Konten dari Pengguna

Fenomena ‘WFA’: Tren Kerja Jarak Jauh yang Mengubah Paradigma Kantor Tradisional

Dwi Putri Rizca A N
Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya
11 November 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Putri Rizca A N tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Work From Anywhere (WFA), sumber foto by Dwi putri
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Work From Anywhere (WFA), sumber foto by Dwi putri
ADVERTISEMENT
Di tengah revolusi digital dan kemajuan teknologi komunikasi, dunia kerja telah mengalami transformasi signifikan, terutama dengan munculnya tren work from anywhere (WFA) atau bekerja dari mana saja.Beberapa tahun terakhir, fenomena work from anywhere (WFA) atau bekerja dari mana saja telah mencuri perhatian banyak orang, terutama sejak pandemi COVID-19 yang memaksa banyak perusahaan untuk beradaptasi dengan model kerja jarak jauh. Meskipun bekerja dari rumah (work from home atau WFH) menjadi solusi yang diterapkan di awal pandemi, WFA menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dan memungkinkan karyawan bekerja dari berbagai lokasi.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini telah membawa perubahan besar dalam cara kita memandang pekerjaan dan kantor tradisional. WFA tidak hanya menyederhanakan pengaturan tempat kerja, tetapi juga mengubah cara kita memandang produktivitas dan pekerjaan. Sebelum pandemi, work from home (WFH) terbatas pada sektor tertentu. Namun, pandemi mengubahnya menjadi norma baru, yang melahirkan konsep work from anywhere (WFA). WFA memberikan fleksibilitas lebih besar, memungkinkan pekerja untuk bekerja dari berbagai lokasi, bahkan dari luar negeri, membuka peluang bagi perusahaan untuk mengakses talenta global.
WFA memberi keuntungan kepada pekerja berupa fleksibilitas waktu dan lokasi, penghematan biaya perjalanan, dan peningkatan kesejahteraan mental dan fisik. Pada sisi perusahaan trend ini menjadi akses menemukan ke talenta global, dapat mengurangi biaya operasional, dan peningkatan keterlibatan serta motivasi karyawan.
ADVERTISEMENT
Kantor fisik kini lebih berfungsi sebagai ruang kolaborasi, dengan banyak perusahaan mengadopsi desain kantor fleksibel atau co-working spaces. Selain itu, penggunaan kantor virtual dan alat kolaborasi digital semakin meningkat, memfasilitasi tim yang bekerja dari lokasi berbeda.
Namun disisi lain, hal ini dinilai kurang efekltif bagi pihak tertentu. WFA dinilai kesulitan memisahkan kehidupan pribadi dan profesional, serta isolasi sosia. Selain itu, perusahaan akan kesulitan dalam manajemen kinerja dan keamanan data, mengingat pekerja bekerja dari lokasi yang beragam.
Di masa depan, WFA diprediksi akan menjadi bagian permanen dunia kerja, dengan perusahaan semakin mengadopsi kebijakan fleksibel. Perkembangan teknologi seperti cloud computing, AI, dan augmented reality akan semakin mendukung kolaborasi jarak jauh dan meningkatkan pengalaman bekerja secara remote.
ADVERTISEMENT