Untuk Anak Muda Indonesia: Manfaatkan Momentum, Kalian adalah Penentu Masa Depan

Dalam Pidato Kenegaraan memperingati 77 tahun Kemerdekaan RI di hadapan sidang tahunan MPR, DPR dan DPD, Presiden Jokowi mengatakan bonus demografi atau jumlah penduduk yang sangat besar dan didominasi oleh penduduk usia produktif, menjadi salah satu kekuatan bangsa. Presiden juga meyakini, Indonesia akan mampu melakukan lompatan kemajuan secara signifikan jika seluruh elemen bangsa serius berbenah.

Pesan Presiden ini harus bisa ditangkap oleh anak-anak muda yang memasuki usia produktif untuk saling berkolaborasi memanfaatkan bonus demografi ini sebagai potensi menumbuhkan perekonomian Indonesia. Semangat gotong-royong dan kerja sama dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang akan memecahkan masalah kita bersama sekaligus membawa kemajuan Indonesia. Karena saya meyakini, masa depan Indonesia berada di tangan anak muda, bukan di pundaknya.

Kita hidup dimana semangat kolaborasi adalah sebuah kepastian, tidak satupun individu maupun kelompok dapat mewujudkan mimpi dengan bekerja sendirian. Jika, anak muda pada masa pra-kemerdekaan dituntut mengangkat senjata untuk melawan penjajah, di era kemerdekaan anak muda berjuang untuk menciptakan masyarakat yang adil makmur dengan inovasi. Anak muda adalah penentu kejayaan Indonesia di masa depan, bukan sekedar pewaris dari generasi sebelumnya.

Untuk menjadikan bonus demografi sebagai peluang menumbuhkan ekonomi, pemerintah sangat memperhatikan peningkatan kualitas SDM dengan menyiapkan layanan pendidikan yang berkualitas sekaligus memastikan link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya gap di antara standar kebutuhan kedua belah pihak. Kita sama-sama tahu, bahwa industri bergerak lebih cepat berkat transformasi teknologi di segala lini, kita telah memasuk zaman robotisasi dan otomasi dari hulu hingga hilir. Kerja manusia bisa jadi tergerus oleh mesin-mesin pintar, jika kita tidak cerdas beradaptasi juga mengembangkan diri.

Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab untuk menciptakan lapangan kerja yang luas melalui berbagai kebijakan, salah satunya UU Cipta Kerja. Undang-undang ini selain akan mempermudah masuknya investasi yang akan menyerap tenaga kerja, juga memberikan ruang yang luas bagi tumbuhnya UMKM. Pemerintah juga menargetkan 30 juta UMKM terkoneksi pada ekosistem digital di tahun 2024. UMKM terus dikawal pemerintah agar bisa naik kelas dengan mengoptimalkan digitalisasi ekonomi agar dapat bersinergi dengan industri-indusri yang lebih besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Generasi muda yang melek dengan kecanggihan teknologi terbukti mampu membawa transformasi digital ekonomi yang telah melahirkan dua decacorn dan sembilan unicorn. Jadi, anak muda tentu bisa berperan aktif membantu pemerintah membangun ekosistem digital UMKM.

Di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pemerintah memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada para pemuda untuk membangun negeri. Kita perlu anak-anak muda yang lebih banyak working daripada healing, lebih sering berkarya ketimbang pamer kekayaan. Karena tidak mungkin ada masa depan yang gemilang hanya dengan posting di media sosial, tanpa gerakan sosial di tengah masyarakat.

Jangan lembek, dicubit sedikit langsung teriak-teriak. Jadilah kuat untuk Indonesia. Saya percaya, dengan inovasi dan partisipasi anak muda yang kompak, kalian dapat menentukan masa depan yang kalian impikan. Dengan kegigihan kalian, kita dapat pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang menunggu di depan mata.

Jadi, anak-anak muda, mumpung pemerintah sedang membuka kesempatan seluas-luasnya, manfaatkan momentum! Aktif mencari kesempatan dan terus membangun diri. Karena kemana bangsa ini akan melangkah, ada di tangan kalian.