Cerita dari Swedia: Negara Ramah Keluarga

PPI Swedia
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swedia
Konten dari Pengguna
6 Februari 2023 20:18 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Swedia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Taman bermain tersedia di setiap perumahan. Foto: dokumen pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Taman bermain tersedia di setiap perumahan. Foto: dokumen pribadi.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa bulan tinggal di Swedia, saya sebagai ibu dari dua orang anak merasa kagum dan nyaman dengan gaya hidup di sini. Anggapan orang-orang yang menyatakan bahwa Swedia merupakan negara yang ramah keluarga ternyata benar!
ADVERTISEMENT
Saya akan coba membahas dari beberapa aspek. Hal yang paling mendasar adalah pengaturan jam kerja yang mendukung work-life balance. Jam kerja di Swedia umumnya dimulai dari 9 pagi hingga 5 sore dengan istirahat makan siang kurang lebih 1 jam.
Ketika jam kerja berakhir, para pekerja bergegas pulang ke rumah. Pada hari libur kerja, mereka pun mendedikasikan waktunya bersama keluarga tanpa distraksi dari pekerjaannya.
Warga Swedia sangat menghargai waktu sehingga tidak ada panggilan kerja yang mendadak atau bahkan lembur. Namun ketika pekerjaannya mengharuskan mereka bekerja jauh lebih lama dari yang seharusnya, justru hal tersebut menandakan adanya kekurangan pada pengaturan waktu dan perencanaan mereka dalam bekerja.
Menurut mereka bekerja terlalu lama justru dapat mengurangi fokus dan efisiensi bekerja, serta memiliki dampak yang tidak baik untuk otak dalam jangka waktu yang panjang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para pekerja di Swedia mendapatkan jatah cuti selama lima minggu, yang biasanya mereka ambil untuk kegiatan keluarga, utamanya pada saat musim panas dan perayaan natal. Mereka percaya bahwa perasaan bahagia akan berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya, sehingga dapat mengurangi stres dan justru meningkatkan produktivitas.
Pemerintah Swedia juga menyadari pentingnya peran kedua orang tua dalam urusan rumah tangga. Orang tua dapat mengambil cuti selama 480 hari yang terbagi untuk keduanya. Kebijakan ini mengharuskan kedua orang tua mendampingi anak dari saat mereka lahir.
Harapannya anak mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tua mereka. Selain itu, tujuannya adalah kesetaraan gender, yakni memungkinkan para ibu memiliki karir profesional sementara para ayah bisa lebih berperan dalam kehidupan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga berlaku bagi keluarga yang mengadopsi anak. Terlebih lagi, ketika anak sakit, para orang tua pun berhak mengambil cuti tanpa mengurangi hak remunerasi.

Perhatian Pemerintah pada Fasilitas Umum

Di sisi lain, jumlah ruang terbuka sangat melimpah. Ruang publik terbuka beragam macamnya, dari yang hanya sekedar area rumput untuk piknik hingga taman bermain anak-anak yang memfasilitasi berbagai aktivitas untuk ruang gerak anak.
Taman bermain berada hampir di setiap perumahan. Ketika Sabtu dan Minggu tiba, beberapa sekolah juga membuka taman bermainnya untuk umum.
Ruang publik lain seperti perpustakaan dan museum juga menjadi destinasi ramah keluarga. Perpustakaan di sini memiliki ruang khusus anak dengan buku bacaan dari berbagai bahasa, ada juga buku berbahasa Indonesia lho! Tak sedikit pula museum yang memiliki fitur interaktif untuk anak. Selain itu, nursery room turut tersedia di hampir semua ruang publik.
ADVERTISEMENT
Sistem transportasi juga sangat memudahkan orang tua. Berdasarkan pengalaman kami yang memiliki bayi dan balita, semua jenis transportasi seperti bus, kereta, taksi, bahkan kapal feri memperhatikan kenyamanan keluarga. Tarif transportasi untuk bayi dan balita pun umumnya gratis, walaupun ada beberapa yang mengenakan biaya.
Pada bus terdapat area khusus kereta bayi. Dalam satu bus bisa memuat hingga empat unit! Di area tersebut disediakan pula sabuk pengaman dan tombol khusus yang menandakan bahwa terdapat penumpang yang sedang membawa kereta bayi.
Selain itu, pengemudi bus juga dapat menyelaraskan posisi pintu masuk dengan badan jalan atau trotoar agar para orang tua tidak repot memindahkan stroller saat akan naik maupun turun dari bus. Area untuk menyimpan stroller ini juga tersedia di kereta. Pada taksi pun disediakan carseat bayi dan/atau kursi balita.
ADVERTISEMENT
Pengalaman kami menyeberang pulau menggunakan kapal feri juga menyenangkan dan nyaman. Kala itu, kami ditempatkan di ruang khusus anak. Berbeda dengan ruang lainnya, pengaturan tempat duduk di ruang ini lebih luas dengan nuansa ruangan yang disukai anak-anak. Di ruangan tersebut juga terdapat area bermain dan nursery room. Ketersediaan microwave di ruang ini juga menjadi nilai tambah lainnya.
Semua ruang publik yang bisa dikunjungi oleh keluarga dapat diakses dengan mudah, bahkan bisa dijangkau tanpa menggunakan transportasi publik karena semua jalanan mudah dilewati dengan jalan kaki sambil menggunakan stroller. Namun jika ingin menghemat waktu sekaligus tetap ramah lingkungan, maka menggunakan sepeda adalah pilihan yang terbaik!
Deretan sepeda dengan aksesoris yang beragam untuk membonceng anak. Foto: dokumen pribadi.
Di setiap ruang publik terdapat area parkir khusus sepeda. Semua jalanan pun memiliki jalur sepeda. Umumnya orang tua yang senang bersepeda dan berkegiatan bersama anak-anaknya menggunakan aksesoris tambahan agar semua keluarganya bisa ikut bepergian.
ADVERTISEMENT
Aksesori tersebut bisa berupa kursi anak yang terpasang di bagian belakang sepeda, atau berbentuk gerobak tertutup yang tersambung dengan sepeda. Aksesoris ini biasanya dapat membawa dua orang anak, adapun yang menggunakan aksesoris gerobak terbuka dipasang di bagian depan sepeda yang dapat memuat hingga tiga anak.
Selain dari fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, Swedia juga memiliki budaya sustainable sehingga penggunaan barang-barang bekas adalah hal yang lazim. Banyak sekali perlengkapan bayi hingga remaja yang masih dalam kondisi seperti baru.
Karena itu, budaya membeli barang bekas sangat menguntungkan khususnya untuk para orang tua. Orang tua dapat dengan mudah memperoleh maupun memberikan barang-barang tersebut dalam bentuk jual beli atau donasi. Tak hanya itu, di Swedia juga tersedia peminjaman alat-alat olahraga dan perlengkapan outdoor secara gratis!
ADVERTISEMENT
Dari semua hal yang sudah dibahas di atas, saya menyadari pentingnya peran pemerintah yang mengatur warganya dengan baik. Sistem dan fasilitas publik yang menyokong ini juga bisa terwujud karena Swedia termasuk negara yang memiliki pajak penghasilan tertinggi di dunia. Dengan pajak yang tinggi, pemerintah di sini dapat menyejahterakan warganya untuk mencapai keseimbangan hidup.
Penulis: Gitta Fatima Rahayu
Editor: Yolan Erlanda