanya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Buku merupakan jendela dunia, begitulah pepatah yang sering kita dengar mengenai mengenai buku. Hari buku internasional diperingati tepat pada hari ini, yaitu 17 mei 2017. Penyebaran ideologi, sejarah, teori, karya sastra dan lain lain disalurkan melalui buku. Dari buku pun kita banyak belajar dan memahami berbagai sudut pandang dan pola pikir.
ADVERTISEMENT
Menurut KBBBI, buku merupakan kata benda, berupa lembaran kertas yang berjilid, berisi tulisan maupun kosong. Pada jaman dahulu, buku belum berbentuk seperti saat ini. Beberapa buku kuno sebagai berikut:
Buku pada masanya (1)
zoom-in-whitePerbesar
1. Clay tablet
Terbuat dari tanah liat yang dibentuk menjadi segi empat dan kemudian ditulis menggunakan rumput yang cukup keras untuk digunakan sebagai alat menulis, setelah ditulis, clay akan dibakar atau dijemur dibawah terik matahari hingga kering.
Buku pada masanya (2)
zoom-in-whitePerbesar
2. Papyrus
Media tulis yang terbuat dari batang pohon papyrus yang dipotong tipis layaknya kertas yang kemudian diawetkan dengan cara direndam. Buku seperti ini banyak dijumpai di daerah Mesir. Bangsa juga menggunakan parypus untuk mengabadikan budaya melalui cerita.
Berbeda yang terdapat di cina, bangsa cina menggunakan kayu yang disambung dengan cara diikat, namun media tulis ini tidak bertahan lama dan dapat mengalami pelapukan.
Buku pada masanya (3)
zoom-in-whitePerbesar
3. Vellum
ADVERTISEMENT
Media tulis yang menggunakan kulit binatang yang dikeringkan kemudian dijilid.
Buku pada masanya (4)
zoom-in-whitePerbesar
4. Codez
Codez merupakan media tulis yang berkembang di asia tenggara, codesz terbuat dari pohon kemudian dibuat engsel untuk menyatukannya.
Di Indonesia kertas pertama kali dikembangkan di ponorogo pada abad ke 7 yang terbuat darikulit kayu. Pada masa itu digunakan oleh para biksu untuk menulis saat mempelajari agama Budha di kerajaan Sriwijaya. Namun walaupun sudah dapat membuat kertas, Ponorogo tidak menuliskan budaya dan peristiwa bersejarah pada kertas. Tetapi menggunakan lempeng tembaga yang menuliskan peristiwa keagamaan Budha. Kertas ponorogo juga digunakan sebagai media lukis, wayang dan untuk menulis Al-Quran pada saat persebaran agama Islam di Indonesia.
Lalu bagaimana dengan sekarang?
ADVERTISEMENT
Media tulis sudah mulai beralih menggunakan media digital, mulai dari; surat, berita, e-book dan lainnya. Disamping dapat mengangkat isu global warming mengenai penggunaan kertas, e-book juga lebih efisien dan tentunya tidak mengenal pelapukan seperti kertas.
Akankah buku konventional yang selama ini kita kenal tidak dipergunakan lagi? Dan semua beralih ke media digital.