Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Passion dan Misi Jiwaku Adalah Kesehatan Kerja
26 Agustus 2024 8:02 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Dr Sudjoko Kuswadji SpOk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada usiaku yang sudah senja ini aku bertanya, apakah hidupku bermanfaat untuk masyarakat? Begitu dilahirkan aku tidak bermodal apa-apa. Visipun tidak ada. Baru ketika lulus SMA di Surabaya ada keinginan visi menjadi pelaut. Bisa keliling dunia gratis. Nasib namun berubah ketika pamanku dari Jakarta menjemputku agar masuk kedokteran. Aku mujur diterima di FK UNAIR dan FK UI. Aku pilih UI ikut pamanku di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Visiku berubah jadi dokter. Setelah melewati perjuangan berat aku lulus dokter. Visi terus berkembang. Kepingin jadi dokter migas gara-gara kerja praktek di lokasi Caltex. Kepingin jadi dokter penerbangan TNI AU gara-gara jadi Pramuka Udara dan dapat bea siswa TNI AU. Kepingin jadi dokter bedah dan keluar dari TNI AU gara-gara diterima di bagian bedah FKUI. Kembali ingin jadi Dokter Perusahaan,. Aku keluar dari bagian bedah, karena desakan ekonomi rumah tangga dan sakit. Tiga tahun di Tarakan dan tiga belas tahun di Balikpapan jadi Dokter Perusahaan. Sempat disekolahkan di National University of Singapore Singapura dalam bidang Kesehatan Kerja. Sesudah jadi Dokter Perusahaan lalu keluar, karena bosan pisah keluarga. Berikutnya dapat tawaran kerja sebagai Dokter Keluarga di perusahaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (BPJS sekarang).
ADVERTISEMENT
MAW Brower seorang pastur penulis dari Bandung, bilang kalau tidak seorang pun di dunia yang akan memperkenalkan kau kedunia kecuali kau sendiri. Jadi visi harus diterjemahkan menjadi misi dengan segala usaha sendiri. Supaya semua orang memahami apa yang dikerjakan aku harus mampu menjelaskan siapa aku? Apa yang akan aku lakukan? Ilmu komunikasi diperlukan aku belajar Bahasa Inggris di Lembaga Indonesia Amerika, Bahasa Jerman di Goethe Institut. Kursus menulis di Yogya bersama The Ling Gie. Kursus fotografi Prof Soelarko Bandung. Ikut klub ZX Sinclair Gramedia promotor komputer pertama di dunia dan menulis di Majalah Info Komputer. Sampai kini aku terus menggeluti komputer ini. Ergonomi mengajarkan bahwa ada 3 peradaban umat manusia. Masa perburuan dan pertanian, ketika manusia hidup di gua. Masa industri ketika manusia sudah mengenal roda. Terakhir masa teknologi informasi ketika manusia mengenal komputer. Aku pernah bikin Yahoogroup maillist. Bikin YouTube. Jika ketik nama saya di Google ada ratusan atau ribuan nama saya. Sekarang kontak HP saya ada ratusan ribu.
ADVERTISEMENT
Aktif di KDKI Kolese Dokter Keluarga Indonesia, jadi Pengurus dan Redaktur majalahnya. Aktif di WONCA Organisasi Dokter Keluarga Se Dunia. Pernah menyelenggarakan kongres WONCA Asia Pacific di Bali. Ikut konggres WONCA sedunia di London, Vancouver dan Hongkong. Kongres WONCA Regional di Manila.
Ketika sekolah di NUS National University of Singapore profesor saya adalah Sekjen ICOH (International Commission of Occupational Health). Aku diorbitkan ke dunia dengan menjadi National Secretary dua kali @ 3 tahun. Tokohku ketika itu Prof Manuaba dari Bali. Ikut Konggres ICOH Dunia di Singapore, Milan Itali. Ketika jadi Pengurus K3 Apindo ikut Pertemuan ILO Clean Production di New Delhi, Pertemuan ILO HIV AIDS di Kuala Lumpur. Menyelenggarakan Pertemuan ICOHIS, (ICOH Informal Sector) di Bali.
ADVERTISEMENT
Dokter Keluarga dan Dokter Kesehatan Kerja adalah dua profesi yang serupa tapi tidak sama. Subyek Dokter Keluarga adalah manusia sejak dilahirkan sampai ajal menjemput. Subyek Dokter Kesehatan Kerja adalah manusia pekerja yang berusia antara 15 sampai dengan 58 tahun (pensiun). Bahkan usia lebih dari itu. Saya harus memilih satu dari keduanya. Dokter Keluarga di Indonesia belum berkembang. Belum diatur dalam perundangan. Dokter Kesehatan Kerja sudah lama diatur dalam UU No 1/1970. Belakangan IDI bahkan sudah mengakui sebagai Dokter Spesialis Okupasi. Bahkan Depnaker membuat Permen yang mengatur jasa bidang K3 ini Saya bikin Lembaga Pembinaan K3. Pelatihan dan Konsultasi K3 Yayasan Sudjoko Kuswadji Bersaudara
Sekali waktu pada satu pertemuan internasional kesehatan kerja di Singapura aku ketemu satu pembicara wanita dari Semarang. "Pak Djoko bagaimana jika kita bikin Prodi Kesja di UNDIP Semarang". Dia mengajak aku. Sistemnya blok. Dua minggu di lapangan dua minggu kuliah. Aku teringat banyak dokter offshore, sawit, batu bara yang ingin sekolah. Kelas pertama sebagian besar adalah kawanku dokter lapangan. Akhir mata kuliah aku turut mengajar capita selekta.
ADVERTISEMENT
Di FKM UI ada seorang pengajar Ergonomi yang meninggal dunia. Dalam waktu singkat aku diminta ngajar. Dalam beberapa tahun aku ngajar baik di D3 maupun S1. Sejak itu aku mengajar di beberapa Universitas dan Stikes.
Tahun 1996 aku pensiun dini dari perusahaan migas. Seorang mantan Dirjen Binkesmas Depkes ngajak aku bikin perusahaan JPKM (sekarang BPJS). Di situ peranan aku Dokter Keluarga dan Kesehatan Kerja diperlukan. Beberapa kali aku dikirim ke AS untuk memperdalam asuransi kesehatan.
Seorang Dokter Kesehatan Kerja Depnaker menginginkan aku untuk bekerja di Lembaga Auditor SM K3 Sucofindo. Di sini aku berada dalam perusahaan yang malaksanakan system manajemen. Dia punya manual. Tiap mau ngerjakan apa selalu ada SOPnya. Aku berkeling BUMN memasyarakatkan K3.
ADVERTISEMENT
Satu rumah sakit di Jakarta minta dilakukan Audit SMK3. Hasilnya dilaporkan Depkes. Departemen ini mencak-mencak karena yang mengaudit insinyur. Lalu muncullah ide Akreditasi RS. Semua dilakukan oleh Depkes, kemudian karena ada conflict of interest, baru belakangan dilakukan oleh lembaga independen.
Ada perusahaan multi nasional yang lagi menang tender sebagai konsultan K3 untuk 10 perusahaan sepatu. Aku dicari oleh mereka. Di semua perusahaan sepatu itu aku melakukan audit kesehatan kerja. Penilaian dibuat dengan cara traffic light system. Diberi warna hijau jika memuaskan, kuning lumayan, jingga jelek dan merah tidak mengerjakan sama sekali. Aku banyak bergaul dengan dokter asing, Perancis, Inggris, Afrika Selatan, Australia dll. Aku berkelana di berbagai tambang, migas, offshore dll. Di Perusahaan ini aku mendapat tugas membuat software Pemeriksaan Kesehatan MCU. Namanya IN VIVO.
ADVERTISEMENT
Tahun 2000 aku diangkat menjadi Ketua IDKI organisasi Dokter Kesehatan Kerja di Indonesia. Aku mengajak kawan-kawan di Cabang untuk membangun Klinik Kesehatan Kerja. Jadilah satu di Medan, satu di Batam, dua di Balikpapan, lima di Jakarta.
Sejak tahun 2004 aku tidak bekerja formal. Aku aktif kembangkan yayasan. Aku keliling Indonesia. Bersama satu dan beberapa klinik Jakarta, aku terlibat di beberapa industri migas di Gresik, penelitian di tambang nikel Sulawesi. Aku keluar masuk 38 tambang batubara Sumatera dan Kalimantan urusan food hygiene.
Pengembaraanku di Indonesia dari Aceh Timur sampai di Bulla pulau Seram jualan K3. . Aku keluar masuk kebun sawit, naik turun tambang batu bara, keluar masuk offshore. PT Kimia Farma buka layanan diagnostik, aku terlibat medical check up pekerja. Keluar masuk pabrik di Purwakarta, Karawang Bekasi.
ADVERTISEMENT
Balai Kesehatan Kerja Pelayaran mengundang aku untuk mendidik enampuluhan dokter yang bekerja di klinik pemeriksa kesehatan pelaut. Klinik-klinik ini berakreditasi. Selain Balai Kesehatan Penerbangan, klinik ini mengikuti prinsip pemeriksaan kesehatan ILO. ILO itu mengikuti pedoman Koyl, dokter Canada. Yang diperiksa adalah GULHEMP, General, Upper Extremity, Lower Extremity, Hearing, Eye, Mental, Personality. Biasa disingkat menjadi fungsi vegetatif, lokomotif, perseptif dan integratif. Setiap hasil pemeriksaan diberi score. Nilainya antara 1 sampai 7. Angka 1 sehat baik dan 7 jelek dan tak bisa kerja.
Kembali ke pertanyaanku semula. Apakah hidupku bermanfaat? Passionku ketemu, yaitu kesehatan kerja. Hidup di dunia pendek. Yang kita bawa tidak banyak. Amal jariyah, perbuatan dan ilmu yang bermanfaat. Doa anak yang doleh. Hanya itu yang bisa dibawa. Muridku tidak banyak. Semoga mereka bisa memanfaatkan ilmu yang kuberikan. Amin!***
ADVERTISEMENT