Konten dari Pengguna

Peran SDM dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit

Enrico A Rinaldi
Dokter dan Doktor Ilmu Komunikasi dan pemerhati masalah hukum kesehatan serta praktisi sumber daya manusia
3 Agustus 2020 5:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Enrico A Rinaldi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Oleh : dr. Enrico A. Rinaldi,M.A.R.S.,M.H.,CHRM. Mahasiswa Doktoral Ilmu Komunikasi dan praktisi manajemen SDM Rumah Sakit serta pemerhati Hukum Kesehatan.
zoom-in-whitePerbesar
Oleh : dr. Enrico A. Rinaldi,M.A.R.S.,M.H.,CHRM. Mahasiswa Doktoral Ilmu Komunikasi dan praktisi manajemen SDM Rumah Sakit serta pemerhati Hukum Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Sumber daya manusia rumah sakit terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan. Sumber daya manusia rumah sakit adalah aset rumah sakit yang sangat berharga karena manusialah yang mengendalikan seluruh kegiatan yang ada di rumah sakit. Kegiatan inti rumah sakit yaitu pelayanan kesehatan dikerjakan oleh tenaga kesehatan, sedangkan kegiatan manajemen dan teknis yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan kesehatan dikerjakan oleh tenaga non kesehatan. Rumah sakit adalah organisasi yang sangat kompleks, terutama sumber daya manusianya. Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang memiliki ragam dalam hal sumber daya manusia, sarana prasarana dan peralatan yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Padat modal karena rumah sakit memerlukan investasi yang tinggi untuk memenuhi persyaratan yang ada. Padat sumber daya manusia karena di dalam rumah sakit pasti terdapat berbagai profesi dan jumlah pegawai yang banyak. Padat teknologi dan ilmu pengetahuan karena di dalam rumah sakit terdapat peralatan berteknologi tinggi serta berbagai disiplin ilmu yang berkembang dengan cepat.
Tenaga kesehatan terdiri berasal dari berbagai profesi kesehatan, yang dilayani adalah pasien per-individu. Tenaga kesehatan bekerja dalam tim yang terdiri dari berbagai profesi, yaitu dokter, dokter spesialis, perawat, laboran, ahli gizi, ahli farmasi atau apoteker dan asisten apoteker dan sebagainya. Keberhasilan pelayanan kesehatan apabila pasien yang sudah mendapatkan pelayanan sembuh atau pulih kembali menjadi sehat, dan semakin sehat, pemahaman pasien terhadap kesehatannya meningkat akibat pemberian edukasi selama perawatannya di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Rumah sakit dapat sukses, tidak terlepas dari manajemen rumah sakit sebagai fungsi penunjang terhadap fungsi utamanya yaitu pelayanan kesehatan. Fungsi penunjang terdiri dari manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasional, manajemen sistem informasi, penelitian dan pengembangan, dan manajemen pembelian.
Direktur utama rumah sakit adalah seorang dokter, direktur-direktur untuk fungsi penunjang, biasanya juga para dokter.
Sebagai sarana pelayanan maka Rumah Sakit harus mampu meningkatkan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar tercipta peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang setinggi-tingginya. Variatif komponen berperan dan mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu unsur utama pendukung kualitas pelayanan kesehatan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) .
ADVERTISEMENT
Menurut Mondy, R.W., Noe, R.M., Premeaux, S.R.,1993 sebagai berikut: “Human resorce development is a planned, continuous effort by management to improve employee competency levels and organizational performance through training, education, and development programs (Pengembangan SDM adalah suatu usaha yang terencana dan berkelanjutan yang dilakukan oleh organisasi dalam meningkatkan kompetensi pegawai dan kinerja organisasi melalui program-program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan)
Pengembangan SDM adalah proses sepanjang hidup, karenanya berhubungan dengan pendidikan orang dewasa dan pembelajaran sepanjang hidup. Pengembangan ini juga merupakan proses membantu dan berbagi yang menimbulkan kompetensi dan kepuasan baik dengan proses dan hasilnya.
Sebagai salah satu unsur utama maka perawat merupakan sumber daya manusia yang ikut mewarnai pelayanan kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu pelayanan keperawatan memberi kontribusi dalam menentukan kualitas pelayanan di rumah sakit (Mulyono, 2013:18). Perawat menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasien dibandingkan melakukan penyedia perawatan kesehatan lainnya. Perbaikan dalam keselamatan pasien dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja perawat (Delusia, 2012 : 11).
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu tenaga kesehatan maka perawat memegang peran penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Partisipasi perawat dalam memberikan perawatan yang berkualitas bagi klien mendukung keberhasilan pelayanan kesehatan (Potter, 2015).
Ini terkait dengan keberadaan perawat yang bertugas secara berkesinambungan selama 24 jam yang terbagi dalam tiga shift dan jumlah perawat yang mendominasi tenaga kesehatan di rumah sakit, yaitu sekitar 40-60% (Swansburg, 2010). Dampak positif kelebihan perawat dalam hal jumlah dan waktu pelayanan terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan sangat tergantung pada kinerja perawat.
Kinerja dikutip dari bahasa Inggris, performance atau job performance, yang artinya keberhasilan/ kegagalan dalam melakukan pekerjaan (Uno, 2012:117-118). Seseorang memiliki kemampuan, kemauan, usaha serta dukungan dari lingkungan sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
ADVERTISEMENT
Kinerja merupakan bentuk nyata dari kesuksesan dan kegagalan personal dalam menunjukkan hasil kerjanya. Kinerja seseorang dalam suatu organisasi/ perusahaan dinilai melalui penilaian kinerja. Berkembang atau tidaknya perusahaan/ organisasi direfleksikan dalam penilaian kinerja pegawai/ personel (Rivai, 2013).
Penilaian kinerja dilakukan untuk menentukan kebutuhan pelatihan kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada pegawai sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk memenuhi kebijakan dalam hal promosi jabatan atau penentuan imbalan (Mangkunegara, 2012). Sistem penilaian kinerja merupakan media untuk mendapatkan informasi umum, sistem penggajian, promosi, tindakan penegakan disiplin dan pengakhiran (Marquis, 2006). Baik kurangnya hasil kerja atau kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: keterampilan, persepsi, motivasi kerja, kepuasan kerja, struktur organisasi, pengembangan karier dan pelatihan, kepemimpinan serta penghargaan. Hasil penilaian kinerja dapat menunjukkan apakah Sumber Daya Manusia (SDM) telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki perusahaan/ organisasi, baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas. Fungsi dari manajemen sumber daya manusia terdiri dari analisis jabatan, perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian kinerja, pemberian kompensasi, pengembangan karier, kesejahteraan dan keselamatan kerja, hubungan industrial, dan pemutusan hubungan kerja.
ADVERTISEMENT
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja. Pengembangan SDM ini meliputi: pengembangan pendidikan dan pelatihan, pengembangan karier atau pegawai, kompetensi dan promosi (Swansburg, 2001). Pengembangan SDM sangat signifikan dalam meningkatkan kinerja (performance) organisasi dan merupakan alat manajemen untuk mewujudkan sosok dan profesionalisme (Martoyo, 2007).
Rumah Sakit yang memikirkan karier pegawainya tentu memiliki value yang lebih di mata pegawai dibandingkan dengan yang tidak. Sebuah rumah sakit yang memiliki sistem karier yang jelas dan terbuka untuk semua pegawai pastilah menjadi incaran talenta talenta potensial untuk bergabung. Agar tim menjadi lebih loyal dan solid Rumah Sakit sebaiknya membuat rumusan sistem karier yang sesuai dengan tujuan dan kondisi. Sistem karier sendiri adalah sebuah sistem yang mengatur pergerakan / perpindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain dalam organisasi suatu Rumah Sakit. Banyak hal yang harus dirumuskan dalam membuat sistem karier yang baik, salah satunya adalah perumusan golongan pegawai berdasarkan kriteria tertentu. Golongan atau grade sendiri adalah tingkatan / level penggolongan jabatan yang disusun berdasarkan berat ringannya tugas dan tanggung jawab jabatan dalam organisasi suatu Rumah Sakit.
ADVERTISEMENT
Keberadaan SDM yang kompeten dan sistem yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan industri rumah sakit. Melihat pentingnya faktor tersebut, perlu adanya metode proses penyusunan kompetensi serta manajemen kompetensi yang efektif. Pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya dalam organisasi yang relevan dengan keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan ini mau tidak mau,suka tidak suka menjadi PR besar bagi manajemen di rumah sakit saat ini terutama di saat Pandemi Covid 19 yang tentunya membuat hal yang dulu tidak bisa dilakukan lagi dengan cara yang sama.
ADVERTISEMENT
Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya dalam organisasi yang relevan dengan keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Salam Sehat! (EAR)