Konten dari Pengguna

Belajar Mencintai Alam dari Swedia

PPI Swedia
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swedia
26 November 2022 22:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Swedia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nyckelviken Nature Reserve, Nacka, Stockholm - Musim Panas, Juni 2021 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
zoom-in-whitePerbesar
Nyckelviken Nature Reserve, Nacka, Stockholm - Musim Panas, Juni 2021 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
ADVERTISEMENT
Tidak pernah terbayangkan bahwa saya akan jatuh cinta lagi dengan tempat baru, tidak sampai September 2019. Itu adalah momen ketika saya tiba di Swedia bersama keluarga dan tinggal di Nacka, Stockholm. Kami memutuskan untuk pindah ke Swedia dengan beberapa pertimbangan, di antaranya adalah sistem pendidikan, work-life balance, dan yang tidak kalah penting adalah alam. Di tulisan ini saya akan berbagi secara khusus tentang alam dan lingkungan di Swedia.
ADVERTISEMENT
Selama kami tinggal di Swedia, kami sangat kagum dengan betapa mudahnya penduduk pergi menikmati alam. Orang mengatakan bahwa Anda tidak bisa terlalu jauh dari alam ketika Anda tinggal di Swedia. Benar! Di mana pun Anda tinggal, alam selalu dekat. Bagi mereka yang mendambakan hijaunya hutan, birunya laut dan danau, serta udara yang bersih dan segar, Swedia adalah tempatnya. Hampir semua tersedia dan dapat diakses dengan mudah, aman dan gratis! Laporan terbaru (2019-2020) dari European Environment Agency (EEA) bahkan menyatakan bahwa Umeå, kota di sebelah timur Swedia, adalah kota dengan udara terbersih di Eropa!
Berdasarkan data dari World Wide Fund for Nature (WWF) Swedia, lebih dari setengah (sekitar 53%) total luas daratan dari negara dengan total area kurang lebih 450,000 km2 dan populasi penduduk 10 jutaan jiwa ini adalah hutan! 11% dari jumlah tersebut adalah pegunungan, dan 17% dari jumlah tersebut adalah danau dan sungai. Dari tempat kami tinggal sekarang, laut hanya berjarak 20 menit berjalan kaki. Danau? Sekitar 15 menit berjalan kaki. Taman? Tersebar di mana-mana. Bagaimana dengan cagar alam? Saat ini di kota Stockholm terdapat sekitar 300 cagar alam, di mana lebih dari 10 terletak di kawasan tempat kami tinggal. Setidaknya 2 dari cagar alam tersebut bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Långsjön Nature Reserve, Nacka, Stockholm - Musim Panas, Juni 2021 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Bagaimana Swedia dapat membangun kota-kotanya tanpa mengusik alam dan menjamin warganya tetap dapat mengakses alam dengan mudah? Tentu saja semua itu tidak dapat tercapai dengan sendirinya. Di balik itu ada kemauan, usaha dan kerja sama yang berkelanjutan antara pemerintah dan warganya. Kuncinya terletak di perencanaan tata kota di Swedia yang mengutamakan keseimbangan kota dan alam meningkatkan kualitas hidup warganya, membuat kehidupan di sekitarnya terasa lebih damai dan sehat. Pemerintah mendorong kota-kota untuk membangun kawasan lindung seperti cagar alam dan memprioritaskan pendanaan untuk konservasi alam, edukasi tata kota dan ruang terbuka hijau, dan juga mengakomodasi pengadaan taman nasional dan kawasan lindung lainnya.
ADVERTISEMENT
Tidak kalah penting, kesadaran untuk saling memberi dan menerima antara manusia dan alam merupakan faktor utama tercapainya kelestarian alam di Swedia. Alam memberikan keindahan dan segala keuntungan yang menyertainya. Manusia menerima, menikmati sekaligus menjaganya, mengembalikan apa yang sudah alam berikan kepada manusia. Hanya dengan kesadaran ini keseimbangan dan kelestarian alam bisa terjaga.
Salah satu taman di tepi laut, Nacka, Stockholm - Musim Semi, Mei 2020 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Kebebasan untuk menjelajah, atau dalam bahasa Swedia ‘Allemansrätten’ adalah hak yang dilindungi undang-undang bagi semua orang untuk mendapatkan akses mudah ke alam. Aturan utamanya adalah ‘inte störa - inte förstöra’ yang artinya ‘tidak mengganggu - tidak merusak’, biarkan seperti apa adanya. Semua orang boleh menjelajahi hutan, mendaki, memetik bunga, tumbuhan dan buah-buahan liar (kecuali yang dilindungi), berkemah, memancing di danau, piknik, bermain kayak atau kano di danau dan laut, dengan gratis. "Bayaran" yang diminta hanya dalam bentuk menghormati alam dan semua yang ada di dalamnya. Jangan pernah mengganggu atau merusak alam, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Bermain kayak di danau, Järlasjön, Nacka, Stockholm - Musim Panas, Juli 2021 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Berenang di danau, Långsjön, Nacka, Stockholm - Musim Panas, Juli 2021 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Seorang lansia “berjalan-jalan” di hutan dengan kursi roda elektrik. Nyckelviken Nature Reserve, Nacka, Stockholm - Musim Panas, Juli 2021 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Pengguna kursi roda mengakses danau untuk berenang.Järlasjön, Nacka, Stockholm - Musim Panas, Juli 2021 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Dengan tetap menjaga kelestariannya, pemerintah menjamin kebebasan, kemudahan dan keamanan akses ke alam untuk dapat dinikmati seluruh warganya. Termasuk para lansia, penyandang disabilitas dan orang dengan kebutuhan khusus lainnya juga bisa menikmati alam. Jika dibutuhkan, pemerintah akan membangun akses jalan yang layak ke area hutan, danau, bukit atau lembah, yang memungkinkan penggunaan alat bantu seperti kursi roda manual dan elektrik. Bahkan, kereta bayi juga dapat melaluinya.
ADVERTISEMENT
Di Swedia semua pihak saling mendukung dan melengkapi. Saat pemerintah berperan dalam mendukung kelestarian alam dan menyediakan akses untuk warganya, kami turut kagum dengan partisipasi positif warga Swedia yang tetap dapat bertanggung jawab menjaga alam, termasuk satwa liar yang ada di dalamnya, dan juga menghormati sesama warga lainnya. “With freedom, comes responsibility, Eleanor Roosevelt”.
Nyckelviken Nature Reserve, Nacka, Stockholm - Musim Semi, Mei 2020 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Domba-domba merumput bebas di alam.Nyckelviken Nature Reserve, Nacka, Stockholm - Musim Panas, Juli 2021 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Tempat khusus untuk memberikan makanan bagi angsa, bebek dan burung liar di tengah kota Stockholm - Musim Dingin, Januari 2020 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Aktivitas anak-anak sekolah bermain di alam.Nacka Strand, Nacka, Stockholm - Musim Gugur, November 2019 (Sumber: Dokumentasi pribadi Pythia Sulistyo).
Selain itu, sistem pendidikan di Swedia juga mendorong anak-anak untuk mengenal dan menghargai alam. Negara mengakomodasi terbentuknya generasi dengan karakter pecinta alam dan lingkungan. Kecintaan dan tanggung jawab terhadap alam diajarkan di sekolah sejak dini dengan cara mengajak mereka keluar dan berinteraksi dengan alam sesering mungkin bahkan di cuaca dingin, hujan ataupun bersalju. Anak-anak belajar mengenai kebebasan menjelajah dan implikasinya, apa dan bagaimana hak dan kewajiban mereka terhadap alam.
ADVERTISEMENT
Dikelilingi oleh alam yang indah, pemandangan yang menakjubkan, dan kemudahan untuk mengaksesnya, saya tidak bisa untuk tidak membagikannya kepada Anda. Itu sebabnya saya menuliskan ini. Untuk menegaskan seberapa berharga dan berartinya lingkungan jika kita berhasil merawat kelestariannya, tidak hanya untuk saat ini saja, tapi untuk masa depan bumi kita. Untuk memberikan inspirasi, dengan harapan besar bahwa seharusnya Indonesia, dengan alam yang tidak kalah indahnya (bahkan mungkin lebih indah), dapat melakukan hal yang sama (atau lebih baik!). Tidak mudah, dan butuh waktu yang tidak sebentar. Banyak sekali tantangan, misalnya dari banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, penyebaran penduduknya, tingkat pendidikan dan mental masyarakat, juga pemerintah.
Namun tidak mustahil untuk dilakukan jika semua pihak memiliki kesadaran dan tujuan yang sama dengan mengacu pada prinsip pembangunan berkelanjutan. Syaratnya yakni terdapat kerja sama antara pemerintah dan warga, sikap saling memberi dan menerima, dan rasa bertanggung jawab untuk melestarikan alam. Semua pihak sungguh mempunyai andil, contohnya masyarakat umum, Anda, saya, pemerintah, politisi, pejabat publik, pengusaha, sekolah, dan juga media, memiliki peran yang sama pentingnya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari segala hal yang ada dan sedang terjadi di dunia sekarang ini, marilah kita ingat bahwa selalu ada tempat yang dapat menawarkan kedamaian baik untuk tubuh, pikiran maupun jiwa, yaitu alam. Tempat yang harus selalu kita jaga bersama, demi kualitas dan kelangsungan hidup yang lebih baik untuk kita semua dan generasi selanjutnya.
Penulis: Pythia Susilo
Editor: Yolan Erlanda dari PPI Swedia