Konten dari Pengguna

Penguatan Inovasi Transformasi Model Bisnis UMKM

Dr Ima Mayasari, MH
Dosen dan Peneliti dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia
16 Oktober 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr Ima Mayasari, MH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seiring dengan peningkatan daya saing bangsa, Indonesia masih perlu mengejar ketertinggalan dalam Inovasi. Peringkat Global Innovation Index (GII) Tahun 2022 yang dikeluarkan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) menunjukkan kenaikan peringkat Indonesia menjadi di posisi ke-75 dari 132 Negara. Namun demikian, peringkat ini masih jauh tertinggal di bawah negara tetangga seperti Singapura (7), Malaysia (36), Thailand (43), Vietnam (48), dan Filipina (59). Pemerintah Indonesia perlu langkah strategis untuk menumbuhkan sektor inovatif di dunia ekonomi. GII digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekosistem inovasi, memperkuat metrik inovasi, atau sebagai referensi khusus dalam pembuatan kebijakan ekonomi.
Sumber: https://www.globalinnovationindex.org/Home
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.globalinnovationindex.org/Home
ADVERTISEMENT
Venture Capital (VC) untuk mendanai inovasi menyusut selama periode turbulensi e, dengan investasi VC menurun sejalan dengan siklus bisnis secara keseluruhan. Penguatan Inovasi dalam Transformasi Digital Model Bisnis UMKM perlu dikembangkan, sebagai salah satu langkah strategis dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan berkontribusi terhadap peningkatan daya saing Indonesia yang inovatif di dunia ekonomi. Tingkat kemajuan teknologi dengan adopsi teknologi yang mendasarinya dan dampak sosial ekonomi terhadap inovasi, menjadikan Transformasi Digital Model Bisnis UMKM memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan mengubah bisnis perusahaan menjadi lebih baik dengan kecepatan pengetahuan di era digital ini.
Sumber: https://www.forbes.com/sites/stevedenning/2022/08/28/how-to-understand-your-digital-transformation/
Selama masa votalitas ekonomi yang berkelanjutan, Transformasi Digital Model Bisnis UMKM didorong dengan mengubah strategi pengembangan model bisnis perusahaan. Desain ulang model bisnis UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan inovasi. Selama ini kebanyakan model bisnis UMKM dilakukan secara klasik atau konvensional, di tengah terpaan transformasi model bisnis digital dan situasi Covid-19 yang melanda Indonesia. Hal ini mengakibatkan timbulnya permasalahan dalam bisnis antara lain: daya saing rendah, perlambatan pertumbuhan bisnis, pendapatan cenderung menurun, kompleksitas proses manajemen dan pelanggan (konsumen), supplier, dan hubungan bisnis. Hambatan yang dialami UMKM dalam mengadopsi transformasi digital adalah ketidakmampuan untuk memahami teknologi internet, tidak menyadari manfaat digitalisasi, memiliki masalah koneksi, biaya operasional, dan peluang investasi.
ADVERTISEMENT
McKinsey berpandangan bahwa “digital transformation is rearrangement of technology, business models and processes as to ensure new values for customers and employees in constantly changing and developing digital economy” (Ulas, 2019). Transformasi digital adalah penataan ulang teknologi, model bisnis dan proses untuk memastikan nilai-nilai baru bagi konsumen dan karyawan yang terus meningkat dan mengembangkan ekonomi digital. Kecepatan transformasi digital ditentukan oleh permintaan konsumen, dimana penggunaan transformasi digital, didorong oleh innovation accelerators yang meliputi: Internet of Things (IoT), robotics, 3D printing, artificial intelligence, augmented and virtual reality, new generation, security, simulation, horizontal/lateral software integration, cyber security, blockchain, nanotechnology, cloud computing, big data (Fernando, 2018).
Digital Transformation of Business Models berkaitan dengan elemen-elemen model bisnis individual, seluruh model bisnis, rantai nilai tambah, serta jaringan aktor yang berbeda dalam jaringan nilai tambah. Tingkat Digital Transformation of Business Models mencakup perubahan bertahap (marginal) serta radikal (fundamental) dari model bisnis. Unit referensi yang berkaitan dengan tingkat kebaruan terutama adalah pelanggan, tetapi Digital Transformation of Business Models juga dapat mempengaruhi bisnis, mitra, industri, dan pesaingnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Schallmo, Wiiliams, & Boardman, (2017) mendefinisikan transformasi digital sebagai kerangka aktor-aktor yang saling berhubungan, meliputi bisnis dan pelanggan, dan meliputi segmentasi nilai tambah, dan pengaplikasian teknologi yang baru. Transformasi digital membutuhkan keahlian pengolahan dan pertukaran data dalam bentuk analisis dan konversi data menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan. Informasi ini harus dapat dimanfaatkan untuk melakukan penghitungan dan evaluasi, dan meningkatkan kinerja. Schallmo et al., (2017) kemudian membuat sebuah peta jalan (roadmap) transformasi digital pada model bisnis, yang terdiri atas Digital Reality, Digital Ambition, Digital Potential, Digital Fit, dan Digital Implementation.
Transformasi digital ini telah menjadi perhatian pemerintah dalam melakukan perubahan regulasi pada desain kebijakan Omnibus Law Cipta Kerja di klaster UMKM, dimana digitalisasi merupakan kebijakan yang ditempuh Pemerintah Pusat dalam mendorong implementasi pengelolaan terpadu UMKM melalui sinergi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan terkait. Ekonomi digital sedang berkembang pesat seiring dengan besarnya potensi pasar. Pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara, diwarnai oleh teknologi seperti mobile internet, big data, internet of things, automation of knowledge, dan cloud technology. Kegiatan Pengembangan Purwarupa “Blueprint Transformasi Digital Model Bisnis UMKM” yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia yang diketuai oleh Ima Mayasari dan beranggotakan tiga peneliti lainnya yaitu Fibria Indriati, Wahyu Mahendra, dan Dede Suryanto—dari Program Pendidikan Vokasi UI serta dibantu oleh Annisa Parastry diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Pemerintah, UMKM dan Pemangku Kepentingan terkait (Stakeholders) lainnya guna memperkuat pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT