Konten dari Pengguna

Dari 7 Hari di Kalender, Jumat yang Paling Istimewa

Dr Sudjoko Kuswadji SpOk
Dokter Kesehatan Kerja, Fakultas Kedokteran UI (1972), TNI AU Wamil (1974-1980), Chief Medical Officer Indomedika, Trainer dan Konsultan
28 Juli 2024 10:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr Sudjoko Kuswadji SpOk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi langit. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi langit. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dilihat dari hari ke hari dalam seminggu, nampaknya kalender Hijriah dan Masehi nampaknya sama. Hijriah ada 7 hari dan Masehi juga 7 hari. Bilangan 7 adalah bilangan tertinggi untuk orang Arab. Angka hexadecimal adalah angka dalam pemrograman komputer. Langit ke 7 adalah langit tertinggi. Cuci 7 kali artinya cuci sampai bersih
ADVERTISEMENT
Yang Hijriah di kasih nama angka Ahad, Isnin, satu, dua dst. Sementara Masehi di kasih nama Sunday (matahari), Monday (bulan) dst. Ketika sampai hari Jum'at (sittatun) dikasih nama Friday, Freeday (hari ibur). Jadi hari libur itu mestinya Jum'at bukan Minggu. Saya tidak tahu apa paham saya itu benar atau salah.
Yang menarik adalah kewajiban pria Muslim untuk sholat Jum'at. Saya membaca ada yang bilang minimal harus 40 orang makmum, ada juga yang bilang minimal 3 makmum.
Di salah satu platform offshore di Kaltim Jumatan bisa mencapai 40. Paginya khatib dijemput dari darat dan esoknya kembali ke rumah.
Di kampung saya Bondowoso waktu saya kecil khutbahnya pakai bahasa Madura. Mother tongue kami Bahasa Madura namun bisa juga bahasa Jawa. Adzannya dua kali. Sebelum Khatib naik mimbar Muraqqi (Bilal) menyiapkan satu tongkat untuk beliau yang akan dipegangnya selama khutbah. Maksudnya supaya khutbahnya khusuk.
ADVERTISEMENT
Di Surabaya di belakang setasiun Gubeng ada mesjid kecil. Khatib pakai tongkat dengan hulu gambar bulan. Khutbahnya pakai bahasa Jawa.
Di mesjid Sultan Singapura khatib tidak membawa tongkat. Mereka banyak orang asal Bawean Jawa Timur. Umumnya mereka dalam perjalanan naik haji. Banyak orang Singapore etnis Melayu itu berasal dari Bawean. Mereka umumnya sopir taxi dan tinggal di Bukit Timah. Bahasa aseli Bawean adalah Madura, Jawa dan Inggris. Itu karena banyaknya orang Bawean yang merantau ke Singapura sana. Khutbah mereka umumnya bahasa Inggris .
Di Sydney saya diantar kemenakan yang sejak lulus SMA sudah merantau ke Australia. Dia jadi sopir taxi. Punya flat dan punya mobil sendiri. Saya diajak shalat di mesjid kota. Tidak pakai tongkat. Adzan sekali. Khutbahnya bahasa Inggris. Saya lihat ada satu jamaah pakai kursi roda. Konon shalat Jumat buat orang yang mampu (sehat). Naik haji bisa pakai kursi roda. Menjadi pertanyaan apakah mesjid kita bisa mengakomodasi orang difable.
ADVERTISEMENT
Di Chiang Mai Thailand saya diantar sopir hotel ke mesjid, namanya Abdullor, di Indonesia nama itu dikenal sebagai Abdullah. Mungkin mau sebut Allah dengan Allor. Tempat wudhunya adalah bak air lebar dan tinggi tanpa keran.
Sepanjang khutbah, saya hanya bisa mengira-ngira materi yang disampaikan. Semuanya dalam bahasa Thailand yang tidak saya kuasai. Di awal khutbah, bacaan khatib sangat fasih sampai ia mengucapkan, "Ittaqullah haqqo tuqatih". Cukuplah bagi saya memahami seluruh rukun khutbah sampai mengaminkan doa di bagian akhir. Untunglah saya tidak membaca amin dengan keras, karena jamaah lain juga hanya mengaminkan doa dalam hati masing-masing.
Kawan saya berlayar di kapal cargo. Crewnya sedikit, jadi gak pernah sholat jum'at, kecuali kalau kapal sedang di pelabuhan. Kalau di kapal penumpang (Indonesia) ada aula untuk sholat berjamaah. Jadi selalu ada sholat Jum'at. Arah kiblat akan diberitahukan nakhoda kapal.
ADVERTISEMENT
Keistimewaan hari Jum'at bisa dikaji dari beberapa sudut pandang. Berdasarkan hadits riwayat sahabat Salman ra menyatakan, karena di hari itulah bapak umat manusia, Nabi Adam as diciptakan. Akar kata "Jum'at" adalah ijtima’ (penyatuan), yang mana raga Nabi Adam as diberi ruh di hari itu setelah selama 40 hari tanpa nyawa sejak diciptakan. Ada yang menyatakan, karena hari Jumat adalah hari di mana Nabi Adam as bertemu dengan Sayyidah Hawa pertama kali di surga setelah Allah menciptakannya.
Ada pula yang mengatakan, bukan demikian, melainkan lantaran Nabi Adam as dan Siti Hawa berjumpa di hari Jumat setelah lama terpisah sejak diturunkan ke dunia. Berbagai sebab peristiwa-peristiwa tersebutlah hari Jumat menjadi sangat mulia. Saya tidak tahu pada masa itu kalender Hijrah sudah ada atau belum. Atau mungkin dihitung mundur ribuan tahun. Wallahu 'alam bisawab.
ADVERTISEMENT
Di satu mesjid Mekkah saya melihat ada sandaran duduk untuk lansia di baris kedua. Sandaran itu berupa bilah papan segitiga prisma yang bisa dilipat. Ada juga kursi lipat buat lansia yang tidak bisa duduk. Kursi roda ada juga yang masuk ke dalam ruangan sholat.
Saya terpikir sudah waktunya mesjid kita di Indonesia menyediakan sarana peribadatan untuk difabel.***