Konten dari Pengguna

Mulai dari ©Brain sampai Ransomware Mengancam Negara Totaliter

Dr Sudjoko Kuswadji SpOk
Dokter Kesehatan Kerja, Fakultas Kedokteran UI (1972), TNI AU Wamil (1974-1980), Chief Medical Officer Indomedika, Trainer dan Konsultan
14 Juli 2024 9:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr Sudjoko Kuswadji SpOk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ransomware.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ransomware. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saya belajar komputer dari Sinclair ZX 32 bit komputer kecil bikinan Inggris. Simpan data di kaset audio. Program bikin sendiri. Bahasa yang dipakai BASIC (Beginners Allpurpose Symbolic Instruction Code), LISA, Fotran dan lain-lainnya. Layar monitor pakai layar TV biasa dengan modem modulator-demodulator. Saya kumpulkan bukunya dari seluruh dunia, ada satu almari. Saya bikin kumpulan ZX Klub bersama Gramedia yang juga menerbitkan Majalah Info Komputer.
ADVERTISEMENT
Ketika mulai ada PC, saya tidak banyak belajar programming lagi. Software banyak dijual dan pakai floppy disk. Software bajakan juga banyak dijual belikan. Nampaknya beberapa pembuat program marah. UU tak mampu mengendalikan pembajakan program. Sampai sekarang pembajakan itu masih terjadi.
Virus ©Brain adalah virus komputer yang muncul pada 1986 dan menyerang sistem File Allocation Table DOS, dikenal juga sebagai boot virus. Virus ini juga dikenal dengan nama Lahore, Pakistani, Pakistani Brain, dan UIUC. Majalah Businessweek saat itu menjuluki virus ini Pakistani flu. Virus ini dibuat oleh Basid dan Amjad Farooq Alvi.
©Brain mengganti boot sector dengan sebuah copy dari virus tersebut. Boot sector yang sebenarnya dipindahkan ke sektor lain dan ditandai sebagai bad sector. Disket yang terinfeksi memiliki 3 kilobyte bad sector dan disk label diganti menjadi ©Brain. Di boot sector yang terinfeksi muncul tulisan ini
ADVERTISEMENT
Tujuan pembuat virus ini adalah untuk mengingatkan agar para pengguna software tidak membajak karya orang lain. Virus itu tidak merusak, tapi hanya menandai kalau software itu bajakan. Walaupun pembuat virus gagal mencegah pembajakan, tapi idenya membuat para hacker sekarang menjadi tidak patah semangat.
Pada masa itu saya kenal seorang teman yang gemar bongkar pasang virus. Sebelum muncul NAV Norton Anti Virus dia banyak menolong kawan-kawan yang komputernya tercemar virus. Saya bilang masa depan hacker itu akan cerah. Virus berkembang terus, dan sejalan dengan itu Anti Virus juga turut berkembang. Jenis virus berkembang semakin pesat. Ada yang merusak dan ada yang tidak. Malware adalah suatu program yang dirancang dengan tujuan untuk merusak dengan menyusup ke sistem komputer. Malware dapat menginfeksi banyak komputer dengan masuk melalui email, wifi, download internet, atau program yang terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Bentuk malware yang sangat serbaguna, Trojan horse dapat melakukan berbagai aktivitas jahat. Berikut beberapa tindakan umum yang mungkin dilakukan. Trojan bisa mencuri data sensitif dari komputer anda, seperti kredensial login, detail kartu kredit, dan file pribadi.
Hacker adalah seseorang yang mahir menggunakan komputer, jaringan, atau keterampilan tertentu untuk mengatasi masalah teknis yang berhubungan dengan komputer/aplikasi/bahasa pemrograman. Hacker adalah seseorang atau beberapa orang yang melakukan aktifitas hacking (pembobolan/memaksa masuk). Kalau aktifitasnya ada di dalam sebuah jaringan komputer , seorang hacker dapat masuk ke dalam jaringan tersebut dan bisa melakukan akses terhadap semua user di dalam sistem yang terhubung ke jaringan tersebut.
Tujuan hacker dalam meretas bisa sangat bervariasi, mulai dari menguji sistem keamanan hingga melakukan tindakan kriminal yang merugikan pihak tertentu. Hacker seringkali mengincar dan mencari celah keamanan pada situs web milik pemerintahan, perusahaan besar, perbankan, dan lembaga penting lainnya. Jika seorang politikus memperlihatkan kekuasaannya dengan mengacak hukum dan norma bernegara, hacker memperlihatkan kemampuannya menguasai semua informasi di suatu negara. Akibatnya penguasa itu akan bertekuk lutut. Sebaliknya hacker bisa dibayar dengan sejumlah uang oleh seorang koruptor untuk menghilangkan jejak digitalnya.
ADVERTISEMENT
Hacker umumnya punya etika, sebagaimana profesi yang tidak berimbang, seperti dokter dan pasien. Nilai pekerjaan hacker tidak bisa dinilai dengan uang sebanyak apapun.
Ransomware yang baru menyerang Indonesia adalah istilah untuk mencakup jenis-jenis malware tertentu yang melakukan serangan terhadap suatu sistem komputer dengan embel-embel menuntut tebusan finansial dari korban dengan cara mengancam akan mempublikasikan, menghapus, atau menahan akses ke data pribadi yang penting.
Jumlah tuntutannya tidak banyak, saya pikir bahwa mereka hanya mengingatkan penguasa agar tidak angkuh terhadap kekuasaannya. Pemikiran ini terkait dengan krisis kekuasaan yang kita alami sekarang.
Ramsomware bisa saja tidak memberikan kuncinya. Negara akan kacau. Hacker Ransomware tidak mau negara ini kacau. Dari sini kita bisa nilai kalau hackernya orang dalam. Di Indonesia banyak sekali orang yang punya kemampuan itu. Ada anak-anak ada orang dewasa. Ada yang memproklamirkan diri. Banyak yang tidak, identitas juga tidak jelas.
ADVERTISEMENT
Hacker yang mulia akan berpendapat, bahwa seburuk-buruknya pemimpin suatu negara masih lumayan ketimbang negara tanpa pemimpin. Negara bisa jadi chaos.***