Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Lahirnya PANCA SILA & Perancangan Lambang Negara
DotCom Creative Solutions adalah website penyedia jasa web design, digital marketing, advertising dan branding di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi kami di [email protected] atau +62 21 666 747 33
1 Juni 2017 5:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Dotcom Creative Solutions tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tepat pada hari ini, tanggal 1 Juni ditetapkan menjadi hari libur nasional untuk memperingati hari lahirnya pancasila.
ADVERTISEMENT
FYI, sejak tahun 1970 pemerintah tidak memperingati hari lahirnya pancasila dan baru diperingati lagi pada tahun 2017 ini. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya upaya dari suatu pihak untuk meniadakan Ir.Soekarno dalam pembuatan dasar negara.
Hari kesaktian pancasila tidak sama loh dengan hari lahirnya pancasila, hari lahirnya pancasila merupakan pengolahan konsep dasar negara yang dibuat oleh Soekarno.
Pidato bung karno di depan BPUPKI merupakan asal mula terbentuknya pancasila. Ide pancasila diciptakan oleh Bung Karno selama menjalani pengasingannya di Ende, NTT.
Selain Bung Karno, M Yamin dan Dr. Soepomo juga mengusulkan dasar negara, namun yang diterima oleh BPUPKI adalah “pancasila” yang merupakan rancangan Bung Karno.
Lambang negara yang saat ini digunakan, Garuda pancasila sebelumnya terdapat usulan rancangan gambar dan beberapa perubahan hingga menjadi Garuda Pancasila yang sampai saat ini digunakan.
ADVERTISEMENT
Gambar Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dan terdapat usulan lambang negara yang di usulkan oleh Moh Yamin, namun ditolak, dikarenakan terdapat icon matahari yang identik dengan jepang pada waktu itu.
1. Usulan lambang negara yang dibuat oleh Moh Yamin.
2. Rancangan lambang Garuda Pancasila oleh Sultan Hamid II
3. Perubahan dilakukan karena Garuda Pancasila sebelumnbya menyerupai Tunggangan Dewa Wisnu karena memiliki tangan.
4. Bungkaro menambahkan jambul pada kepala Garuda dan jadilah Garuda Pancasila yang digunakan hingga saat ini.