Konten dari Pengguna

Tambang Emas, 12 Tahun dari Awal sampai Akhir

Dr Sudjoko Kuswadji SpOk
Dokter Kesehatan Kerja, Fakultas Kedokteran UI (1972), TNI AU Wamil (1974-1980), Chief Medical Officer Indomedika, Trainer dan Konsultan
22 Juli 2024 9:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr Sudjoko Kuswadji SpOk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tambang emas. Foto: TTstudio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tambang emas. Foto: TTstudio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saya terima WA dari orang Bali yang menjadi HSE sebuah tambang emas di tengah hutan Kalimantan. Bapak diundang ke tambang. Mau ditutup setelah 12 tahun beroperasi di Indonesia. Bapak diminta bikin laporan dampak gangguan kesehatan pada penduduk sekitar tambang. Tentu saja sejak 12 tahun yang lalu. Mengapa saya? Persyaratan dunia, Rio Tinto, yang buat harus konsultan lokal.
ADVERTISEMENT
Seingat saya tambang ini ngontrak klinik dan seorang dokter plus satu paramedik. Mereka tak pernah dirotasi di tempat lain. Pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap tahun. Semua data disimpan dalam komputer secara rapi
Karyawan sebagian besar sudah di PHK. Bekas tambang, hanya satu pit, diisi air. Kawasan dijadikan hutan lindung. Resapan air yang mengalir ke kawasan penduduk, di lewatkan tanaman sejenis padi. Fungsinya menyerap racun dari pit. Beberapa diantaranya adalah logam berat. Logam ini sering menyebabkan bayi lahir cacad. Dibuat satu yayasan yang mendidik penduduk bercocok tanam. Ada dana abadi di yayasan untuk penyelenggaraan program mereka. Penduduk diajar mengolah tanah. Air tanah sekitar tambang jadi asam. Karena itu mereka harus mencampur tanah dengan gamping agar jadi basa. Termasuk gaji wana satpam yang menjaga hutan lindung itu. Lokasi pit dipantau lewat pemancar satelitte. Mereka khawatir kalau lokasi pit yang diisi air bergeser.
ADVERTISEMENT
Beberapa kali saya pernah berkunjung ke tambang ini. Banyak penambang orang Australia. Petugas HSE nya adalah seorang wanita dokter hewan. Ketika pelatihan Hiperkes dia dapat sertifikat. Peraturan hiperkes hanya menyebut dokter saja, tidak menyebutkan dokter manusia. Lucu sekali. Pengetahuan higiene industrinya sangat mendalam. Nampaknya komunikasi dengan orang Australia sangat lancar.
Ada yang namanya gold room. Itu tempat pengecoran emas. Masuk ke sana security-nya ketat sekali. Ada polisi bersenjata. Pintunya berlapis-lapis. Sesudah butir emas dicor, lalu dibuat balok-balok namanya ingot. Secara berkala ingot ini diangkut dengan helikopter ke Balikpapan. Lalu ke pemurnian emas di PT Antam Jakarta. Pernah ada pekerja mengalami Hernia Nucleus Pulposus. Satu ingot bertanya mencapat 25 kg.
Laporan itu mirip dengan Health Impact Assessment. Dampak industri terhadap masyarakat sekitar. Di dekat tambang ada RS Swasta. Di sana ada seorang suster Belanda yang sudah berumur. Dia bilang dia anti obat. Jaga kesehatannya dengan berolahraga dan diet Dia ceritera pernah ada wanita yang bersalin di RS melahirkan anak dengan cacat pada punggungnya. Dia kasih lihat fotonya. Wanita itu bukan berasal dari daerah situ, tapi dari tempat yang jauh.
ADVERTISEMENT
Dokter perusahaan membongkar data base MCU nya. Ada satu dua kasus TBC. Kasus HNP ada satu dua. Karyawannya tiap tahun sekitar 500an. HBV ada sekitar 5%. Mengesankan tidak ditemukan Penyakit Akibat Kerja.
Berapa lama data kesehatan perusahaan itu harus disimpan? Di Indonesia jawabannya simpang siur. Ada yang bilang 5 tahun, ada yang menyebutkan 30 tahun. Yang 5 tahun tututan ganti rugi kadaluwarsa Yang 30 tahun batal demi hukum internasional. Jika dokumen disimpan dalam bentuk kertas, 30 tahun sudah akan lapuk. Jika disimpan digital tidak masalah.
Peraturan perundangan pertambangan di Indonesia hanya menyangkut perekonomian saja. Belum menyangkut perlindungan keselamatan, kesehatan dan lingkungan pekerja dan penduduk. Berbeda dengan dunia internasional. Mereka takut kehilangan lokasi hidup di bumi. Satu orang belum tentu mampu memikirkan semua masalah di Indonesia. Karena itu perlu perwakilan rakyat untuk membantu satu orang tadi.***
ADVERTISEMENT