Pentingkah Pariwisata sebagai Tema Debat Pilpres 2024?

Ilustrasi Debat. Foto: Pictrider/shutterstock

Proses debat calon presiden dan calon wakil presiden dalam sebuah pemilu merupakan substansi dari sebuah negara demokrasi, berangkat dari argumentasi kemudian menentukan preferensi publik untuk menentukan siapa yang layak untuk memimpin Indonesia di masa mendatang.

Debat capres-cawapres telah berlangsung sejak 12 Desember 2023 hingga 4 Februari 2024 mendatang, namun dalam lima putaran debat tersebut, KPU tidak memasukkan tema pariwisata sebagai tema diskusi debat capres-cawapres pada pemilu 2024 ini. Padahal, sektor pariwisata menjadi salah satu aspek penting dalam mendorong perekonomian nasional.

Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor penyumbang devisa terbesar di Indonesia, Menurut data dari kemenparekraf, jumlah nilai devisa dari sektor pariwisata sejak Januari hingga September 2023 tercatat 10,46 miliar dollar AS, dengan total jumlah kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) sejak Januari hingga November 2023 sebanyak 10,41 juta dan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (lokal) mencapai 749,11 juta perjalanan.

Dari data tersebut terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya, pada tahun 2022 jumlah devisa pariwisata tercatat 6,72 miliar dollar AS, dengan jumlah kunjungan wisman sebanyak 5,89 juta dan jumlah perjalanan wisnus mencapai 734,86 juta perjalanan.

Selain itu, ada 22,89 juta orang yang menggantungkan hidup bekerja di sektor pariwisata.

Terlebih lagi sektor pariwisata melibatkan banyak peran seperti UMKM, perhotelan, jasa transportasi, hingga kuliner. Pada kondisi di mana pariwisata baru saja membaik sejak pasca COVID-19, lantas apakah tema pariwisata harusnya menjadi salah satu topik penting dalam debat capres-cawapres 2024 ini? Untuk melihat bagaimana pandangan dari masing-masing pasangan calon terhadap langkah-langkah strategis pariwisata Indonesia ke depannya.