WASPADAI KEKERINGAN JULI – OKTOBER 2023, PMI kerahkan seluruh sumber daya!

Dr CSP Wekadigunawan
Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat IAKMI, Ketua Komite Etik Penelitian Kesehatan dan Ketua Senat Universitas Esa Unggul.
Konten dari Pengguna
29 Juni 2023 2:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr CSP Wekadigunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa puncak musim kemarau tahun 2023 diperkirakan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2023 sebanyak 507 ZOM (72,53%). Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, menyatakan fenomena El-Nino terjadi di bulan Juni 2023, dan akan menguat setelah bulan Juni berakhir. Musim kemarau basah disertai hujan-hujan singkat, juga akan diiringi dengan angin kencang di beberapa daerah di Indonesia. Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, diperkirakan paling terdampak oleh El-Nino ini.
Ginanjar Kartasasmita, Jusuf Kalla dan AM Fachir memimpin rapat antisipasi kekeringan 2023.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan tersebut, maka beberapa waktu lalu, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), H. Jusuf Kalla menggelar rapat bersama semua pengurus pusat Palang Merah Indonesia dan pengurus PMI di di daerah. Rapat dilaksanakan secara hybrid, yakni Jusuf Kalla dan Wakil Ketua Umum PMI Ginanjar Kartasasmita dan Sekjen PMI A.M Fachir beserta pengurus pusat lainnya berada di ruang rapat utama Markas Palang Merah Indonesia di jalan Gatot Subroto Jakarta, sedangkan pengurus daerah hadir melalui zoom untuk melaporkan kesiap-siagaan PMI daerah dalam mengantisipasi kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia.
Ginanjar Kartasasmita (Wakil Ketum PMI), Jusuf Kalla (Ketum PMI) dan AM Fachir (Sekjen PMI).
Jusuf Kalla menginstruksikan untuk menggerakkan seluruh potensi PMI untuk mengantisipasi kemungkinan bencana akibat kekeringan ini. JK mengatakan perlu mewaspadai kemungkinan kebakaran hutan akibat kemarau. Rapat yang berlangsung cukup menyita waktu tersebut, menghasilkan beberapa kesepakatan seperti:
ADVERTISEMENT
1. 150 truk tangki air akan dilakukan redistribusi, yang didahulukan adalah daerah-daerah yang berstatus AWAS. Seperti yang kita ketahui pada saat kemarau ini ada status-status yang perlu kita semua cermati yakni: AWAS, SIAGA dan WASPADA. Status AWAS perlu diperhatikan lebih utama.
2. Dilakukan juga pembagian toren-toren ke setiap daerah yang memerlukan.
3. Sekitar 182 truk tangki yang mempunyai gunner juga akan dialihfungsikan menjadi truk tangki air. Bagaimanapun Jusuf Kalla mengingatkan untuk ‘gunner’ disimpan baik-baik, siapa tahu kelak diperlukan.
4. Selalu memperhatikan sumber-sumber air bersih di daerah-daerah agar terjaga.
5. Relawan dan semua pengurus PMI baik pusat dan daerah senantiasa memantau situasi.
Pengurus Pusat PMI: AM Fachir, Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan, Linda Waseso, Heru Aryadi.
Merujuk pada pernyataan Dwikorita bahwa kekeringan 2023 disebabkan oleh dua fenomena yang tidak dapat dinafikan yakni El-Nino dan IOD yang datang secara bersamaan. Kedua fenomena ini akan membuat curah hujan jauh di bawah normal.
ADVERTISEMENT
Mari kita jaga hutan-hutan kita, kebun-kebun, sawah-ladang dan taman-taman kota yang hijau agar tetap dapat menyerap air dan memberi kita oksigen yang berlimpah. Jangan dibeton. Jangan pula digantikan dengan bangunan-bangunan yang tak memberikan nafas segar bagi kita semua. Jaga juga taman-taman di kompleks pemukiman dan juga halaman rumah kita yang masih berupa tanah jangan ditutup dengan con-block karena alasan praktis malas menyiangi rumput atau tanaman liar. Tanaman-tanaman di sekitar kita itu adalah sumber ) O2 (Oksigen) yang luar biasa. Akar-akar tanaman juga menyimpan air. Kita juga harus belajar untuk menghemat air. Gerakan ‘Save Water’ harus terus didengungkan. Jangan sampai ada pipa bocor atau keran bocor di rumah, di kantor atau dimana saja.
ADVERTISEMENT
Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan
Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Palang Merah Indonesia Pusat.